Hepatitis adalah peradangan Hati karena beberapa sebab. Hepatitis seperti yang sekarang diketahui ada beberapa type yaitu Hepatitis itu A sampai H tetapi yang diketahui ada vaksinnya baru hepatitis A dan B. Di Asia, jenis Virus Hepatitis A, B, dan C adalah jenis yang penting untuk dipahami terutama Virus Hepatitis B. Penderita Hepatitis B diseluruh dunia mencapai 200 juta orang dan berpotensi menularkan virus tersebut. Lebih dari 10.000 kasus hepatitis ditemukan setiap tahunnya. Prevalensi Hepatitis B di Indonesia cukup tinggi yaitu berkisar antara 3 - -17 %.
HEPATITIS A disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita, biasanya melalui makanan, bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding B atau C
Gejala dari Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium: (1) pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual; (2) stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan (3) stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu ditemukan.
Pencegahan yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan teliti. Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan mereka yang sering jajan di luar.
HEPATITIS B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B seratus kali lebih ganas (infectious), dan sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan.
Penyebab Hepatitis B ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan organ hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama serta hubungan seksual dengan penderita.. Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan.
Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.
HEPATITIS C adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Virus hepatitis C menyebar dengan kontak darah-ke-darah dari darah seseorang yang terinfeksi. Diperkirakan 150 -- 200 juta orang di seluruh dunia terinfeksi hepatitis C. Di Amerika Serikat, orang dengan sejarah penggunaan jarum suntik, penggunaan narkoba, tato atau yang telah diekspos menuju darah melalui seks tidak aman yang meningkatkan resiko penyakit ini.
Jadi, mulailah berperilaku hidup sehat dengan memperhatikan apa yang bisa menjadi sebab penularan suatu penyakit atau sumber penyakit dan apa yang bisa mencegah penularannya.