Mereka bertahan untuk tetap mengatakan tidak tetapi anda harus bertahan lebih lama untuk membuat mereka mengatakan “YA”. Itulah kunci keberhasilan.
Salah satu kunci keberhasilan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, sehingga bila kita mengatakan “tidak”, mereka pun setuju, dan bila kita mengatakan “ya”, mereka pun setuju juga.
Untuk membuat orang tidak setuju dengan pendapat kita, biasanya tidak terlalu sulit, tetapi untuk membuat agar pendapat kita dapat diterima orang lain, kita perlu mengeluarkan berbagai argumentasi agar orang itu dapat dan mau menerimanya. Berbagai alasan ilmiah yang terkait dengan hal tersebut perlu diungkapkan agar mereka menjadi percaya dan setuju dengan pendapat kita.
Tetapi berbagai ilmu dan pengetahuan tersebut masih belum cukup bila tidak didukung dengan berbagai soft skill yang harus kita miliki, seperti komunikasi, kepemimpinan, team work, dan lain-lain. Salah satu kunci agar orang mau mendengarkan pendapat kita dan mudah menjadi percaya adalah dengan membina keakraban; bila sudah menjadi dekat atau akrab, maka komunikasi menjadi lebih mudah.
Keakraban dapat dibangun dengan membuka pembicaraan yang sesuai dengan minat orang tersebut, sehingga timbul antusiasmenya. Jangan lupa untuk selalu membentuk ‘kesamaan’ dengan orang tersebut; tunjukkan rasa setuju kita pada hal-hal yang memiliki kesamaan pada pokok pembicaraan yang diungkapkannya, gunakan kata-kata yang sama, misalnya bila dia menggunakan kata ‘petang’, maka kita tidak menggunakan kata ‘sore’.
Samakan juga kecepatan dan volume ucapan kita dengan dia, jadi bila kita berbicara dengan orang Tapanuli – yang biasanya berbicara dengan cepat dan keras, tentu saja berbeda dengan cara bicara orang Yogyakarta, yang pelan dan halus.
Jadi bentuk keakraban dengan persamaan, lalu lakukan komunikasi yang baik, serta tidak lupa berdoa untuk meminta bimbingan Tuhan, maka niscaya lawan bicara kita dapat menyetujui pendapat yang kita ungkapkan.
Oleh : D. Agus Goenawan