“Bekerja Dengan Orang-Orang Yang Kurang Memiliki Kemampuan Komunikasi Dapat Menjadi Pengalaman Frustrasi Dan Sakit Hati.” – Djajendra
Setelah perusahaan merekrut karyawan, sebaiknya karyawan tersebut dilatih dengan keterampilan dasar yang harus mereka miliki untuk menjalankan pekerjaan di perusahaan. Khususnya untuk menguasai budaya perusahaan, komunikasi dan interaksi di internal perusahaan, manajemen waktu, manajemen marah, keterampilan bekerja sama, keterampilan menjalankan peran dan fungsi organisasi, dan keterampilan untuk selalu produktif, efektif, bersama integritas dan etika. Semua ini harus diajarkan dan dilatih secara terus-menerus sehingga karyawan menjadi ekselen untuk berkontribusi secara profesional kepada perusahaan.
Perusahaan tidak hanya cukup menyerahkan tanggung jawab pekerjaan kepada karyawan, tanpa melengkapi mereka dengan sebanyak mungkin keterampilan dasar agar para karyawan tersebut mampu berprestasi dan sukses di tempat kerja. Biasanya, karyawan baru hasil lulusan perguruan tinggi, memiliki pengetahuan yang sangat memadai, tapi memiliki keterampilan dasar yang sangat minim, serta tidak memiliki pengalaman untuk berkomunikasi kepada stakeholder melalui panduan etika bisnis dan etika kerja yang profesional.
Dalam hal penguasaan keterampilan dasar, saya selalu mengamati bahwa orang-orang yang sudah sangat berpengalaman pun sering sekali sangat minim kemampuan keterampilan dasarnya. Akibatnya, mereka menjadi sumber daya manusia yang menghambat kualitas dan pelayanan kerja terbaik di tempat kerja. Di sini, perusahaan harus turun ke sebuah awal untuk melatih kembali setiap karyawan yang miskin keterampilan dasar tersebut dengan berbagai keterampilan dasar, agar mereka bisa menjadi pribadi-pribadi unggul yang menciptakan kualitas kerja dan pelayanan kerja terbaik di dalam organisasi.
Keterampilan dasar karyawan bisa hard skill atau pun soft skill. Untuk hard skill biasanya tidak sulit, dan perusahaan dengan sangat mudah mampu melakukan evaluasi dan penilaian atas kemampuan hard skill karyawan. Tetapi, hal ini tidak berlaku untuk penilaian terhadap soft skill. soft skill seperti kemampuan interpersonal, kecerdasan emosional, kecerdasan integritas, dan kecerdasan etika tidaklah mudah untuk dinilai. Para penilai soft skill juga tidak bisa sembarangan orang, sebab di dalam soft skill semua hal-hal akan saling berkaitan dan menyatu ke dalam kepribadian seseorang secara unik, sehingga diperlukan penilai dengan kepribadian dewasa yang tercerahkan oleh empati dan nilai-nilai positif kehidupan.
Berikut ini ada tiga hal dalam soft skills yang tidak boleh diabaikan oleh siapa pun di internal perusahaan. Ketiga hal tersebut adalah keterampilan dasar komunikasi, keterampilan dasar pemecahan masalah, dan keterampilan dasar interpersonal.
Keterampilan dasar komunikasi adalah sebuah ketrampilan dasar yang sangat menentukan keberhasilan di tempat kerja. Bekerja dengan orang-orang yang kurang memiliki kemampuan komunikasi dapat menjadi pengalaman frustrasi dan sakit hati. Oleh karena itu, perusahaan harus sangat peduli untuk melatih secara terus-menerus terhadap setiap karyawan tentang kemampuan membaca, menulis, mendengar, dan berbicara secara efektif kepada stakeholder dalam sifat baik, tatakrama dan sopan-santun. Khususnya, dalam hal membaca, menulis, dan mendengar. Biasanya, ketiga hal ini selalu diabaikan, dan perusahaan selalu lebih suka memperhatikan komunikasi berbicara efektif. Padahal kemampuan untuk membaca dan memahami dokumen-dokumen dalam pelayanan organisasi kepada stakeholder sangatlah menentukan kualitas interaksi dengan stakeholder; kemampuan untuk menulis dan memilih kata-kata yang tepat dan santun dalam penulisan melalui email ataupun penulisan untuk kepentingan stakeholder dalam bentuk non email sangatlah membangun reputasi perusahaan; dan kemampuan untuk mendengarkan secara aktif tentang stakeholder juga tidak kalah pentingnya dalam menciptakan komunikasi yang luar biasa dengan stakeholder.
Keterampilan dasar pemecahan masalah adalah keterampilan dasar yang sangat menentukan kemampuan setiap orang untuk mendapatkan solusi yang hebat, serta untuk bisa menghindari kesalahan dan konflik. Hal ini termasuk tentang cara mengidentifikasi masalah, brainstorming untuk menghargai pendapat orang lain dan untuk menemukan solusi terbaik, mengevaluasi suatu keadaan untuk mendapatkan jawaban alternatif untuk sebuah keadilan, dan kecerdasan untuk menerapkan ide-ide terbaik buat kebahagiaan stakeholder. Tujuan utama dari pemecahan masalah adalah untuk menyelesaikan masalah secara efektif, produktif, wajar, dan adil.
Keterampilan dasar interpersonal adalah sebuah keterampilan dasar yang sangat menentukan kerja sama dan kontribusi karyawan untuk keberhasilan perusahaan. Itulah sebabnya, mengapa karyawan perlu untuk mengembangkan kualitas seperti empati, kecerdasan emosi, sikap baik, perilaku positif, dan keterampilan untuk mendukung kebutuhan kerja organisasi. Pastikan bahwa karyawan sudah tercerahkan untuk memahami betapa pentingnya keterampilan interpersonal ini. Kemudian, bentuk mind set dan bangkitkan semangat karyawan untuk selalu menjaga sikap positif, bekerja pada ketegasan sop, mencegah ketegangan di tempat kerja, kemampuan untuk mengatasi masalah, kemampuan untuk bekerja dalam integritas diri, kemampuan untuk menjalankan etika dan prinsip-prinsip kerja berkualitas, serta kecerdasan untuk menyelesaikan konflik yang merugikan organisasi dan stakeholder.
Sumber : djajendra-motivator.com