blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Awet Muda Berkat Cokelat

Siapa butuh operasi plastik dan alat kosmetik kalau kita bisa awet muda hanya dengan mengunyah sepotong cokelat?
Bertambah satu lagi alasan bagi penikmat cokelat untuk tetap menggandrungi makanan lezat ini. Penelitian paling mutakhir menyebutkan kalau cokelat mengandung zat yang bisa meningkatkan fungsi otak dan menahan proses penuaan.Hasil penemuan yang menggembirakan ini disampaikan dalam pertemuan tahunan the American Association for the Advancement of Science, yang berlangsung di San Fransisco, minggu lalu. Penelitian yang dibuat oleh perusahaan permen Mars Inc, tersebut menemukan bahwa flavanols, zat aktif yang terdapat dalam biji cokelat bisa melancarkan peredaran darah ke otak dan ditengarai efektif untuk menyembuhkan kerusakan pembuluh darah.Untuk Otak
Hasil penelitian yang dibuat peneliti dari Britain University of Nottingham Medical School, juga menyebutkan manfaat cokelat untuk otak. Dalam risetnya, tim peneliti berusaha menggali manfaat flavonal untuk meningkatkan fungsi kognitif selama menghadapi masalah mental pada gadis-gadis remaja.




Meskipun hasilnya tidak sesuai perkiraan, namun diketahui bahwa flavonal meningkatkan peredaran darah ke bagian otak setelah 2-3 jam mengkonsumsi cokelat.



Selama ini cokelat sudah lebih dulu dikenal sebagai antioksidan yang baik serta memiliki dampak bagi psikologis, yakni membuat seseorang menjadi lebih nyaman dan tenang.



Meski sudah mengantongi hasil ilmiah yang membuktikan manfaat cokelat, namun para peneliti mengingatkan agar kita tetap berhati-hati dalam mengkonsumsi cokelat, yakni asupannya tidak lebih dari 100 kalori.



Cokelat Bisa Kurangi Risiko Serangan Jantung



Meski cokelat sering dituding sebagai penyebab kegemukan dan buruk bagi kesehatan, sebenarnya banyak manfaat yang bisa diperoleh dari makanan lezat dan manis ini, salah satunya mengurangi risiko serangan jantung.



Tim peneliti dari fakultas kedokteran Johns Hopkins University yang sedang meneliti aspirin dan penyakit jantung, secara tak sengaja menemukan bukti bahwa sepotong kecil cokelat setiap hari bisa mengurangi risiko serangan jantung.



Menurut Diane Becker, salah seorang peneliti, kandungan zat kimia dari biji cokelat memiliki efek yang serupa dengan aspirin dalam mengurangi gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah dan berakibat fatal, yaitu serangan jantung.



Sebanyak 1200 orang menjadi responden dalam penelitian ini, mereka berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit jantung. Awalnya penelitian ditujukan untuk melihat manfaat aspirin pada lapisan pembuluh darah.



Untuk mengikuti tes ini, para responden diminta taat pada beberapa aturan, misalnya rutin olahraga, berhenti merokok, menghindari minuman berkafein, minuman dari anggur dan menjauhi cokelat. Cokelat dan beberapa makanan lain diketahui menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah.



Beberapa responden keberatan ketika diminta menjauh dari cokelat, dan itu sudah kami duga sebelumnya. Karenanya kami minta mereka tidak makan cokelat selama 24-48 jam sebelum tes,” kata Diane seperti dikutip reuters.



Ternyata beberapa responden bersikap ’nakal’ karena mereka tetap memakan cokelat, akhirnya tim peneliti membuat dua kelompok responden, yaitu penelitian untuk aspirin dan mereka yang memakan cokelat.



Tim peneliti mengambil contoh sel darah dari dua kelompok untuk mengetahui mekanisme pembuluh darah, guna mencari tahu berapa lama trombosit membentuk gumpalan dalam tabung percobaan. Hasilnya, darah responden pencinta cokelat lebih lambat menggumpal daripada kelompok yang tidak memakan cokelat.



Dari hasil tes urin diketahui bahwa cokelat menghasilkan tromboxane yang membuat produksi platelet (sel dalam sirkulasi darah) lebih rendah.



Sumber: reuters


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More