Seratus kali setiap hari saya mengingatkan diri sendiri bahwa kehidupan dalam dan luar saya merupakan hasil kerja orang lain, baik yang sudah mati maupun yang masih hidup, dan bahwa saya harus mengerahkan tenaga agar dapat memberikan ukuran yang sama seperti yang telah saya terima (Albert Einstein)
Diri kita saat ini, baik secara fisik maupun kepribadian, sikap dan karakteristik yang kita miliki, merupakan hasil pembentukan dari banyak orang sejak kita baru lahir. Ingatlah waktu kita masih bayi, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kita sangat tergantung pada bantuan kedua orang tua kita atau perawat/pembantu yang turut merawat kita. Tanpa mereka, tidak mungkin kita hidup sampai sekarang. Bersyukurlah pada kedua orang tua, pembantu, perawat yang telah mengasuh dan melayani kita.
Kemudian pendidikan yang diberikan oleh para guru kita sejak SD sampai Perguruan Tinggi; merekalah yang telah membekali kita sehingga kita memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap seperti saat ini. Bersyukurlah kepada para guru yang telah mendidik kita.
Ingat juga orang-orang lain yang telah memberi bimbingan, pengajaran, pendidikan, dan pelatihan pada kita sejak kecil sampai saat ini. Ingat juga sahabat-sahabat anda ... dan bersyukurlah kepada mereka yang telah membentuk kita.
Apa yang dapat saya lakukan sekarang? Berterimakasih dan bersyukurlah pada semua orang yang telah menjadikan kita seperti saat ini. Dan sekarang tugas kitalah untuk membentuk orang lain, seperti kita dahulu sudah dibentuk. Lihatlah ke sekeliling kita dan marilah kita ulurkan tangan, sumbangkan tenaga dan pikiran untuk orang-orang lain yang sangat membutuhkan. Buatlah diri kita menjadi berharga !
Pemenang tak pernah takut, Penakut tidak pernah menang
Pemenang tak pernah takut, Penakut tidak pernah menang..
demikian sebuah pepatah mengatakan.
Didalam sebuah pepatah yang sarat makna, kita diajarkan bahwa betapa Pemenang membutuhkan keberanian yang besar. Hanya mereka yang memiliki keberanian besar yang pantas menjadi pemenang. Karena betapa banyak rintangan dan halangan untuk menjadi pemenang.
Jalan menuju kemenangan seperti halnya menuju ke sebuah puncak pegunungan. Dalam perjalanan kita akan melewati batuan yang terjal, Mungkin kita menemukan bukit yang curam, atau bahkan kita akan bertemu dengan macan. Yang pasti menuju sebuah puncak kesuksesan memiliki tantangan dan membutuhkan keberanian untuk menghadapinya. Jika kita mengatakan sedang menuju kemenangan namun jalan yang kita lewati ternyata lapang, atau bahkan datar seperti jalan tol yang panjang, maka bisa dipastikan bahwa kita telah salah jalan. Tidak pernah ada jalan instan menuju kesuksesan, tidak pernah ada jalan mudah untuk kemenangan. Diperlukan perjuangan, diperlukan keyakinan , diperlukan keseriusan, dibutuhkan pengorbanan agar kita tetap konsisten dan semangat hingga mencapai kemenangan di puncak kesuksesan.
Oleh karenanya sangat mustahil penakut dan pesimis yang mereka baru melihat rintangan saja sebagai kesulitan bisa mampu menjadi pemenang. Jika memandang saja sudah penuh dengan ketakutan bagaimana mungkin pecundang yang penuh ketakutan bisa melaksanakan dan melewati rintangan dan menjadi pemenang.
Justru pemenang yang sejati adalah pemenang yang menganggap rintangan dan hambatan dalam mencapai kesuksesan adalah tantangan. Tantangan yang bukan menakutkan justru memberikan semangat dan keberanian serta keyakinan bahwa semua tantangan tersebut pasti dalam terlewatkan. Jika demikian, bagaimana mungkin seorang pemenang memiliki ketakutan terhadap rintangan, justru mereka menganggap rintangan adalah hal yang menyenangkan. karena mereka berkeyakinan bahwa ketika mereka menemukan rintangan dan hambatan, dalam menuju kesuksesan maka mereka telah berada di jalan yang benar dan tidak salah jalan. Karena sekali lagi tidak pernah ada jalan yang instan menuju kesuksesan.
Namun bukan berarti Pemenang tidak punya ketakutan. Karena bagi Pemenang cukuplah ketakutan hanyalah kepada Tuhan, dengan sebuah harapan dengan takut kepada Tuhan maka, Tuhan akan semakin sayang kepada para pemenang, dan Tuhan memberikan petunjuk dan kekuatan kepada para pemenang untuk tetap tabah dan semakin semangat menghadapi segala tantangan. Selain itu bagi kepada halangan, serta hambatan baginya itu bukanlah ketakutan, namun adalah Tantangan
Semoga kita senantiasa berkeyakinan dan menjadi sang Pemenang
Sumber : tausiah.blogspot.com