Selama ini, obesitas dan resiko penyakitnya diprediksi dengan perhitungan IMT (Indeks Massa Tubuh). Padahal menurut studi baru-baru ini, menghitung rasio lingkar pinggang dan lingkar pinggul merupakan cara yang lebih akurat dalam mengukur tingkat resiko penyakit jantung pada seseorang.
Studi yang mempelajari perbandingan lingkar pinggang dan pinggul telah dilakukan di daerah Eropa dan Amerika dan masih jarang ditemukan bukti yang dihasilkan studi tersebut dalam populasi lain. Maka, Dr. Salim Yusuf, direktur The Population Health Research Institute di McMaster University dan Hamilton Health Sciences melakukan studi bersama rekan-rekannya ke 52 negara yang melibatkan lebih dari 27.000 partisipan. Mereka dibagi menjadi kelompok yang pernah mengalami serangan jantung dan kelompok yang belum.
Tim dokter menemukan bahwa BMI pada kelompok yang pernah mengalami serangan jantung hanya sedikit lebih tinggi dari kelompok yang lain (tanpa perbedaan hasil di antara populasi Timur Tengah dan Asia Selatan). Sementara dalam perhitungan lingkar pinggang-lingkar pinggul, perbedaan rasio pada kelompok pertama dan kelompok kedua terpaut begitu jauh (dengan menghiraukan faktor risiko kardiovaskular lainnya). Para ilmuwan menemukan, observasi ini konsisten pada pria dan wanita, untuk segala umur, dan diseluruh bagian dunia.
Mereka yakin, perbandingan ukuran lingkar pinggang dan lingkar pinggul tiga kali lebih akurat daripada perhitungan IMT dalam memprediksi resiko penyakit jantung. Faktanya, ukuran pinggang yang lebih besar menunjukkan jumlah lemak abdominal yang berbahaya, sementara ukuran pinggul yang lebih besar justru menunjukkan otot tubuh bagian bawah yang sifatnya melindungi.
Hasil rasio yang aman dari resiko penyakit jantung adalah kurang dari 0,85 untuk wanita dan kurang dari 0,90 untuk pria. Rasio yang lebih besar menandakan resiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit jantung.
"Kami telah lama menyadari hubungan obesitas dan penyakit kardiovaskular," kata Dr. Alan Bernstein, Presiden Canadian Institute of Health Research. "Terima kasih atas penelitian yang dilakukan Dr. Yusuf, sehingga kami mendapatkan pemahaman lebih baik mengenai risiko yang berhubungan dengan obesitas, yang dapat menuntun pada pengukuran kesehatan yang lebih efektif."
Sumber: www.lingkarpinggang.com