Selama ini, jika kita hobi membaca, seringkali toko buku menjadi salah satu daftar toko yang wajib dikunjungi. Namun, berkat perkembangan teknologi informasi, utamanya sejak era dotcom berkembang, kita tak perlu susah-susah lagi antri di toko buku. Tinggal buka situs di internet, pilih buku yang diinginkan, sekali dua kali klik, buku sudah terkirim langsung ke alamat kita. Sangat praktis dan bebas dijamin bebas antri. Bahkan, tak jarang kita mendapatkan harga yang lebih murah dari membeli dari toko. Karena itu, hadirnya situs penjualan buku online dianggap sebagai sebuah solusi yang sangat tepat di era yang serbainstan dan serbacepat ini.
Salah satu pelopor penjual buku online tersebut adalah Amazon.com. Nama toko buku online-yang belakangan juga menjual berbagai produk selain buku-seakan telah melekat kuat di benak para cybershopper. Buku-buku yang tersedia di Amazon.com sangat beraneka dan selalu up to date. Hal inilah yang membuat Amazon berkembang demikian pesat sejak didirikan.
Adalah Jeffrey P Bezos yang menjadi dalang di balik suksesnya Amazon. Bersama sang istri, Mackenzie, ia membangun Amazon menjadi pelopor toko buku online yang kini telah mendunia. Kelahiran 12 Januari 1964 dari
Kesenangan utak atik Jeff kecil terus berlanjut. Di antaranya ia membuat semacam alarm listrik di kamarnya untuk mencegah adiknya masuk dan menjaga privasinya. Bahkan, ia kemudian menjadikan garasi orangtuanya sebagai laboratorium untuk melakukan berbagai eksperimen ilmiah. Kegemaran inilah yang kemudian mengantarkan Jeff kuliah di Jurusan Ilmu Komputer dan Teknik Listrik di Universitas
Setelah lulus, ia kemudian bekerja
Berkat kecermelangan dan inovasinya di bidang komputer, Jeff segera mendapat tempat dan karier cemerlang. Ia bahkan tak perlu waktu lama untuk menduduki jabatan sebagai Vice President. Tapi, ia rupanya justru melihat ada sesuatu yang lain di bidang komputer yang menantang. Jeff akhirnya memilih meninggalkan karier cemerlangnya untuk mencoba peruntungan berbisnis di bidang teknologi informasi, khususnya internet, yang sedang berkembang kala itu.
Keputusannya berhenti dari pekerjaan yang sangat menjanjikan segera dibayarnya dengan kerja keras. Saat itu, ia mencoba mencari kira-kira komoditas apa yang bisa dengan mudah dijual dari internet. Ia menemukan, bahwa katalog buku dengan mudah bisa di- upload sehingga lebih mudah ditampilkan di internet. Jeff pun kemudian menggunakan mobilnya untuk menghubungi beberapa penerbit. Ia juga mengubah dua kamarnya menjadi ruang kerja untuk memulai usaha yang kemudian diberi nama Amazon, sebuah sungai terpanjang di dunia, dengan harapan usahanya pun akan terus berkembang tanpa batas dengan cabang di mana-mana.
Tanpa menunggu lama, yakni tak kurang dari 30 hari, Amazon sudah mendapat pelanggan di lebih dari 50 negara bagian dan 45 negara di dunia. Sebuah hasil yang tak dibayangkan oleh Jeff sebelumnya. Dari sana, perkembangan Amazon terus menggulung hingga kini telah mengantarkan Jeff Bezos menjadi miliarder dunia. Dengan pendapatan US$10,7 miliar, Jeff dengan Amazonnya kini juga sering mendermakan sebagian pendapatannya. "Mendermakan sebagian uang kita memerlukan perhatian sama besar dengan membesarkan sebuah perusahaan,"sebutnya.
Tekad Jeff Bezos untuk merebut peluang yang ada dengan mengorbankan posisi dan jabatannya menunjukkan dirinya adalah seseorang dengan kemauan dan komitmen yang kuat. Dengan bekal keyakinan akan peluang yang menantang, ia bekerja keras membesarkan Amazon.com. Sikap Jeff yang mampu mempertemukan peluang dengan sikap kerja keras dan komitmen kuat patut dijadikan teladan siapapun yang ingin mengembangkan jiwa kewirausahaan.
(Tim Andrie Wongso)