blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

4 Dari 10 Pria Tak Tahu Ukuran Bra Pasangannya

Memberikan hadiah pakaian dalam seksi bisa jadi cara untuk kembali menghangatkan pernikahan. Namun tahukah Anda, ternyata 4 dari 10 pria, tidak tahu ukuran bra pasangan mereka. Hal ini pun membuat hadiah pakaian dalam seksi yang diberikan itu, tidak dapat dipakai. Seringkali para wanita jadi harus mengembalikan hadiah tersebut ke toko dan menukarnya sesuai ukuran pria.


Yang Harus Dilakukan Sebelum Memiliki Pasangan

Tidak sedikit wanita yang menghindari status single. Padahal, dengan menjadi sendiri, wanita bisa lebih mengekspresikan keinginannya dan menikmati hidupnya.

Jika Anda saat ini masih single, sebaiknya melakukan beberapa kegiatan berikut ini sebelum sibuk pergi berduaan dengan si dia, seperti yang dikutip dari savvymiss.


5 Kebohongan Pria Saat Kencan Pertama

Mungkin pria tampak menyakinkan saat menceritakan kehidupannya. Eits, tunggu dulu, jangan langsung mempercayainya, apalagi saat kencan pertama kali.

Menurut survei yang dilakukan website mycelebrityfashion.co.uk menunjukkan, sebagian peserta yang mengikuti survei menyatakan, mereka lebih banyak berbohong saat melakukan kencan pertama kalinya. Hal tersebut diakui oleh para responden untuk mendapatkan kesan baik yang menguntungkan untuk dirinya sendiri.

Seperti dikutip dari genius beauty, berikut lima kebohongan pria yang dilakukan saat kencan pertama.


Sikap Wanita Yang Menurunkan Gairah Bercinta Pria

Membuat pria lebih bergairah bukanlah perkara yang sulit. Namun terkadang wanita kurang memahami apa yang pria inginkan saat di ranjang.

Kesalahan-kesalahan kecil wanita dapat berdampak pada menurunnya gairah pasangan. Seperti dikutip dari galtime, pakar seks, Dr. Jane Greer, menjelaskan, wanita sering melakukan tiga kesalahan saat di ranjang yang membuat pria menjadi kurang berminat terhadap wanita.


3 Tips Agar Jarang Bertengkar Dengan Pasangan

Pertengkaran adalah salah satu bentuk komunikasi yang membuat Anda dan pasangan bisa saling mengenal lebih dalam. Namun pertengkaran yang terlalu sering, juga akan membuat hubungan renggang.

Agar hal tersebut tidak terjadi pada Anda dan pasangan, berikut tiga tips sederhana yang bisa membantu mengurangi adu argumen dalam hubungan, seperti yang dikutip dari ezinearticle.


Tanpa Busana Membuat Bercinta Makin Menyenangkan

Berikut beberapa saran Kori Ellis yang dikutip dari Sheknows agar wanita bisa mencapai kenikmatan yang utuh saat berhubungan dengan pasangan.

1. Nyaman tanpa busana

Percaya diri dengan bentuk tubuh akan membuat wanita lebih bisa merasakan kenikmatan bercinta. Rasa tak percaya diri akan bentuk tubuh saat bercinta hanya akan membuat Anda sulit mencapai orgasme. Untuk menimbulkan rasa percaya diri terhadap bentuk tubuh, biasakan untuk makan secara  teratur, berolahraga dan jangan ragu untuk memakai lingerie seksi.


4 Cara Berciuman Untuk Kembalikan Kehangatan Pernikahan

Setelah menikah dan memiliki anak, kerap kali pernikahan menjadi sedikit hambar. Ingin menghangatkannya kembali? Coba dengan mengganti gaya dan kebiasaan berciuman Anda dan pasangan.

Dilansir Redbook, ciuman untuk beberapa perempuan terkadang terasa lebih intim ketimbang berhubungan seks. Makanya ciuman ini cukup signifikan untuk menghangatkan kembali pernikahan yang tadinya sudah biasa-biasa saja, menjadi luar biasa lagi.


7 Rasa Takut

Sekitar dua milenium lalu, Herodes melakukan kebodohan dengan membunuh ratusan bayi Betlehem yang tidak bersalah karena takut pada ramalan orang Majus bahwa seorang raja telah lahir di antara rakyatnya. Dikiranya sang bayi akan menggulingkan dirinya. Orang Majus dari Timur itupun ditipunya. Tapi kita tahu, Herodeslah yang ditipu sejarah.

