blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Pola Bijak Bagi Karyawan Bijak

Pernahkah terlintas dibenak Anda bahwa suatu hari Anda dapat liburan bersama orang tercinta? Atau mungkin membayangkan betapa bangganya Anda menghadiri wisuda kelulusan buah hati tercinta? Atau bahkan membayangkan betapa menyenangkan masa tua Anda dikemudian hari? Atau mungkin membayangkan mengendarai kendaraan impian Anda yang akan diparkir di garasi rumah impian Anda? Hmmm..Impian-impian tersebut mungkin sudah sering terlintas dipikiran kita semua. Tapi kemudian, yang paling mengganjal adalah bagaimana cara untuk mencapainya? Pertanyaan yang juga sering muncul adalah, “Bagaimana dengan saya yang hanya seorang pegawai? Ko, kayanya impian itu terlalu tinggi buat saya ya? Lantas, saya harus melakukan apa nih dengan status saya sebagai pegawai yang bahkan penghasilan bisa dibilang pas-pasan?”. Hayooo, jujur sama diri sendiri, seberapa sering Anda bertanya atau mungkin mengeluhkan tentang hal tersebut?
 
Berbicara tentang keuangan memang rasanya sangat sensitif. Seperti halnya membongkar isi dompet pribadi kepada orang lain. Mungkin sering terlintas dipikiran Anda mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dalam pengaturan keuangan, apa lagi saat ini Anda sudah bekerja dengan posisi yang ideal di sebuah perusahaan ternama. Mungkin masih juga merasakan gaji bulanan yang entah kenapa rasanya ko tidak pernah cukup untuk sebulan. Walaupun sudah dapat bonus, ko tetap aja merasa kurang. Apa yang salah dalam hal ini ya? Apakah yang sebaiknya dilakukan? Adakah pola pengaturan ideal yang dapat langsung dilakukan? 
Pengaturan keuangan sangat bergantung dari kondisi seseorang. Memang tidak ada aturan baku yang mengatur tentang patokan pasti dalam pengaturan keuangan. Akan tetapi gambaran tentang kondisi keuangan yang ideal dapat dilakukan oleh setiap orang. Di jaman modern seperti sekarang, bukan hanya tubuh yang harus sehat, tetapi kondisi keuangan juga harus sehat. Salah satu caranya adalah dengan membuat pola pengaturan sederhana dalam alur kas (cash flow) bulanan dan tahunan. Sebagai seorang karyawan, umumnya Anda akan mendapatkan gaji rutin setiap bulannya. Dan mungkin juga mendapatkan tambahan bonus dan THR di akhir tahun. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah posting-posting rutin dalam cash flow. Untuk penghasilan, biasanya Anda tidak akan mengalami kesulitan dalam mengaturnya. Karena hal tersebut merupakan sesuatu yang hampir pasti diterima rutin setiap bulannya. Kecuali mungkin Anda dapat promosi dan kenaikan gaji. Berbicara penghasilan, yang paling penting dijadikan patokan adalah penghasilan yang rutin dan pasti. Dalam hal ini biasanya adalah gaji. Maksudnya apa? Untuk mengetahui batasan-batasan rasio keuangan yang ideal, patokan penghasilan yang dapat digunakan adalah gaji. Ada beberapa hal yang biasanya menggunakan penghasilan sebagai patokan. Sebut saja besaran hutang dan cicilan yang dimiliki, serta persentase uang yang sebaiknya ditabung setiap bulannya.  
Untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan, yang pertama kali harus dilihat adalah besarnya hutang dan pola pengaturan cicilan. Banyak orang yang berpatokan pada besarnya hutang. Padahal yang paling penting adalah pengaturan cicilan bulanannya. Aturan dalam berhutang adalah, pastikan besarnya cicilan rutin setiap bulannya tidak boleh lebih dari 30% gaji bulanan. Ingat, yang jadi patokan adalah gaji bulanan, bukan dari total penghasilan. Jadi, pastikan seluruh total keseluruhan cicilan Anda, mulai dari kartu kredit, KPR, hingga cicilan lainnya maksimal 30% dari gaji bulanan. Kemudian langkah berikutnya adalah, Anda harus memiliki kelebihan dana setiap bulannya. Atau bahasa gampangnya adalah Anda harus bisa menabung. Idealnya seseorang harus bisa menabung setidaknya 10% dari gaji bulanan setiap bulannya. Tapi jika berbicara hidup dikota besar, paling tidak 20% dari gaji bulanan harus bisa disisihkan untuk ditabung dan juga diinvestasikan. Dan kemudian, sisanya dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 
