Cara Bijak Rekrut Karyawan

Merintis sebuah bisnis seringkali dibarengi dengan kebutuhan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis tersebut. Sementara memilih karyawan yang tepat, yang mampu berkinerja sesuai dengan yang diharapkan dalam arti loyal serta bertahan dalam jangka waktu yang lama bukanlah hal yang mudah. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan saat merekrut karyawan.


Bedakan jenis pekerjaan yang akan ditangani

Pebisnis perlu mendefinisikan, apakah jenis pekerjaan yang akan ditangani oleh calon  karyawan lebih dominan membutuhkan kompetensi teknis yaitu pekerjaan yang tingkat keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh  faktor ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki. Misalnya, untuk posisi koki, maka ketrampilan dan pengetahuannya tentang masak-memasak sangat menentukan keberhasilannya sebagai koki. Atau pekerjaan yang lebih tinggi kompleksitasnya, dimana faktor kompetensi perilaku sangat berpengaruh terhadap keberhasilannya?. Misalnya, untuk menjadi seorang salesman diperlukan kemampuan membina hubungan, mempengaruhi orang lain, serta rasa percaya diriyang tinggi.

Dengan membedakan kedua jenis pekerjaan tersebut maka penyeleksi akan bisa lebih focus dalam menjaring calon karyawan. Karena, faktor-faktor yang diamati dari calon karyawan memang telah dirancang sesuai kebutuhan karyawan untuk bisnis.

Carilah calon pelamar melalui media yang sesuai

Media yang tepat diharapkan dapat menjaring pelamar pekerjaan lebih banyak sehingga pebisnis memiliki lebih banyak pilihan. Misalnya jika iklan mencari calon pramusaji dipasang di koran Poskota tentu akan mendapatkan respon lebih banyak daripada memasang iklan lowongannya di internet. Sebaliknya ketika ketika mencari staf untuk menjaga Warnet maka memasang iklan lowongan di internet kemungkinan akan mendapat lebih banyak respon dari kalangan pelamar yang sesuai.

Perlu diperhatikan, media surat kabar memiliki image yang berbeda di mata calon pencari kerja. Agar iklan tepat sasaran maka perhatikan pula karakterisitik pembaca dari media tersebut.

Pebisnis juga bisa memanfaatkan komunitas dimana para calon karyawan biasanya tergabung. Wadah seperti miling list misalnya. Dengan mencari calon karyawan di komunitas yang tepat maka peluang untuk mendapatkan calon yang sesuai dengan spesifikasi sesuai keinginan akan lebih besar.

Sortir lamaran sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan

Tahap awal yang dilakukan dalam menyeleksi lamaran yang diterima adalah dengan melakukan penyortiran. Tujuannya tak lain untuk menyisihkan calon-calon yang memang dianggap benar-benar tidak cocok. Misalnya jika konsep awal adalah mencari tenaga pemasaran yang muda dan enerjik maka calon-calon yang sudah sangat berumur tentu sudah tersisih sejak awal.

Selain itu faktor pengalaman tidak dapat dipungkiri memberikan nilai tambah terutama jika pebisnis tidak memiliki banyak waktu dan upaya untuk mendidik dari nol. Contohnya, jika mencari tenaga pembukuan maka calon karyawan yang memiliki pengalaman di bidang pekerjaan serupa memiliki nilai tambah. Meskipun diakui jalan ini  juga belum menjamin apakah kemampuan pelamar sudah sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Sumber : ciputraentrepreneurship.com