Satu milenium kemudian, sekelompok raja dan pemimpin agama di Eropa melakukan kebodohan yang mirip dengan mengobarkan Perang Salib yang memakan jutaan korban karena takut kemuliaan Tuhan dihinakan. Mereka merasa telah berjasa besar di hadapan Tuhan itu, tetapi kita tahu, merekalah yang berutang di mata sejarah.


Sahabat Ketiga

Dua orang sahabat bak pinang dibelah dua, tak terpisahkan! Mereka berkawan sejak kecil dan saling menaruh percaya. Seorang adalah pedagang, dan seorang lain bendahara kerajaan. Namun, pergolakan politik membuat kerajaan pecah. Disintegrasi membuat kedua sahabat itu terpisah di dua negeri yang berbeda.
Setelah dua tahun lewat, si pedagang ingin mengunjungi sahabatnya. Lalu ia pergi ke negeri seberang, tempat sahabatnya menetap. Ketika si pedagang tengah berjalan-jalan di tengah kota, raja segera diberi tahu, “Raja ada seorang mata-mata lalu-lalang di negeri kita!” Tampak sigap, sang raja memerintahkan menangkap si pedagang.


Semangat Keibuan Dalam Ruang Kerja

Tersebutlah kisah seorang manajer yang gagal memimpin sebuah projek sehingga per-usahaannya rugi lebih sejuta dolar. Tom Watson, pendiri IBM yang legendaris itu, kemudian memanggilnya. Merasa bahwa dirinya bakal dipecat, si manajer mendahului vonis sang bos dengan berkata, "Tuan, silakan memecat saya, saya memang terbukti gagal." Tanpa diduga Tom Watson membentak, "Gila lu! Kamu satu-satunya karyawan yang disekolahkan dengan biaya sebesar kerugian itu, kamu pikir saya tolol mau memecatmu?" Konon, manajer yang mendapat pengampunan ini kelak menjadi salah satu eksekutif terbaik di IBM.


Siasat Kelelawar

Integritas merupakan kekayaan yang bisa dipakai untuk mengatasi kesulitan hidup ini.

Perang meletus di planet ini! Bukan perang Baratayuda! Bukan pula perang Teluk! Perang itu terjadi antara bangsa burung melawan bangsa binatang buas. Saat pertempuran fajar hari itu, burung-burung nyaris kalah. Lalu kelelawar melihat gelagat bahwa mereka akan kalah total. Ia menjauh dan bersembunyi di balik pohon, dan berdiam diri hingga pertempuran itu berakhir.

Lalu binatang-binatang buas meninggalkan medan pertempuran, dan kelelawar ikut bergabung bersama mereka! Setelah beberapa saat para binatang buas itu saling bertanya, “Lho, bukankah kelelawar itu termasuk burung yang bertempur melawan kita?”


Komitmen Tahun Baru

Apa resolusi Anda?” Pertanyaan ini banyak beredar di seputar pergaulan kita, terutama saat memasuki tahun baru, seperti sekarang ini. Banyak orang yang kemudian menjawab dengan membuat komitmen standar atau sekedar basa-basi. Dan, ada juga yang terkejut karena pertanyaan itu, tidak hanya mengingatkan untuk senantiasa ‘bergerak’ dan mendesain masa depan, tapi sekaligus juga bisa ‘menjewer’ kita yang melihat pergantian tahun sebagai sebuah ‘milestone’ untuk mengevaluasi diri. Di dalam salah satu pelatihan, ada peserta yang berkomentar,”Saya ingin berubah, tetapi tidak tahu kapan…”. Nah, inilah salah satu ”timing” terbaik yang kita punyai untuk membuat ”turn around” tanpa banyak mengundang tanya dari orang di sekitar kita.


Bercermin

Kenaikan atau penyesuaian gaji selalu merupakan berita yang ditunggu tunggu pada awal tahun. Walaupun pada dasarnya kenaikan gaji pasti terjadi, pada umumnya perusahaan dan karyawan, sama sama setuju , bahwa kenaikan gaji sangat tergantung pada talenta individu. Penilaian talenta inilah yang sering menyebabkan perbedaan persepsi. Bila Anda merasakan keengganan untuk meminta masukan orang lain, bahkan “sakit perut” menyaksikan “bad news” yang tertera di dalam angka-angka,misalnya pada  lembar penilaian kinerja, maka Anda juga tidak sendirian. Tidak banyak orang merasakan “fun” bila mendapatkan “feedback”. Bahkan banyak orang mempersepsi acara “feedback” ini sebagai ajang balas dendam, acara pemenggalan, baik dari atasan ke bawahan, maupun sebaliknya, bila  bawahan diberi kesempatan mem-feedback atasan. 


