Piano punya alunan suara yang sangat indah dan bahkan bisa dijadikan semacam terapi musik untuk ketenangan jiwa. Karena itu, alat musik yang satu ini disukai banyak orang, baik anak-anak maupun orang dewasa. Begitu pula bagi sosok muda belia bernama Yoo Ye-Un ini. Karena kecintaannya, bocah yang baru berusia lima tahun ini seolah tak bisa lepas dari piano.
Yang lebih fantastis, ternyata Yoo adalah seorang pianis handal yang tunanetra alias tak bisa melihat, bahkan mungkin ia tak tahu wujud pianonya itu sendiri. Tapi, mengandalkan intuisi dan pendengarannya, Yoo berhasil menjadi seorang pemain piano belia layaknya manusia normal. Kondisi inilah yang membuat ratusan penonton takjub-bahkan banyak yang berlinang air mata-saat menyaksikan Yoo mendentingkan piano.
Yoo memang sangat berbeda dengan anak pada usianya. Di usianya yang masih belia-ditambah memiliki keterbatasan pengelihatan sejak lahir-Yoo mampu memainkan karya-karya spektakuler dari komponis besar seperti Mozart, Chopin, maupun Beethoven. Yang mengherankan, hanya dengan sekali mendengar, ia dapat memainkan komposisi musik tersebut dengan sangat baik.
Karena kehebatannya, sebuah acara pencarian bakat bertajuk Star King di sebuah televisi di Korea menobatkannya menjadi pemenang. Ia pun mendapatkan hadiah sebesar satu juta won atau setara dengan Rp 9,1 miliar. Yoo juga diberi julukan "Jenius Mozart berumur lima tahun". Dengan kemenangannya di ajang kontes Star King, ia kini dikenal di mana-mana. Rekamannya juga dikirimkan ke Pandora TV, sebuah situs video streaming yang memungkinkan aksinya bisa dilihat di seluruh dunia.
Kemahiran Yoo memang seperti bakat dari alam. Hal ini mengingatkan kita pada sosok Hee Ah Lee yang juga jago bermain piano, meski jari kedua tangannya hanya ada empat. Kedua sosok ini menjadi gambaran nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah alasan untuk tak berkarya.
Yoo sendiri menurut beberapa tulisan disebut sudah mulai bisa memainkan piano sejak usia tiga tahun. Saat itu, Park Jung Soon, ibu angkatnya sangat terkejut dengan permainan piano Yoo. Sebab, ia tak merasa pernah mengajari Yoo bermain piano.
Dalam salah satu aksinya, Yoo yang sejak kecil sudah ditinggalkan orangtua kandungnya mampu membuat penonton berlinang air mata. Saat itu ia membawakan lagu
You Were Born to be Loved. Barangkali inilah tumpahan hati yang tertuang dalam sebuah dentingan piano dari seorang anak yang tak mengenal putus asa. Meski buta, ia tetap berkarya sehingga itulah yang mengundang keharuan semua yang melihatnya. Yang lebih fantastis, ternyata Yoo adalah seorang pianis handal yang tunanetra alias tak bisa melihat, bahkan mungkin ia tak tahu wujud pianonya itu sendiri. Tapi, mengandalkan intuisi dan pendengarannya, Yoo berhasil menjadi seorang pemain piano belia layaknya manusia normal. Kondisi inilah yang membuat ratusan penonton takjub-bahkan banyak yang berlinang air mata-saat menyaksikan Yoo mendentingkan piano.
Yoo memang sangat berbeda dengan anak pada usianya. Di usianya yang masih belia-ditambah memiliki keterbatasan pengelihatan sejak lahir-Yoo mampu memainkan karya-karya spektakuler dari komponis besar seperti Mozart, Chopin, maupun Beethoven. Yang mengherankan, hanya dengan sekali mendengar, ia dapat memainkan komposisi musik tersebut dengan sangat baik.
Karena kehebatannya, sebuah acara pencarian bakat bertajuk Star King di sebuah televisi di Korea menobatkannya menjadi pemenang. Ia pun mendapatkan hadiah sebesar satu juta won atau setara dengan Rp 9,1 miliar. Yoo juga diberi julukan "Jenius Mozart berumur lima tahun". Dengan kemenangannya di ajang kontes Star King, ia kini dikenal di mana-mana. Rekamannya juga dikirimkan ke Pandora TV, sebuah situs video streaming yang memungkinkan aksinya bisa dilihat di seluruh dunia.
Kemahiran Yoo memang seperti bakat dari alam. Hal ini mengingatkan kita pada sosok Hee Ah Lee yang juga jago bermain piano, meski jari kedua tangannya hanya ada empat. Kedua sosok ini menjadi gambaran nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah alasan untuk tak berkarya.
Yoo sendiri menurut beberapa tulisan disebut sudah mulai bisa memainkan piano sejak usia tiga tahun. Saat itu, Park Jung Soon, ibu angkatnya sangat terkejut dengan permainan piano Yoo. Sebab, ia tak merasa pernah mengajari Yoo bermain piano.
Dalam salah satu aksinya, Yoo yang sejak kecil sudah ditinggalkan orangtua kandungnya mampu membuat penonton berlinang air mata. Saat itu ia membawakan lagu
Orangtua angkat Yoo sendiri tidak menyangka akan mendapatkan reaksi yang luar biasa dari orang banyak. Kini, Yoo telah tampil di berbagai negara. Tawaran bantuan pun mengalir seperti bantuan untuk menyembuhkan mata Yoo. Sayangnya, hingga kini, operasi yang telah dilakukan belum berhasil. Sampai sekarang Yoo masih tidak dapat melihat.
Walaupun dengan keterbatasan pengelihatan, Yoo mampu membuat dunia kagum padanya. Jari-jarinya yang lentik dapat memainkan piano dengan sangat indah. Keterbatasannya tidak menjadi penghalang bagi dirinya untuk berkarya. Sebuah kemampuan dan semangat luar biasa yang dimilikinya. (Tim Andrie Wongso)