Anda suka kerja larut malam atau selalu melakukan kerja shift malam? Saatnya Anda mempertimbangkan pengaruhnya bagi kesehatan Anda. Sebuah penelitian terbaru dari WHO telah menyatakan bahwa jam kerja larut malam juga dapat memperbesar peluang terserang kanker. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata penderita kanker prostat dan kanker payudara adalah orang yang berkerja hingga larut malam
Agen Penelitian Internasional untuk kanker yang berada di bawah langsung WHO juga menemukan data bahwa orang yang bekerja shift pada malam hari juga mempunyai peluang lebih tinggi terserang kanker. Namun, lembaga masyarakat kanker Amerika masih meneliti kebenaran dari temuan ini. Lembaga ini lebih setuju dengan temuan kerja shift dapat membuat seseorang berpeluang lebih untuk merangsang faktor-faktor penyebab kanker. Meskipun belum ada bukti kuat, namun kerja hingga larut malam sangat berbahaya. Tidak hanya merusak ritme jantung, tapi juga fungsi biologis tubuh. Hormon melatonin yang menjadi pendorong bagi perkembangan tumor, umumnya diproduksi pada malam hari.
Jika temuan baru tentang sistem kerja sift yang memperbesar peluang terkena kanker, tentu akan sangat berpengaruh nyata bagi masyarakat dunia. Hampir 20 persen masyarakat dunia saat ini bekerja pada shift malam. Richards Stevens adalah orang yang pertama menghubungkan pengaruh kerja shift malam dengan kanker. Pada tahun 1987 lalu, profesor dan ahli epidemiologis kanker pada Universitas Connecticut Health Center ini telah mempublikasikan hipotesanya yang menghubungkan antara aktivitas malam hari dapat menyebabkan kanker payudara.
Tetapi dalam beberapa studi beberapa tahun ini ditemukan bahwa wanita yang bekerja pada malam hari cenderung lebih mudah terserang kanker payudara. Hal itu juga didukung oleh kenyataan bahwa binatang malam lebih mudah terserang tumor dan lebih awal mati. Sedangkan pada kaum Adam, bekerja pada malam hari mempertinggi peluang terserang kanker prostat. Namun perlu digarisbawahi bahwa dalam penelitian ini adalah para perawat dan kru pesawat sehingga penelitian dengan populasi yang berbeda masih perlu dibuktikan. Studi terbaru ini masih menjadi perdebatan. Selama ini diketahui bahwa gen kanker dipengaruhi oleh bahan berakohol dan pil pencegah kehamilan. Para ilmuwan sendiri percaya bahwa tingkat melatonin yang rendah pada seseorang dapat menyebabkan risiko terserang kanker lebih tinggi.
“Shift malam tentu akan membuat orang berusaha terjaga pada saat bekerja. Hal itulah yang membuat orang tidak cukup tidur, sehingga sistem kekebalan tubuh mudah diserang dan kehilangan kekuatan untuk menangkal sel-sel kanker yang mengancam,” ujar Mark Rea, Direktur Light Research Center di Rensselaer Polytechnic Institute New York . Orang yang bekerja pada malam hari sering membuat pola hidup seseorang terganggu. Selain itu, serangan insomnia secara teori juga dapat meningkatkan risiko terserang kanker. Tak hanya itu, sistem penerangan saat bekerja di malam hari juga diyakini menjadi salah satu penyebab kanker. Hal ini karena cahaya lampu ternyata mengeluarkan melatonin yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Selama ini diketahui sinar lampu dan sisa hasil pembakaran menjadi faktor yang mempermudah seseorang terserang kanker.