Koleksi Kalender

Dikisahkan, ada seorang pemuda berusia menjelang 30 tahun. Namun sayangnya, ia hanya memiliki kemampuan berpikir layaknya anak berumur di bawah 10 tahun. Ibunya dengan penuh kasih memelihara dan mendidik si anak agar kelak bisa hidup mandiri dengan baik, terlebih karena ia merasa anaknya punya kemampuan berpikir yang sangat minim.

Si anak sangat mencintai ibunya. Suatu hari dia berkata, "Ibu, aku sangat senang melihat ibu tertawa, wajah ibu begitu cantik dan bersinar. Bagaimana caranya agar aku bisa membuat ibu tertawa setiap hari?"


Cita-cita yang Tertunda

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup di keluarga yang sederhana. Ia memunyai cita-cita yang tinggi. Suatu saat, ketika masih belia, dia berkata kepada dirinya sendiri, "Suatu saat nanti, aku akan melakukan apa yang menjadi cita-cita dalam hidupku, dan pada saat itu aku akan bahagia."

Dia senang membayangkan dirinya sudah memiliki sebuah mobil mewah, mengendarainya, dan merasakan kebanggaan yang tidak terhingga karena dia dikagumi dan dibanggakan oleh banyak orang. Maka, walaupun kemiskinan tetap diakrabi dalam kesehariannya, sikapnya menjadi angkuh dan sombong karena dia merasa kelak pasti akan kaya raya seperti yang diangankan.


Rumah Cicilan

Alkisah, ada seorang pemuda dari keluarga miskin yang tempat tinggalnya sering berpindah-pindah, karena hanya bisa menyewa. Dalam hidup, keinginan terbesarnya adalah memiliki rumah sendiri. Karena itu, saat menikah, dia memaksa diri untuk membeli rumah dengan cicilan selama dua puluh tahun. Akibatnya, dengan gajinya yang relatif kecil, ia harus mengatur pengeluarannya sedemikian rupa sehemat mungkin agar kebutuhan hidup bersama keluarganya tetap bisa tercukupi.


Aku Adalah Macan

Suatu hari ditengah hutan belantara, tampak seekor induk macan mati setelah melahirkan anaknya. Tidak lama berselang, datang serombongan kambing melintas tempat itu. Si induk kambing terhenti sejenak dan melihat ke arah anak macan yang tidak berdaya itu. Melihat kondisi tersebut, timbul naluri si induk kambing untuk melindungi. Kemudian induk kambing menghampiri dan memberi belaian kehangatan kepada si anak macan. Merasakan kehangatan dan perlindungan semacam itu, si anak macan pun mengikuti ke mana induk kambing pergi.


Sikap Mental Juara

Alkisah, suatu pagi saat sarapan di meja makan, ibu berkata: "Ina, ibu perhatikan, beberapa hari ini kamu begitu tegang dan gelisah, kalau boleh tahu, ada apa yang mengganggu pikiranmu na?". "Iya bu, ina tegang nih. Jadwal pertandingan bulu tangkis dan undiannya sudah keluar bu. Babak2 awal kalau ina  bisa menang maka selanjutnya harus bertanding melawan sita, itu lho bu, yang mengalahkan ina di final di kejuaraan lalu. Nanti kalau ina bermain jelek seperti dulu dan kalah lagi bagaimana bu. 


Bersyukur dan Berjuang

Alkisah, di beranda belakang sebuah rumah mewah, tampak seorang anak sedang berbincang dengan ayahnya. "Ayah, nenek dulu pernah bercerita kepadaku bahwa kakek dan nenek waktu masih muda sangat miskin, tidak punya uang sehingga tidak bisa terus menyekolahkan ayah. Ayah pun harus bekerja membantu berjualan kue ke pasar-pasar," tanya sang anak. "Apa betul begitu, Yah?"

Sang ayah kemudian bertanya, "Memang begitulah keadaannya, Nak. Mengapa kau tanyakan hal itu anakku?"

Si anak menjawab, "Aku membayangkan saja ngeri Yah. Lantas, Apakah Ayah pernah menyesali masa lalu yang serba kekurangan, sekolah rendah dan susah begitu?"


