Orang Rusia punya pepatah, 'Sarapanlah sendirian, bagi makan siang dengan temanmu, dan lewatkan makan malam untuk musuhmu.'
Sejatinya, semboyan ini mengisyaratkan waktu makan yang sesuai untuk kita. Hingga kini, para ahli diet masih bertentangan berkenaan dengan sistem makan sehari-hari: sebagian merekomendasikan untuk makan sehari tiga kali, sedang yang lain berpendapat lebih baik makan sehari dua kali.
Makan sehari dua kali. Tipe pola makan semacam ini didasarkan dari psikologi pelik dari tubuh manusia. Setiap orang harus mengambil jeda sebelum menyantap makanan lain, seyogyanya menunggu perut telah kosong, saat sensasi rasa lapar terasa kembali.
Biasanya, makanan tinggal di perut selama enam hingga delapan jam, dimana berarti terdapat jeda antara asupan makanan pertama dan kedua, yang berselang anatar 8 hingga 10 jam. Makan sehari dua kali memberi waktu bagi, perut kita untuk lebih banyak beristirahat.
Saat makanan keluar dari perut dan dari usus kecil, dimana ini berarti juga memberi waktu bagi usus untuk bersiap menerima asupan makanan berikutnya. Selain itu, perut juga mendapat kesempatan untuk beristirahat selama 12 jam. Sepanjang waktu itu dapat digunakan untuk menyimpan enzim, memperbarui selaput lendir dan memperbaiki fungsi normal kontraksi dari sistem pencernaan.
Saat perut melakukan proses penyaringan makanan, khususnya untuk makanan kaya protein, struktur asam dalam makanan tersebut mempengaruhi dinding perut. Keseluruhan proses yang intensif ini mengaktifkan sel dalam memproduksi zat asam, getah dan enzim lambung. Proses pencernaan menyebabkan kerusakan pada dinding perut, itulah sebabnya dibutuhkan lebih banyak waktu untuk beristirahat guna melakukan pencernaan berikutnya.
Tubuh manusia memiliki pengaturan sendiri dalam hal pola makan. Perubahan sedikit dalam pola tersebut bisa mengarahkan pada penolakan dan ketidaknyamanan. Seringkali dibutuhkan tiga bulan bagi seseorang untuk dapat memproduksi refleksi dan kebiasaan makan baru. Pada dasarnya, semua makluk hidup menyadari akan keberadaan cara makan dan menyeimbangkan program makanan tersebut.
Sebagaimana yang telah diungkapkan di atas, seharusnya bagian pertama dari hari-hari yang Anda jalani, adalah pertimbangan tentang makan. Para psikolog mengatakan, setiap orang harusnya sarapan mulai dari jam 7 hingga 10 pagi. Diikuti asupan makanan kedua, yang berjarak enam jam setelahnya - mulai dari jam 1 siang hingga jam 3 sore. Jam-jam itu disebut sebagai waktu makan yang ideal.
(idionline/Net)