Hadiah Mobil Mewah

Dikisahkan tentang seorang pemuda dengan bangga mengendarai mobil barunya yang mewah. Kemudian ia berhenti di tengah kerumunan orang yang terdiri dari teman-teman dan kerabat pemuda tersebut. Semua kagum pada kemewahan mobil itu, termasuk seorang anak kecil yang biasa membantu mengerjakan pekerjaan di rumah pemuda itu.

Si anak kecil tak henti-henti terkagum-kagum seraya memegang-megang mobil mewah itu. “Hei, bagus ya mobilku. Ayo naik ikut de-nganku jalan-jalan,” kata pemuda itu menyapa si anak kecil. Dengan wajah girang, si anak kecil langsung setuju dan masuk ke dalam mobil “Mobil ini bagus sekali. Kakak beli dimana? Wah kakak hebat sekali ya bisa beli mobil sebagus ini,” ucap si anak kecil tanpa ragu.

Dengan senyum pemuda itu menjawab, “Bukan Kakak yang beli. Tetapi ini hadiah dari saudara Kakak yang sudah sukses,” jawab pemuda itu bangga.

“Oh, begitu,” sahut si anak kecil.

“Ayo, kita jalan-jalan kemana nih,” sambung pemuda itu bertanya.

“Kita berhenti di depan gang kecil itu ya Kak,”  sahut si anak kecil sambil menunjuk sebuah gang di sebuah perkampungan kumuh. Banyak sekali anak-anak miskin dan kumuh di perkampungan itu. Setelah turun dan ditunggu cukup lama, si anak kecil muncul sambil setengah berlari mendorong kursi roda adiknya yang lumpuh sejak lahir.

Dengan senyum senang si anak kecil tadi memberitahu adiknya mobil mewah milik pemuda tersebut. “Ini mobil mahal Dik. Bagus sekali kan? Ingat ya Dik, nanti Kakak akan membelikan mobil untuk kamu yang lebih mewah dan bagus dari mobil ini,” cetus si anak kecil itu kepada adiknya.

Kalimat-kalimat lugu dan jujur yang meluncur dari bibir anak kecil itu benar-benar mengharukan. Dari kata-katanya, tercermin begitu besar tekad anak kecil itu bersumber dari kemauan untuk memberi kebahagiaan kepada orang lain. Sedangkan pemuda itu merasa malu, karena ia justru membangga-banggakan pemberian orang lain yang bukan jerih payahnya sendiri.

Pesan :

Seribu satu sebab dapat memompa tingginya kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang luar biasa, entah disebabkan kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan dalam kehidupan, penderitaankeluarga atau bahkan rasa simpati, empati dan lain sebagainya. Semua kejadian tersebut mempengaruhi jiwa, dan seringkali menjadi faktor pembangkit yang luar biasa. Sedangkan dari kisah di atas kita dapatmelihat begitu besar kemauan anak kecil itu untuk berbuat sesuatu yang bersumber dari empati terhadap penderitaan adiknya yang lumpuh sekaligus rasa cinta yang begitu besar.

Empati dan cinta yang dimiliki anak kecil itu adalah salah satu faktor yang mendorongnya giat berusahadan menjauhkan dirinya dari sikap lemah, takut dan malas. Kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap visi, pola pikir dan kemauan anak kecil itu. Tingkat perbedaan kemauan diantara anak kecil itu dan si pemuda begitu besar, karena pemuda itu tidak memiliki rasa empati dan cinta sebesar milik anak kecil itu.

Umumnya, orang-orang yang sudah dipengaruhi oleh faktor pembangkit, misalnya cinta dan empati, maka ia akan jauh lebih giat dalam berusaha dibandingkan mereka yang tidak memiliki motivasi sama sekali. Orang-orang yang dipengaruhi faktor pembangkit itu cenderung selalu tegar menghadapi ujian, sabar ketika mendapat cobaan, dan pandai bersyukur ketika mendapatkan kebahagiaan.

Bila kita menengok keadaan kita saat ini, apakah keadaan kita sudah cukup baik sesuai dengan yang kita harapkan dari segi spiritual, ekonomi, kehidupan dan kepedulian sosial, maupun keluarga? Tak akan ada keuntungan dan kemajuan berarti bila kita hanya merenungi masalah yang kita dapatkan sambil mengandalkan bantuan dari orang lain. Tetapi kita akan mendapatkan manfaat yang begitu besar jika kita menjadikan kekurangan tersebut sebagai faktor pembangkit semangat dan kemauan untuk segera berusaha sekuat tenaga dengan cara yang terpuji. Madam C.J. Walker, pendiri Madam C.J.Walker Manufacturing Company, mengatakan, “Jangan duduk saja dan menunggu kesempatan datang, berdiri dan buatlah peluang.”

Penulis : Andrew Ho

Sumber  : topmotivasi.com

Posted in Business Ethics