Berani Mimpi

Alkisah, di sebuah desa miskin ada satu sekolah dasar. Hanya ada sedikit muridnya karena kebanyakan anak-anak di desa itu membantu orangtuanya mencari nafkah. Suatu hari, satu-satunya guru yang ada di sekolah itu sedang memberi pelajaran mengarang. Setelah menjelaskan cara-cara mengarang cerita, si guru memberikan pekerjaan rumah. “anak-anak, pekerjaan rumah hari ini adalah mengarang dengan judul, cita-citaku. Besok, hasil karangan kalian dibaca di depan kelas satu persatu..”


Warisan

Pembicaraan terjadi antara saya dan arsitek kondang Tan Tjiang Ay, mengenai apa yang akan kita tinggalkan, kalau kita “tutup buku”. Ketika saya mengatakan bahwa sebagai arsitek, posisinya lebih mudah, karena yang akan ‘ditinggalkan’ nanti adalah hasil karya yang nyata dan teraga, beliau pun membantah. Beliau lalu mengatakan bahwa yang ditinggalkan seorang arsitek bukan benda mati seperti bangunannya, tetapi “legacy”-nya, yaitu dampak dan kualitas positif yang bisa meng-inspire, menjadi poros penyemangat bahkan landasan action dan pola pikir bagi penerusnya. Pembicaraan jadi semakin seru dan berusaha menjawab: “Apakah seseorang yang masih hidup perlu memikirkan apa yang akan dia tinggalkan pada kematiannya, selain harta?” Orang yang cuek dan tidak setuju, bisa saja malah memikirkan,”Apakah saya memang perlu merancang apa yang akan saya nikmati ketika saya sudah di alam lain? Mati ya mati…” 


Janji Surga

Kalau mengalami banyaknya janji yang tidak “bisa dipegang”, maka kita bisa jadi memandang kata “janji” sebagai hal yang negatif.  Saat teman saya mengalami kesulitan  dalam proses melahirkannya, atasannya menjanjikan bantuan dana dari manajemen. Namun, sampai bayinya berusia 5 bulan, bantuan tersebut tidak kunjung “keluar”. Ia lalu mulai menyindir-nyindir atasannya karena hanya mengucapkan “janji - janji surga”.
Bagaimana dengan pengusaha kondang dan terkenal bijaksana yang berjanji untuk menanam hutan bakau dan ketapang di lahan pengganti, setelah menutup lahan seluas 1.154,49 hektar, yang konon tadinya bisa menampung 16 juta meter kubik air sebelum masuk ke laut di lingkungan bandara Soekarno-Hatta? Tampaknya menagih janji di lingkungan kita sering tidak sekeras intensitas mengucapkannya.


Profesional Honesty

Sebuah diskusi seru terjadi saat kami membicarakan perlunya karyawan menampilkan ’professional honesty’. Dalam bisnis di mana semua orang punya tujuan yang sama, yaitu laba dan ada kelaziman untuk menghalalkan berbagai cara demi laba, kami mendiskusikan, bisakah perusahaan menggariskan dan menegakkan ’professional honesty’ dengan tegas? Sejauh manakah individu dapat mengatakan hal yang sebenarnya, tanpa takut dipecat atau tidak mendapatkan proyek? Bila seorang salesman ditanya oleh kliennya, apakah ia bisa menjamin bahwa barang akan terpasang dalam 1 bulan, haruskah ia mengatakan bahwa ia ragu? Bagaimana menyatakan “tidak” untuk proyek yang menggiurkan namun berpotensi untuk melakukan hal yang merugikan masyarakat luas, lingkungan , bahkan negara? Kita lihat bahwa praktik menjunjung tinggi etika memang berat, apalagi untuk orang  atau organisasi yang tidak meyakininya.


Mengelola Waktu atau Energi

Dalam sebuah pertemuan bertemakan kepemimpinan, seorang GM dari perusahaan properti raksasa mengeluhkan pekerjaannya yang “overloaded”. Tantangan kerjanya dirasa bertambah memusingkan karena ia harus menservis beberapa atasan dengan kemauan yang berbeda-beda dan berubah-ubah, sementara bawahan pun tidak bisa dilepas. Di balik keluhan teman kita mengenai beban dan tanggung jawab yang bertumpuk ini, sesungguhnya ia mengemukakan pula rasa frustrasi atas tidakberhasilannya mengelola waktu yang hanya 24 jam, agar semua pekerjaan tuntas.


