Kali ini kita akan menjawab pertanyaan, apakah ada kaitan antara prestasi yang kita capai dan emosi kita. Sebagai pembuka, ada sebuah pepatah yang pantas kita renungkan: “Your hand will not reach what you heart does not desire.” Tangan Anda tak mungkin meraih apa yang tidak diinginkan oleh hati Anda.Saya masih jelas teringat akan kalimat guru SD saya di daerah Kalimantan Barat. Ia pernah bilang begini. “Dengar baik-baik, anak-anak. Jika kamu menginginkan sesuatu, namun kamu tidak mencapainya, berarti hati kamu sebenarnya tidak mengingankannya.” Mungkin kalimat ini terkesan terlalu bombastis dan optimis, tapi dalam banyak hal saya meyakininya, mempercayainya, dan menyetujuinya. Keinginan hati, dorongan emosi, dan hasrat perasaan kita menentukan pencapaian prestasi kita.Saya punya sebuah cerita yang sangat saya sukai. Kisahnya terjadi di suatu malam dingin, penuh guyuran air hujan, di bawah kaki pegunungan Himalaya . Angin berhembus kencang. Petir sesekali menggelegar di langit. Kebanyakan penduduk di situ telah tidur lelap. Di salah satu rumah penduduk itu terdengarlah suara ketukan pintu. “tok, tok, tok... Tok, tok, tok...” Makin lama suara ketukannya semakin kencang. Para penghuni rumah itu pun terbangun. Ketukan pintu di tengah malam? Siapa gerangan yang keluar rumah di tengah malam begini?
Seorang laki-laki tua, si kepala keluarga rumah tersebut, dengan mata setengah tertutup, terkantuk-kantuk, mengambil lampu minyak yang sudah redup dan pergi membuka palang pintu dengan hati-hati. Setelah terbuka, ia cukup kaget. Di depan pintunya, ia melihat seorang pendaki gunung yang menggigil kedinginan dan terengah-engah. Dengan sopan si pendaki gunung itu segera meminta maaf, karena telah membangunkan para penghuni rumah, sekaligus minta izin untuk menginap. Si bapak penghuni rumah itu tentu saja kaget, ternyata masih ada orang yang nekat mendakiHimalaya yang terkenal ganas, di tengah cuaca amat buruk seperti itu.
Setelah mempersilahkan masuk dan memberi minuman hangat, tuan rumah itu dengan penasaran bertanya kepada si pendaki gunung, apa yang membuatnya nekat mendaki gunung sendirian dalam cuaca yang buruk. Dengan sopan tapi tegas si pendaki gunung menjawab, “Pak, saya tahu mengenai risiko mendaki dalam cuaca seperti ini, namun hati saya sudah sampai di puncak gunung itu! Saya tak bisa lagi berhenti.”
Luar biasa kalimat ini, “Hati saya sudah sampai di puncak gunung itu.” Saya pun yakin, bila hati Anda sudah sampai pada tujuan dan merasakan kesenangan, kebahagiaan serta kegembiraan atas cita-cita maupun tujuan Anda, kemungkinan besar Anda akan berhasil meraihnya. Inilah kunci kekuatan emosi kita: hati yang mendahului tindakan kita.
Joe Girard, salesman terkemuka, satu-satunya orang yang namanya tercatat dalam tinta rekor dunia dalam bidang penjualan, mengatakan soal pentingnya “berpikir besar” dan “membayangkan pencapaian tujuan dengan hati yang gembira.” Dalam seminar-seminarnya, Joe Girard selalu menekankan hal itu. Singkat kata, mereka yang sukses dalam hidup tidak hanya sekedar menetapkan target dan tujuan, tetapi juga memadukan tujuan yang ingin mereka raih dengan emosi yang positif. Setelah menentukan suatu tujuan, mereka membayangkan apa yang dapat mereka rasakan, andaikan cita-cita dan tujuan hidup mereka bisa terwujud.
