blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Gajiku Kemana Ya ?

Apakah Anda pernah merasakan Gaji tiga koma, alias tanggal tiga sudah koma? Atau pernahkah Anda bingung kemana Gaji yang Anda terima selama ini, ko cepet banget abisnya? Atau mungkin sampai saat ini Anda masih merasa Gaji yang diterima ko tidak cukup ya? Banyak sekali pertanyaan yang timbul karena Gaji yang diterima sering kali habis sebelum waktu gajian berikutnya. Atau bahkan setelah dihitung-hitung, Gaji yang diterima tidak cukup untuk memenuhi pengeluaran bulanan impian Anda. Sampai akhirnya timbul pertanyaan, apa yang salah? Dimana letak permasalahannya, apakah Gaji yang kurang atau memang pengeluaran yang berlebihan? Hmmm..kira-kira apa ya, yang bisa dilakukan agar Gaji yang diterima benar-benar cukup untuk memenuhi pengeluaran bulanan serta dapat memenuhi investasi rutin setiap bulannya?
Berbicara mengenai pengelolaan gaji sangat sensitif dan erat sekali hubungannya dengan kebiasaan konsumtif seseorang serta gaya hidup yang dijalani. Saat ini memang belum ada ketentuan pasti ataupun rumusan baku yang dapat dijadikan acuan ideal untuk mengatur pengelolaan gaji. Karena setiap individu memiliki kebiasaan, gaya hidup, serta keperluan yang berbeda-beda. Lalu, bagaimana cara mengantisipasi kondisi dimana gaji dirasa kurang dan tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan serta investasi bulanan? Yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan gaji adalah arah penggunaan uang setelah gaji diterima. Atau dengan kata lain adalah pos-pos pengeluaran apa saja yang biasa dikeluarakan. Nah, pertanyaannya adalah, apakah Anda sudah memiliki pencatatan terperinci mengenai pos-pos pengeluaran tersebut? Kemanakah uang yang Anda belanjakan atau gunakan bermuara pada akhirnya? Pos-pos pengeluaran sangat bergantung pada kebutuhan dan gaya hidup seseorang. Jika berbicara tentang kebutuhan dan gaya hidup, sangat erat kaitannya dengan kondisi psikologis seseorang. Manusia memiliki kecenderungan tidak pernah puas dan cenderung menghabiskan uang yang diterimanya. Hal tersebut dapat dilihat pada saat seseorang mendapatkan kenaikan gaji, tiba-tiba pengeluarannya juga ikut naik. Padahal diatas kertas seharusnya orang tersebut bisa memiliki kelebihan dana untuk ditabung jika orang tersebut dapat bertahan dengan gaji yang sebelumnya. Salah satu faktor utama terjadinya kenaikan pengeluaran pada saat terjadi kenaikan gaji adalah gengsi, sehingga pengeluaran yang dulu tidak terlalu penting menjadi penting. Dan jika Anda pernah atau masih merasa bahwa gaji yang diterima tidak cukup, kondisi itu akan terus dirasakan selama pengelolaan gaji belum bisa dilakukan secara optimal.
