Tidak seperti pada pria, wanita cenderung lebih sulit merasakan orgasme. Selain itu, masih banyak orang yang salah mengerti tentang ciri-ciri fisik orgasme pada wanita. Apa saja beda orgasme pada pria dan wanita?
Tidak sedikit suami yang menganggap bahwa orgasme pada wanita ditandai dengan ejakulasi atau keluarnya cairan dari vagina. Hal itu ternyata salah, karena orgasme pada wanita tidak ditandai dengan ejakulasi, layaknya yang terjadi pada pria.
Orgasme atau puncak kepuasan seksual pada pria memang ditandai dengan ejakulasi atau menyemprotnya cairan semen yang mengandung sperma, tapi pada wanita tidak ditandai dengan keluarnya cairan vagina sebanyak ejakulasi pada pria.
"Pada wanita lubrikasi yang membuat vagina basah merupakan tanda wanita terangsang dan siap bersenggama. Namun jika orgasme, wanita mengalami vagina spasm, di mana penis akan merasakan tekanan dengan ritmik seperti diremas dan dilepaskan beberapa kali," jelas Zoya Amirin, M.Psi, psikolog seksual dan pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Selain itu, hasil scan otak wanita dan pria saat orgasme juga menunjukkan perbedaan yang nyata dalam cara masing-masing mencapai kenikmatan seksual.
"Untuk pria, sentuhan adalah yang paling penting. Untuk wanita, itu tidak begitu penting," jelas Gert Holstege, Neuroscientist di University of Groningen, seperti dilansir Medindia.
Para ilmuwan menemukan perbedaan mencolok dalam cara pria dan wanita memandang seks. Pria menilai kebutuhan rangsangan fisik merupakan faktor utama untuk mencapai orgasme, sedangkan orgasme wanita berasal dari rasa nyaman, santai dan tanpa kecemasan.
Bagi wanita, suasana hati, kenyamanan dan rasa kedekatan memainkan peran yang jauh lebih besar dibandingkan rangsangan fisik pada zona erotis untuk mencapai orgasme.
Scan otak pria dan wanita selama aktivitas seksual digambarkan mengurangi aktivitas di amigdala, yaitu bagian otak yang mengontrol ketakutan dan kecemasan.
Pada pria, peningkatan aktivitas otak saat berhubungan seks paling banyak terjadi pada korteks somatosensory sekunder, yang menyiratkan nilai tinggi yang melekat pada sensasi fisik. Sebaliknya, scan otak wanita hanya menunjukkan sedikit peningkatan pada aktivitas korteks somatosensory primer.
Sumber : detik.com