Jika Anda mempunyai cita-cita besar yang ingin Anda raih, coba lakukan tips ini:
1. Tentukan dengan jelas, apakah cita-cita Anda.
Saya percaya, bila kita membalut cita-cita kita dengan emosi dan perasaan, kita akan mempunyai roket pendorong yang luar biasa bagi tercapainya cita-cita kita. Balutlah tujuan Anda dengan emosi dan perasaan yang luar biasa, maka perjalanan sukses Anda akan menjadi lebih menantang dan menyenangkan.
Seorang laki-laki tua, si kepala keluarga rumah tersebut, dengan mata setengah tertutup, terkantuk-kantuk, mengambil lampu minyak yang sudah redup dan pergi membuka palang pintu dengan hati-hati. Setelah terbuka, ia cukup kaget. Di depan pintunya, ia melihat seorang pendaki gunung yang menggigil kedinginan dan terengah-engah. Dengan sopan si pendaki gunung itu segera meminta maaf, karena telah membangunkan para penghuni rumah, sekaligus minta izin untuk menginap. Si bapak penghuni rumah itu tentu saja kaget, ternyata masih ada orang yang nekat mendaki
Setelah mempersilahkan masuk dan memberi minuman hangat, tuan rumah itu dengan penasaran bertanya kepada si pendaki gunung, apa yang membuatnya nekat mendaki gunung sendirian dalam cuaca yang buruk. Dengan sopan tapi tegas si pendaki gunung menjawab, “Pak, saya tahu mengenai risiko mendaki dalam cuaca seperti ini, namun hati saya sudah sampai di puncak gunung itu! Saya tak bisa lagi berhenti.”
Luar biasa kalimat ini, “Hati saya sudah sampai di puncak gunung itu.” Saya pun yakin, bila hati Anda sudah sampai pada tujuan dan merasakan kesenangan, kebahagiaan serta kegembiraan atas cita-cita maupun tujuan Anda, kemungkinan besar Anda akan berhasil meraihnya. Inilah kunci kekuatan emosi kita: hati yang mendahului tindakan kita.
Joe Girard, salesman terkemuka, satu-satunya orang yang namanya tercatat dalam tinta rekor dunia dalam bidang penjualan, mengatakan soal pentingnya “berpikir besar” dan “membayangkan pencapaian tujuan dengan hati yang gembira.” Dalam seminar-seminarnya, Joe Girard selalu menekankan hal itu. Singkat kata, mereka yang sukses dalam hidup tidak hanya sekedar menetapkan target dan tujuan, tetapi juga memadukan tujuan yang ingin mereka raih dengan emosi yang positif. Setelah menentukan suatu tujuan, mereka membayangkan apa yang dapat mereka rasakan, andaikan cita-cita dan tujuan hidup mereka bisa terwujud.
Jika Anda mempunyai cita-cita besar yang ingin Anda raih, coba lakukan tips ini:
1. Tentukan dengan jelas, apakah cita-cita Anda.
2. Bayangkan bagaimana kondisinya jika Anda berhasil mencapainya. Apa yang Anda lihat, sentuh atau
bisa Anda dengarkan dari kata-kata orang jika tujuan itu tercapai.
3. Sekarang tambahkan unsur-unsur emosi. Bayangkan bagaimana perasaan Anda jika Anda bisa mencapainya. Ciptakan perasaan yang menyenangkan dari tujuan Anda.
3. Sekarang tambahkan unsur-unsur emosi. Bayangkan bagaimana perasaan Anda jika Anda bisa mencapainya. Ciptakan perasaan yang menyenangkan dari tujuan Anda.
Saya percaya, bila kita membalut cita-cita kita dengan emosi dan perasaan, kita akan mempunyai roket pendorong yang luar biasa bagi tercapainya cita-cita kita. Balutlah tujuan Anda dengan emosi dan perasaan yang luar biasa, maka perjalanan sukses Anda akan menjadi lebih menantang dan menyenangkan.