Value-Bukan Basa Basi

Semenjak 1994, ketika Jim Collins dan Jerry Porras mempublikasikan buku ‘Built to Last’, banyak CEO dan top manajemen merasa kurang ‘greget’-nya bila tidak menggambarkan “values” perusahaannya. Saat itulah para  manajemen puncak mulai tergugah tentang efektifnya kekuatan “internal” yang ada di dalam diri individu pekerja . Bila “values’ perusahaan ikut dihayati karyawan secara tepat, perusahaan bisa menghasilkan “nilai lebih” dari pada sekedar uang, karena “core values” memberikan “sense of identity” ,kelanggengan dan “daya juang plus” perusahaan dalam menghadapi badai kompetisi ini. Tidak heran saat sekarang, hampir selalu , bila kita berkunjung ke ruang rapat di perusahaan perusahaan, terpampang poster dengan gambaran “values” perusahaan.


Membangun Metalitas Pembelajaran

Kenalan saya, melakukan upaya lebih hebat dari psikolog sosial manapun yang saya kenal. Ia mendapat tugas untuk menaikkan tingkat kualitas nenas kalengan di pabrik yang ia pimpin dan memutuskan untuk menaikkan tingkat kebersihan gaya hidup para karyawannya. Riset dilakukan ke rumah-rumah karyawan dan upayanya kemudian  berkisar antara pembersihan rambut, dapur di rumah, pakaian para karyawan dan banyak hal lain yang menyangkut gaya hidup karyawan secara keseluruhan. Upaya pembelajaran itu juga tertular ke rumah-rumah karyawan dan akhirnya membuahkan hasil yang sangat signifikan bagi pabrik. “Tidak mudah merubah cara hidup, persepsi dan nilai individu. Namun, bila melihat hasilnya, kita tak akan mundur. Kita akan terus berusaha melakukan pembelajaran, karena peningkatan harkat hidup merupakan keindahan yang tidak ada duanya” demikian komentar teman saya itu.


Bugar Kognitif

Bila kita mencari kesamaan antara Alan Greenspan, Warren Buffett, Sumner Redstone, Kartini Muljadi dan Emil Salim, maka dengan mudah kita akan mengatakan bahwa kelima tokoh ini sama-sama  berusia 70-an. Kesamaan lain yang sesungguhnya paling menarik adalah bahwa ke semua tokoh ini masih berada pada puncak kekuatan intelektual di usia yang tidak bisa dikatakan senja lagi ini. Berada bersama dengan Emil Salim, kita yang masih muda-muda akan merasa kikuk karena ketajaman intelektual beliau sangat terlihat  ketika membahas, mengingat-ingat, dan menerangkan suatu isu. Ini menandakan bahwa beliau masih sangat rajin belajar, meng-”update” pengetahuan dan beradaptasi. Situasi ini benar-benar bisa mempertanyakan teori tentang deteriorisasi kecerdasan yang biasanya sudah mulai terjadi mulai usia 45 tahun manusia normal.


Memilih Hidup Sekali Lagi

Dikisahkan, Tuhan setiap saat mendengar keluh kesah, ketidakpuasan, dan penderitaan dari manusia ataupun dari makhluk lain ciptaan-Nya. Pada suatu ketika, Tuhan ingin sekali tahu bagaimana jika semua makhluk tersebut diberi kesempatan memilih hidup sekali lagi, ingin menjadi apakah masing-masing dari mereka? Maka, Tuhan pun bertanya kepada semua makhluk ciptaan-Nya.

Saat itu, tikus dengan cepat menjawab, "Jika diberi kesempatan memilih, aku ingin menjadi kucing. Enak jadi kucing, dia bisa bebas merdeka berada di dapur, disediakan makanan, susu, dan dielus-elus oleh manusia."


Pejudi Yang Sabar

Beberapa waktu yang lalu, saya dikejutkan oleh sebuah telepon yang masuk. Orang di seberang telepon, mengaku berasal dari sebuah kota di Kalimantan. Yang mengejutkan adalah kisahnya yang dituturkan dengan penuh nada sesal. 

Dari seberang telepon, saya mendengar orang tersebut seperti sedang memendam beban sangat berat. Suaranya setengah terbata-bata. Dan memang, ternyata ia sedang dalam kekalutan yang sangat hebat. Bahkan, kekalutannya itu sempat membutakan pikirannya.


Nilai Sebutir Nasi

Dikisahkan di sebuah kerajaan kecil, sang raja mempunyai seorang putera yang sangat dimanjakan. Merasa sebagai anak semata wayang sekaligus putera mahkota kerajaan, dia tumbuh menjadi remaja yang urakan, tidak tahu sopan santun, dan tidak mau menghargai orang lain. Ia bahkan suka melecehkan para pengasuhnya. Karena itu pangeran kecil ini dibenci dan dihindari oleh para pengasuh maupun pegawai istana lainnya.


