Besaran gaji yang diterima di perusahaan tempat kita bekerja mempengaruhi pola dan standar hidup kita. Makin tinggi gaji yang diterima, makin tinggi dan makin modern pula gaya hidup kita.
Namun, banyak orang yang tidak puas dengan jumlah gaji yang diterima. Padahal mereka merasa telah bekerja keras dan memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
Namun, banyak orang yang tidak puas dengan jumlah gaji yang diterima. Padahal mereka merasa telah bekerja keras dan memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
Daripada berkeluh kesah tiada henti, stres, dan iri kepada teman yang digaji lebih tinggi, lebih baik simak mengapa seseorang digaji tinggi, melebihi gaji Anda.
1. 'Dibajak', bukan melamar
Anda mungkin pernah mendengar istilah ‘pembajakan karyawan’. Orang yang 'dibajak' biasanya merupakan orang-orang yang diyakini memiliki kemampuan memadai dan berpotensi membesarkan perusahaan. Maka jangan heran jika orang yang direkrut memiliki gaji lebih tinggi dibanding orang yang dipekerjakan lewat proses perekrutan.
2.Memiliki kemampuan di atas rata-rata
Orang yang memiliki kinerja di atas rata-rata dengan orang yang memiliki kinerja sekadarnya, bahkan di bawah rata-rata, tentu mendapatkan perlakuan berbeda dari perusahaan. Orang yang berprestasi diganjar dengan promosi, sehingga secara otomatis gajinya pun dinaikkan. Atau, mendapatkan kenaikkan gaji secara istimewa. Jadi, jika Anda juga ingin bergaji tinggi, berprestasilah.
3. Tugas dan tanggung jawab jauh lebih besar
Cermati baik-baik, jika yang Anda kerjakan hanya hal-hal rutin, dan dari waktu ke waktu tidak menghasilkan sesuatu yang signifikan bagi perusahaan, sementara rekan memberikan kontribusi lebih bagi perusahaan, siapakah yang akan diberi penghasilan lebih tinggi?
Makin besar dan berat pekerjaan yang diemban, tentu penghargaan yang diberikan perusahaan juga akan lebih besar. Oleh karena itu jika Anda dibebani banyak pekerjaan yang dirasa sulit, kemungkinan Anda sedang diuji atasan. Jika Anda mampu menyelesaikan dengan baik, atasan atau perusahaan tidak akan ragu menaikkan gaji Anda.
1. 'Dibajak', bukan melamar
Anda mungkin pernah mendengar istilah ‘pembajakan karyawan’. Orang yang 'dibajak' biasanya merupakan orang-orang yang diyakini memiliki kemampuan memadai dan berpotensi membesarkan perusahaan. Maka jangan heran jika orang yang direkrut memiliki gaji lebih tinggi dibanding orang yang dipekerjakan lewat proses perekrutan.
2.Memiliki kemampuan di atas rata-rata
Orang yang memiliki kinerja di atas rata-rata dengan orang yang memiliki kinerja sekadarnya, bahkan di bawah rata-rata, tentu mendapatkan perlakuan berbeda dari perusahaan. Orang yang berprestasi diganjar dengan promosi, sehingga secara otomatis gajinya pun dinaikkan. Atau, mendapatkan kenaikkan gaji secara istimewa. Jadi, jika Anda juga ingin bergaji tinggi, berprestasilah.
3. Tugas dan tanggung jawab jauh lebih besar
Cermati baik-baik, jika yang Anda kerjakan hanya hal-hal rutin, dan dari waktu ke waktu tidak menghasilkan sesuatu yang signifikan bagi perusahaan, sementara rekan memberikan kontribusi lebih bagi perusahaan, siapakah yang akan diberi penghasilan lebih tinggi?
Makin besar dan berat pekerjaan yang diemban, tentu penghargaan yang diberikan perusahaan juga akan lebih besar. Oleh karena itu jika Anda dibebani banyak pekerjaan yang dirasa sulit, kemungkinan Anda sedang diuji atasan. Jika Anda mampu menyelesaikan dengan baik, atasan atau perusahaan tidak akan ragu menaikkan gaji Anda.
Sumber : vivanews.com