blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Orang Terkaya Berkat Limbah Kertas

Zhang Yin, sukses mengembangkan industri limbah kertas menjadi industri besar dunia. Selain pionir di bisnis ini di China, secara pribadi, ia berhasil menginspirasi banyak pengusaha bahwa mengolah limbah merupakan bisnis yang menggiurkan.


Masa kecil Zhang diwarnai kepahitan. Keluarganya tinggal di Heilongjiang, provinsi di China yang berbatasan dengan Rusia. Pada masa Revolusi Kebudayaan China yang dimulai pertengahan tahun 1960-an, ayah Zhang dipenjara bersama 2 juta lebih anggota masyarakat yang dianggap kontrarevolusioner atau antek kapitalis. Pada 1976, ayah Zhang dibebaskan dan namanya direhabilitasi.

Setelah Reformasi Ekonomi yang diluncurkan pemerintahan Deng Xiaoping pada 1980-an, Zhang Yin hijrah ke Shenzen, kota yang dirancang sebagai kota industri, sebagai salah satu pusat kebangkitan China. Di kota ini Zhang bekerja di perusahaan patungan yang bergerak di bidang perdagangan kertas. Namun perusahaan ini bangkrut tahun 1985. Zhang nekat pergi ke Hong Kong mencari peruntungan baru. Apalagi saat itu ia sudah punya relasi bagus. Berdasarkan pengalamannya ia mendirikan bisnis perdagangan kertas. Lima tahun mengembangkan usaha ini, tahun 1990 dengan modal green card ia nekat pergi ke Los Angeles karena merasa perdagangan internasional lebih menantangnya.

Di sana ia bertemu Lui Ming Chung, seorang dokter gigi kelahiran Taiwan yang dibesarkan di Brazil, dan kemudian menikahinya. Bersama suaminya ini Zhang mendirikan America Chung Nam (ACN) pada tahun 1993 yang bergerak di bidang usaha pengumpulan kertas bekas. Kertas bekas ini kemudian ia ekspor ke beberapa negara untuk diolah lagi. Ia bersama suaminya harus keliling Amerika mengendarai minivan Dodge butut mencari pengumpul sampah agar mau memberikan kertas bekasnya pada mereka.

Usaha kerasnya itu membuahkan hasil. Volume kertas yang bisa dikumpulkannya makin lama makin banyak. Terlebih-lebih sejak tahun 1995 permintaan terhadap limbah kertas dunia meningkat pesat dan ia bisa mengekspornya ke beberapa negara. Pada sekitar tahun itu pula ia melihat peluang lain sekaligus mewujudkan keinginannya mudik ke negaranya. Di negeri leluhurnya ia membangun pabrik pengolahan limbah kertas bernama Nine Dragons.

Dengan memiliki pabrik pengolahannya volume ekspor limbah kertasnya dari AS juga meningkat. Bahkan mulai tahun 2001 ACN menjadi pengekspor limbah kertas terbesar dari Negeri Paman Sam itu. Tak heran jika ia disebut-sebut sebagai “Ratu Limbah Kertas”.

Hanya dalam tempo satu dasawarsa, Nine Dragons telah memiliki 11 pabrik yang besar dan modern di China. “Limbah kertas itu seperti hutan. Kertas dapat didaur ulang terus-menerus, dari satu generasi ke generasi lainnya,” tuturnya. Ia mengumpulkan limbah kertas di AS hingga ke Eropa. Limbah itu diekspor dari sana ke negaranya untuk diolah menjadi corrugated cardboard. Corrugated cardboard digunakan sebagai kotak pengemas mainan, barang elektronik, dan furnitur. Produk olahan ini diekspor ke AS, Eropa, dan negara lainnya. Setelah dipakai corrugated cardboard jadi limbah berikutnya. ACN menangkapnya kembali sebagai produk limbah kertas yang kemudian diekspor lagi ke Nine Dragons. Siklus ini terus berputar tak berkesudahan. Jangan heran jika perusahaan ini cepat berkembang.

Pada tahun 2006 Zhang dinobatkan sebagai orang terkaya China menurut Hurun Report. Pada saat itu kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 31,5 triliun. Tahun ini kekayaannya menurun menjadi sekitar US$ 3,05 miliar karena perubahan tatanan ekonomi dunia. Namun itu tak melepaskan Zhang Yin dari deretan perempuan terkaya China dan dunia. Semua itu bisa ia bukukan dari hasil mengolah limbah.

Sumber : andriewongso.com


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More