Adakah Manfaat Usus Buntu?

Tidak banyak yang mengetahui apa sesungguhnya fungsi usus buntu atau appendix. Ada pendapat yang mengatakan, organ kecil di antara usus kecil dan usus besar tersebut sudah kehilangan fungsi pada sistem pencernaan manusia moderen.

Ketika terjadi peradangan pada usus buntu, operasi pengangkatan pada umumnya tidak menimbulkan efek merugikan bagi pencernaan. Oleh karena itu, banyak yang mengatakannya sebagai salah satu vestigial organ atau organ sisa.

Tapi seperti dilansir Buzzle, Rabu (5/5/2010), manfaat usus buntu sesungguhnya diyakini masih ada pada era nenek moyang manusia. Ketika masih memakan tumbuh-tumbuhan, maka membutuhkan organ tambahan untuk mencerna kulit kayu yang keras. Karena itu, usus buntu dalam ukuran lebih besar juga terdapat pada herbivora.


Polusi Udara Diduga Picu Terjadinya Usus Buntu

Polusi udara yang terjadi di banyak negara ternyata tak hanya berdampak pada masalah pernapasan dan jantung. Udara kotor yang dihirup diduga bisa menjadi penyebab
seseorang terkena usus buntu.

Penelitian terkini yang dilaporkan dalam Canadian Medical Association Journal menemukan bahwa kasus penyakit usus buntu meningkat saat udara di sekitar penduduk lebih kotor.

"Hal ini membuat kami berpikir bahwa ada hubungan yang potensial antara polusi udara dengan usus buntu. Polusi udara merupakan faktor risiko yang bisa diubah, yaitu dengan cara mengendalikan polusi dan membersihkan udara bisa berpotensi mencegah bertambahnya kasus usus buntu," ujar Dr. Gilaad G. Kaplan, seorang asisten profesor di divisi gastroenterologi di University of Calgary di Alberta, seperti dikutip dari Medicinenet, Jumat (16/10/2009).


Ciri-ciri Tubuh Terkena Sakit Usus Buntu

Penyakit radang usus buntu bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Operasi adalah satu-satunya cara untuk mengatasi usus buntu yang meradang. Seperti apa ciri-ciri terkena radang usus buntu?

Usus buntu adalah usus yang menggantung alias buntu tidak tersambung dengan bagian lain. Meski begitu usus buntu ini punya fungsi sebagai rumah bakteri baik yang mana jika bakteri baik dalam tubuh terjaga maka kekebalan tubuh juga akan terjaga.

Gejala utamanya adalah sakit di bagian perut. Lokasi nyeri yang muncul mungkin akan bervariasi, hal ini tergantung pada usia dan posisi usus buntu. Pada anak kecil atau perempuan hamil, sakit yang muncul mungkin berada di tempat berbeda.


Mengunyah Makanan Tak Perlu Hingga 32 Kali

Mengunyah yang lama hingga makanan lembut adalah baik untuk pencernaan. Selama ini orang banyak yang terpaku pada anggapan mengunyah makanan yang baik selama 32 kali. Tapi sebenarnya tak perlu mengunyah hingga 32 kali.

Bayangkan seperti apa jadinya makanan yang dikunyah 32 kali? Bentuknya seperti bubur karena terlalu halus, sudah tidak ada rasa alias hambar dan malah membuat orang enek (ingin muntah).

Seperti dikutip dari Timesonline.co.uk, Kamis (9/12/2010) seseorang tak perlu mengunyah hingga 32 kali tapi cukup sebanyak 10-12 kali setiap kali suap.


Hindari Makan Rempah-rempah Saat Mengalami Perdarahan

Saat mengalami perdarahan, seperti hidung berdarah, pasca operasi atau menstruasi, sebaiknya hindari makan makanan yang mengandung rempah-rempah, karena bisa memperparah perdarahan yang bisa berakibat fatal karena kehilangan banyak darah.

Selain obat tertentu, rempah-rempah dapat menjadi pengencer darah alami yang bisa sangat berfungsi bagi orang yang mengalami penyumbatan pembuluh darah atau pembekuan darah.

Tapi rempah-rempah tersebut justru menjadi musuh bagi orang yang sedang mengalami perdarahan, seperti hematuria (darah dalam urin), perdarahan dari hidung (mimisan atau epistaksis) atau periode menstruasi berat pada wanita.


