Siapa yang tak kenal dengan kelompok music anak muda dari Yogya, Sheila on 7 ? Tentu, anda semua pernah mendengarkan lagu hitsnya yang berjudul “DAN”. Konon, album pertamanya itu terjual lebih dari 1 juta keeping. Kita tentu bangga dengan kesuksesan mereka.
Judul lagu “Dan” itu cukup menarik buat saya. Namun, “Dan” dalam tulisan ini artinya sinergi. Sebab, yang saya ungkap kali ini bukanlah asyiknya mendengarkan lagu “Dan”, namun bagaimana pentingnya sebuah sinergi dalam dunia bisnis. Saya yakin, kita bisa menjadi entrepreneur tangguh atau terdepan, bila kita bisa bersinergi. Bekerjasama dengan pihak lain, demi kesuksesan bisnis kita.
Mungkin Anda bertanya, apa benar bersinergi itu menguntungkan kita ? Sebab, tak sedikit kasus yang menunjukan bahwa bersinergi dengan orang lain justru membuat bisnis kita sulit berkembang. Saya sudah menduga, pasti pertanyaan Anda seperti itu. Memang, tak selamanya bersinergi itu negative. Tapi sebaliknya, bersinergi membuat bisnis kita maju dan kita mampu memanfaatkan peluang bisnis. Konsep bisnis kita menjadi brilian, selama sinergi yang saya maksud itu positif.
Setelah diteliti, ternyata memang sinergi itu bisa negative dan bisa positif. Untuk kita menjadi yang terbaik, tentu kita harus mencari rekan bisnis yang positif. Ini menunjukan, bahwa kita akan memiliki kekuatan, potensi kuat dan mampu meyakinkan prospek bisnis kita. Dengan sinergi positif, saya yakin kita akan memiliki pemikiran jauh ke depan penuh kepercayaan diri, sehingga mampu mengantisipasi hal-hal yang tidak pasti.
Apalagi, dalam era global, dunia bisnis berputar cepat, terkadang tidak rational, tidak pasti, sehingga menghadapi hal itu kita memang harus memiliki sinergi atau kekuatan kerjasama yang sangat tinggi. Saya yakin hal itu akan menjadikan kita menjadi entrepreneur yang selalu optimis atau memiliki sense of optimism yang tinggi. Tapi juga bisa sebaliknya, bila sinergi itu negative, maka bisnis apapun yang kita jalankan tidak akan berhasil.
Keyakinan saya pun bertambah dengan pengalaman ini. Saya pernah diajak bisnis pom bensin dengan teman pengusaha. Tapi setelah lewat proses panjang, ternyata sulit terealisir. Saat itu saya belum yakin, apakah karena itu sinerginya negative? Empat tahun kemudian saya ketemu lagi sama teman pengusaha tadi, yang kini buka bisnis computer. Dia mengajak saya lagi bisnis showroom atau jual beli computer.
Rupanya, saya dan teman saya itu sama-sama belum pecaya bahwa sinergi kami negative. Kami coba lagi, tapi gagal. Bisnis itu sampai kini belum terealisir juga. Contoh lain, artis Camelia Malik. Saat dia bersuamikan Reynold, pasangan ini tidak cocok dan tidak dikaruniai anak. Tapi, setelah berpisah dan mereka menemukan pasangan masing-masing, ternyata cocok dan dikaruniai anak. Jadi tak ada sinergi positif.
Begitu juga hubungan sinergi antara owner dengan eksekutif. Bisa positif, bisa juga negative. Namun, bagi kita yang percaya pada sinergi, jumlah satu ditambah satu bukan hanya dua. Bisa sepuluh, seratus, bahkan seribu. Saya sendiri tidak meragukan hal ini. Tapi setidaknya, dengan kita memiliki kecerdasan optimal dan intuisi yang tajam, saya yakin, kita akan semakin pintar memilih rekan bisnis yang bersinergi positif. Dan tidak mustahil, entrepreneur yang memiliki kemampuan tersebut akan sangat menguntungkan bagi bisnis maupun kehidupannya.
Sumber : purdiechandra.net