Terapi Pijat sudah tidak diragukan lagi dapat membantu pemulihan fungsi fisik maupun psikis, dan pemijatan dengan menggunakan minyak aromaterapi dapat membantu meningkatkan efek tersebut.
Sejarah menunjukkan bahwa sejak zaman Cina kuno , maupun penduduk asli Amerika, dan hampir semua kultur mempunyai sejarah penggunaan minyak esensial aromaterapi yang di ekstrak dari tanaman. Sejarah mesir kuno mungkin yang paling banyak diceritakan menggunakan minyak aromaterapi, baik sebagai terapi maupun dalam hal penggunaan untuk mumifikasi. Metoda utamanya yang digunakan pada zaman itu adalah dengan merendam bahan dari tanaman ke dalam olive oil beberapa hari. Kemudian , filosop , dokter Avicenna (980-1037) membuat suatu metode distilasi yang mirip dengan metode yang sekarang digunakan.
Namun pijat aromaterapi yang sekarang cukup populer dikembangkan oleh Marguerite Maury yang bekerja di Prancis. Dia menggunakan aromaterapi untuk pemijatan dan selain efek fisik pemijatan, dia menemukan adanya efek positif tambahan lain, selain efek fisiknya. Maury sendiri menemukan beberapa manfaat terapi aromaterapi untuk membantu relaksasi, mengobati kelainan kulit, dan mengurangi beberapa bentuk keluhan nyeri. Namun semenjak beberapa aromaterapis mengklaim bahwa aromaterapi dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit , profesi medik mulai skeptis tentang manfaat aromaterapi ini.
Bagaimana mekanisme kerja Aromaterapi ? Telah ditunjukkan bahwa minyak esensial dapat diabsorbsi ke dalam tubuh melalui kulit, namun dalam jumlah yang sangat sedikit, sehingga efek internalnya minimal. Jadi sebenarnya efek utama pijat aromaterapi lebih pada efek fisik pemijatan dan keharuman aromaterapi. Efeknya positif karena diketahui bahwa bau dapat menimbulkan efek kuat terhadap emosi , yang pada akhirnya menimbulkan efek lebih lanjut. Bau ditangkap oleh reseptor di hidung kita yang kemudian memberikan informasi lebih jauh ke area di otak yang mengontrol emosi dan memori maupun memberikan informasi juga ke hipotalamus yang merupakan pengatur sistem internal tubuh , termasuk sistem seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi terhadap stress.
Beberapa contoh Aromaterapi : Lavender : bersifat sedatif, antidepresan, antiseptik yang biasa digunakan untuk nyeri kepala, stress. Rosemary : sebagai stimulan, dan analgesic : digunakan untuk nyeri kepala dan otot. Pepermint : sebagai decongestan, antispasmodik. Stimulan : digunakan sebagai : mengatasi mual, kelelahan mental. Eukaliptus : antidepresan. Rose : antidepresan.
Sumber: www.medikaholistik.com