Kentang Rebus Bikin Lebih Cepat Lapar

Kentang rebus memang lebih sehat dibandingkan gorengan karena kandungan kolesterolnya lebih rendah. Kentang rebus memiliki indeks glikemik (IG) lebih tinggi sehingga lebih cepat memicu rasa lapar dibanding kentang goreng. Meski bikin cepat lapar dibanding kentang yang digoreng, kentang rebus tetap lebih sehat.

Cepat atau tidaknya rasa lapar itu muncul ditentukan oleh indeks glikemik (IG) dari karbohidrat yang dikonsumsi pada makanan pertama (first meal), misalnya saat sarapan.

Semakin tinggi IG, semakin cepat makanan itu diolah di dalam tubuh sehingga lebih cepat memicu merasa lapar. Sebaliknya makanan dengan IG rendah bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama karena dicerna secara perlahan.


Cairnya Es di Kutub Bisa Naikkan Jumlah Penderita Kanker

Naiknya permukaan air laut bukan satu-satunya ancaman dari pemanasan global. Mencairnya es di kutub utara juga memicu pelepasan bebagai polutan berbahaya yang selama ini terjebak dan diyakini akan meningkatkan jumlah penderita kanker di dunia.

Peringatan ini disampaikan dalam konferensi dunia tentang pemanasan global yang kini tengah berlangsung di Cancun, Meksiko. Sebuah penelitian yang mendukung peringatan tersebut baru akan dipublikasikan bulan depan.

Berbagai polutan berbahaya yang disebut sebagai Persistent Organic Polutant (POP) itu mengendap di kutub setelah bertahun-tahun mengotori atmosfer. Yang termasuk golongan POP antara lain pestisida jenis DDT, komponen elektronika PCB, dan limbah bahan bakar pesawat PAH.


Jalanlah Setelah Makan

Setelah makan biasanya seseorang akan merasa kekenyangan dan malas untuk bergerak. Tapi ternyata berjalan santai setelah makan bisa memberikan manfaat untuk pencernaan.

Berjalan santai yang dimaksud disini bukanlah langsung berjalan setelah selesai makan, melainkan memberi waktu bagi tubuh untuk beristirahat sebentar sekitar 10-15 menit. Setelah itu diharapkan seseorang bisa melakukan jalan santai.

Seperti dikutip dari Fitsugar.com, Kamis (9/12/2010) jalan santai yang dilakukan setelah makan tidak hanya membakar beberapa kalori, melainkan turut membantu proses pencernaan dalam hal ini membuat organ-organ tubuh bekerja lebih baik. Berjalan santai setelah makan juga meningkatkan perjalanan makanan dan membantu penderita sakit maag.


Bila Kaki dan Tangan Sering Merasa Dingin

Kaki dan tangan dingin saat berada di ruangan AC atau karena merasa gugup itu sudah biasa. Tapi bila sering merasa kaki dingin padahal tidak berada di tempat dingin atau gugup, bisa jadi itu disebabkan oleh kondisi medis tertentu.

Kaki dan tangan dingin adalah kondisi umum yang dirasakan orang dari berbagai kelompok umur. Tentu, penurunan suhu, stres dan kecemasan yang menyebabkan kaki dingin, tetapi ekstremitas dingin di kaki juga bisa disebabkan karena beberapa kondisi medis.

Dilansir Buzzle, Kamis (9/12/2010), berikut adalah beberapa kondisi medis umum yang bertanggung jawab atas penyebab kaki dingin:


Semangat Pemenang

Dikisahkan, saat diadakan pesta reuni sebuah SMA, tampak wajah-wajah gembira hadir setelah menemukan teman-teman yang telah sekian lama tidak berjumpa. Gelak tawa dan canda nostalgia pun mengalir dengan deras. Diantara mereka ada seorang pemuda yang dulunya adalah bintang kelas dan kesayangan guru dan teman-teman. Selain prestasi di kelas yang menonjol, gerakannya terkenal gesit dan cepat. Pembawaannya pun ramah dan pandai bergaul dengan siapa saja. Dia juga seorang atlit lompat tinggi pemegang rekor pada saat itu.


Anak Kecil yang Kena Asap Rokok Berisiko Gangguan Mental

Anak-anak seringkali menjadi korban dari asap rokok yang dihisap ayah atau anggota keluarganya yang lain. Studi besar terbaru menunjukkan bahwa sering terkena asap rokok membuat anak-anak lebih berjuang dengan masalah kesehatan mental.

