Berbagai cara untuk tetap sehat dilakukan karena penyakit tak henti menyerang tubuh. Pengetahuan dan Teknologi Modern memungkinkan kita memerangi penyakit dengan obat-obat modern dari bahan kimia. Padahal ada cara lain yang telah dikenal ratusan bahkan ribuan tahun sebelum ilmu medis modern lahir, ternyata pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat-obatan herbal yang lebih andal menyembuhkan penyakit.
Sebagai sebuah Negara yang memiliki kekayaan jenis tumbuhan Indonesia luar biasa. Jadi, gaya pengobatan ala herbal mestinya bisa lebih ditingkatkan. Apalagi pengobatan herbal bukan sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia. Beberapa jenis tumbuhan telah lama dikenal mampu menyembuhkan penyakit. Misalnya : lengkuas, kunyit, temulawak, pegagan dan mahkota dewa yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit saluran pernafasan. Juga kayu manis yang bermanfaat untuk mengedalikan kadar gula darah sedangkan penderita hepatitis dapat menggunakan tanaman yang di beberapa tempat dikenal dengan nama meniran, serta masih banyak lagi.
Untuk menjaga warisan ini, pemerintah mendukung melalui Peraturan Menteri Kesehatan No.3 tahun 2010 yang dikeluarkan Januari lalu tentang mulai menggalakkan kembali pengobatan menggunakan bahan alam asli Indonesia. Prinsip pengobatan herbal pada dasarnya adalah pengobatan yang menyelaraskan tubuh manusia dimana obat herbal memiliki kemampuan untuk memperbaiki keseluruhan sistem karena bekerja dalam lingkup sel dan molekuler, jelas Dr. dr. Amarullah H. Siregar, FBIHom, DIHom, DNMed, Msc, MA, PhD, Ahli Kedokteran Naturopati. Hal ini berbeda dengan obat yang ada sekarang yang bekerja secara spesifik, padahal tubuh adalah satu kesatuan, tambahnya.
Karena itu, pengobatan secara alami atau menggunakan herbal dipercaya paling sesuai. Apalagi kondisi lingkungan saat ini yang makin tidak bersahabat, perubahan cuaca, polusi dan turunnya kualitas makanan yang dikonsumsi, megakibatkan kesehatan terancam terus menerus. Menurut hasil research American Health Coach Association (AHCA), bahwa tubuh kita ini hanya memiliki 2 hari, dalam keadaan sehat! Ucap Dr. dr. Amarullah H. Siregar. Selebihnya berbagai penyakit ringan menghinggapi mulai dari masuk angin, pusing kepala, pegal-pegal dan sebagainya, lanjutnya. Karena itu, memanfaatkan sumberdaya alam yang relatif alami untuk proses penyembuhan menjadi penting.
Alam telah menyediakan semuanya. Manusia hanya perlu menemukan sumber daya alam tumbuhan yang memiliki kandungan obat dan memanfaatkannya. Jika dulu pilihan itu ada pada jamu tradisional, kini jamu modern telah sanggup menempati posisi sejajar dengan obat-obatan modern untuk melindungi kesehatan. Jadi tidak ada salahnya kembali ke tradisi lama yang lebih alami bukan.
Sumber : Elshita Edisi 6 / Juni 2010