Kebutuhan sehari-hari sangat erat kaitannya dengan pengeluaran. Ini merupakan salah satu letak permasalahan yang sering kali muncul. Kesalahan dalam pengaturan keuangan adalah manusia cenderung fokus pada penghasilan, sehingga pengaturan pengeluaran sering dilupakan. Pola pengaturan pengeluaran sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan membuat daftar pengeluaran utama atau premier, dan juga pengeluaran tambahan atau sekunder. Yang masuk kedalam pengeluaran premier adalah segala sesuatu yang menunjang kebutuhan hidup dan produktifitas kerja. Pastinya sandang, pangan, papan masuk didalamnya. Contoh pengeluaran yang sifatnya menunjang produktifitas kerja adalah komunikasi dan transportasi dimana kedua hal tersebut menjadi faktor penunjang utama bagi seseorang dalam bekerja. Dan juga hal-hal lain yang menunjang profesi Anda. Sementara itu pengeluaran tambahan atau sekunder adalah pengeluaran yang sifatnya hiburan atau lebih mudahnya adalah life style. Setiap orang pasti punya life style yang berbeda, dan hal tersebut wajar dilakukan. Sangat manusiawi bila seseorang ingin menikmati hasil jerih payahnya dan mendapatkan hiburan untuk menghilangkan kepenatan dan stress. Tapi ingat, tetap dengan pola yang bijak. Jangan sampai setelah menikmati hiburan malah tambah penat dan stress melihat tagihan yang muncul. Penting sekali mengatur pengeluaran sekunder. Karena posting inilah yang biasanya sangat tidak terduga dan hal tersebut menjadi sumber kebocoran utama. Kuncinya adalah, jangan hanya fokus terhadap kenaikan penghasilan tetapi juga fokus pada pos-pos pengeluaran. Kemudian tabungan dan investasi dilakukan di awal bulan pada saat terima gaji, bukan di akhir. 
Lalu, bagaimana dengan bonus dan THR? Idealnya, Bonus dan THR diperlakukan sebagaimana mestinya. Artinya uang tersebut merupakah jatah tambahan yang bisa digunakan diluar gaji rutin yang Anda terima, bahasa mudahnya adalah uang apresiasi kinerja Anda selama bekerja. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah uang tersebut boleh dihabiskan alias dinikmati alias gunakan untuk senang-senang selama kebutuhan primer sudah terpenuhi dari gaji bulanan, kemudian sudah dapat menabung serta investasi dari gaji bulanan, dan terakhir adalah rasio hutang sudah sehat dengan besarnya cicilan kurang dari 30% gaji bulanan serta tidak ada hutang konsumtif atau hutang jangka pendek lainnya. Dengan kata lain, selama pengaturan keuangan bulanan sudah sehat dan stabil, maka dana tersebut dapat dinikmati sebagaimana layaknya bonus. Perlu diingat juga bahwa umumnya keperluan hari raya lebih banyak dari pada hari biasa. Oleh karena itu kebijakan yang perusahaan sudah berikan melalui THR, sebaiknya diikuti oleh karyawannya dengan menggunakan THR dengan bijak pula.  
Bonus dan THR juga dapat dianalogikan sebagai dana taktis dalam pola pengaturan keuangan. Sebagai contoh, jika seseorang masih memiliki hutang yang cukup tinggi sehingga besarnya cicilan bulanan melebihi 30%, maka dana tersebut dapat digunakan untuk mengurangi besarnya cicilan tersebut hingga batas ideal. Akan lebih bagus jika dana tersebut bisa untuk melunasi hutang sekaligus. Contoh lain yaitu apabila belum memiliki dana darurat yang disimpan ditabungan, dana tersebut dapat dialokasikan terpisah sebagai dana darurat. Besarnya dana darurat sangat bergantung dari kondisi seseorang. Untuk di kota besar, paling sedikit tabungan dana darurat yang harus dimiliki yaitu sebesar 3 bulan pengeluaran rutin. Akan lebih baik jika memiliki sebesar 12 bulan pengeluaran rutin. Contoh lainnya adalah dana tersebut dapat digunakan sebagai dana taktis investasi yang dialokasikan untuk jangka panjang. Akan lebih baik dan optimal apabila investasi rutin yang telah dilakukan ditambahkan dengan bonus yang Anda miliki. Jika investasi telah dilakukan dan masih ada sisa, silahkan bersenang-senang dengan uang tersebut.  
Dengan melakukan pola pengaturan keuangan sederhana, bukan berarti membuat seseorang menjadi pelit dan perhitungan. Akan tetapi, inti dari penggunaan pola tersebut untuk membiasakan seseorang menggunakan uang yang diterima secara bijak. Pengelolaan hal yang sederhana secara bijak merupakan fondasi dari pengelolaan tanggung jawab yang lebih besar dimasa yang akan datang.
Sumber : Artikel By Aidil Akbar


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More