"Temuan ini semakin mendesak orangtua untuk dapat berhenti merokok atau paling tidak merokok di luar rumah, agar asap rokok yang dihisapnya tidak berdampak buruk pada orang lain terutama anak-anak," jelas ketua peneliti Mark Hamer dari University College London, dilansir Reuters, Kamis (9/12/2010).


Kakek Berusia 10 tahun

Dikisahkan, di bawah sebuah pohon yang rindang, tampak sekelompok anak-anak sedang menyimak pelajaran yang diberikan oleh seorang guru. Uniknya, diantara anak-anak itu terlihat seorang kakek duduk bersama mereka, ikut menyimak pelajaran yang diberikan oleh sang guru. Kejadian aneh itu ternyata menarik perhatian seorang pemuda yang kebetulan melewati tempat tersebut. Seusai pelajaran, pemuda yang penasaran tadi menghampiri sang kakek. Bertanyalah dia kepada sang kakek: “Kek, apakah kakek seorang guru?” 


Sunat Kurang Bermanfaat Bagi Pria Gay

Meskipun sunat telah terbukti dapat menurunkan risiko tertular HIV melalui hubungan seks heteroseksual, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa nilai sunat bagi pria homoseksual atau gay dan biseksual masih dipertanyakan.

Pada tahun 2005 dan 2006, tiga uji klinis di Uganda, Afrika Selatan dan Kenya menunjukkan bahwa sunat dapat mengurangi risiko pria terinfeksi HIV melalui hubungan seks heteroseksual hingga 60 persen.

Sunat bisa untuk menurunkan penularan HIV dan penyakit
menular seksual dalam hubungan seks heteroseksual. Dengan mekanisme mengurangi jumlah jaringan mukosa saat berhubungan seks yang membatasi akses virus ke sel-sel tubuh.


Sukses Karena Melayani


Sebuah perubahan besar terjadi hanya karena hati yang mau melayani. Konon seorang Martin Luther King, Jr pernah berkata, "Semua orang bisa menjadi orang hebat karena semua orang bisa melayani. Anda tidak memerlukan ijazah perguruan tinggi untuk dapat melayani. Anda tidak perlu menimbang-nimbang dan memutuskan untuk melayani. Yang Anda butuhkan hanya hati yang penuh belas kasihan. Jiwa yang digerakkan oleh kasih."


Di sebuah bank ada sebuah tulisan di Meja petugas customer service: rule #1: If we don’t take care of our customers, someone else will. (aturan #1: Jika kita tidak mengurus pelanggan kita, orang lain akan melakukannya). Saya tidak tahu siapa yang menuliskannya, tulisan tersebut seakan menjadi pengingat baginya betapa penting melayani nasabah.


Menuju Menjaga Dan Menikmati Sukses


Di atas gunung ada awan...

Di atas awan ada langit...
Di atas langit masih ada langit yang lain...

PUNCAK adalah impian kesempurnaan. Karena di puncak bisa melihat kebawah dengan lebih lapang dan sudut pandang yang luas. Berada diatas adalah keunggulan. Naik ke puncak gunung, terbang keatas awan, menguasai langit dan naik hingga langit tertinggi adalah sebuah kenikmatan.
Perlombaan untuk naik keatas adalah kompetisi yang sudah menjadi kodrat keberadaan manusia. Proses pemilihan dan dipilih untuk bisa bertahan atau kalah sudah terjadi jauh hari sebelum manusia dilahirkan. Ada yang berjalan didepan. Selalu saja ada yang mendahului.
Kompetisi ini berlaku juga untuk pada lembaga bisnis maupun produknya. Siapa saja yang lengah, siapa saja yang istirahat terlalu lama, maka orang atau produk lain akan melesat naik dan menggantikannya.


GO Green

Sebuah perusahaan telekomunikasi mengundang Experd untuk melaksanakan brief kepada para “frontliner” yang perlu dibekali ketrampilan menghadapi pelanggan, saat pelanggan menuntut pemahaman mengenai “green policy” yang baru diterapkan perusahaan. Misalnya saja, fakta bahwa semua onderdil produk mereka bisa di daur ulang dan pengenalan kepada pelanggan mengenai berbagai program ‘Green’-nya. Perusahaan ini tentunya termasuk pioneer dalam “green policy”, karena di Indonesia, pemerintah memang belum mengeluarkan peraturan konkrit apapun yang berkenaan dengan pelestarian lingkungan.


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More