Salah satu cara untuk melalukan pengelolaan gaji secara optimal adalah dengan cara melihat pos penghasilan dan pos pengeluaran secara keseluruhan. Mungkin pernah terbesit di kepala Anda pertanyaan tentang, “Kapan Saya merasa cukup?”. Coba tengok rekan-rekan disekeliling Anda yang berkata, “Yes, bulan ini Saya bisa nabung.”, atau bahkan “Mau diapain duit sisa ini ya?”. Kunci dalam pengelolaan gaji terletak pada arus kas, atau bahasa kerennya adalah “Cash Flow”. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam analisa Cash Flow, yaitu pengeluaran dan pendapatan. Secara teori dan idealnya kondisi cash flow di akhir bulan harus positif dimana total pengeluaran bulanan tidak boleh lebih dari pendapatan bulanan atau gaji yang diterima. Coba perhatikan, rata-rata orang selalu terpaku kepada satu hal saja yaitu pendapatan. Hal itu wajar terjadi karena sumber atau pos pendapatan biasanya lebih sedikit dari pada pos pengeluaran, serta sumber pendapatan umumnya dalam jumlah yang besar dan signifikan. Sehingga kita cenderung dan bahkan selalu ingat tentang jumlah pendapatan tersebut. Sementara, pengeluaran memiliki pos-pos yang beragam jenisnya dengan jumlah yang relatif kecil, sehingga malas rasanya untuk mengingat hal-hal yang kecil itu. Hati-hati, disini letak permasalahannya. Hal kecil jangan dianggap remeh. Karena dianggap remeh dan cenderung dilupakan, akhirnya hal kecil tersebut menjadi banyak dan tanpa disadari jumlahnya sudah menyamai dan bahkan melebihi dari penghasilan. Memang terdengar merepotkan harus mencatat seluruh pengeluaran yang ada. Tapi, memang itu yang harus dilakukan. Bagaimana Anda mengetahui bahwa bulan ini pengeluaran Anda efektif atau tidak berlebihan jika Anda tidak pernah mencatat? Bagaimana Anda tahu bahwa gaji yang Anda terima tidak cukup atau cukup untuk memenuhi kebutuhan bulanan jika Anda sendiri tidak tahu berapa sebenarnya kebutuhan bulanan yang Anda butuhkan? Oleh karena itu, dalam pengaturan cash flow, baik sisi pendapatan maupun sisi pengeluaran harus mendapatkan perhatian dan perlakukan yang sama. Jangan hanya terpusat kepada gaji, gaji, dan gaji. Jangan terus bertanya “kapan saya naik gaji?”, lebih baik fokus kepada “saya harus bisa menabung.”
Untuk mempermudah adaptasi pengelolaan gaji dan cash flow ini, kita buat peraturan sederhana yaitu sesuatu yang rutin dikeluarkan harus berasal dari sesuatu yang rutin didapatkan. Pastikan pos-pos pengeluaran rutin utama Anda dapat dipenuhi dari sumber penghasilan rutin yaitu gaji. Sehingga penghasilan yang tidak rutin seperti bonus ataupun insentif digunakan untuk tambahan atau diperlakukan sebagaimana mestinya. Jika itu bonus, maka nikmatilah hal tersebut sebagai bonus. Ingat, mengelola uang secara optimal bukan berarti membuat Anda menjadi orang yang perhitungan. Pendapatan adalah hak Anda, maka dari itu nikmatilah hak Anda dengan bijaksana. Aturan main berikutnya yang paling sederhana adalah alihkan konsentrasi Anda kepada pos-pos pengeluaran. Untuk konsentrasi kepada pengeluaran, hal pertama yang dapat dilakukan adalah, buatlah daftar pengeluaran rutin yang meliputi kebutuhan primer yang mencakup sandang pangan papan, serta pengeluaran penunjang produktifitas seperti biaya komunikasi dan transportasi, dan juga yang tidak kalah penting adalah kewajiban bulanan seperti cicilan rumah, iuran warga, dan kewajiban lainnya. Setelah daftar pengeluaran rutin dibuat, langkah berikutnya adalah membuat daftar investasi rutin seperti menabung untuk dana darurat, investasi dana pendidikan anak, dan investasi lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah total daftar pengeluaran rutin dan investasi rutin tersebut sebaiknya tidak melebihi pendapatan rutin yang diperoleh. Jika masih ada sisa, maka sisa uang itulah yang boleh digunakan untuk pengeluaran konsumtif atau senang-senang. Kuncinya adalah, boleh bersenang-senang dan menikmati hak Anda, selama kebutuhan dan kewajiban utama sudah terpenuhi. Jangan sampai Anda larut dalam kesenangan dan kenikmatan yang ada, tetapi sesudahnya Anda malah bingung dan panik kenapa uang Anda habis.
Ingat, inti dari pengelolaan gaji dan cash flow terletak pada diri Anda sendiri. Anda yang harus menjadi menara kontrol terhadap uang dan gaya hidup Anda, bukan sebaliknya. Selamat mencoba dan tetaplah pada komitmen pengelolaan keuangan Anda.
Sumber : Artikel By Aidil Akbar


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More