blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Pusing

Seringkali, pada waktu pagi,A-an mengeluh dihadapan sekelompok rekan sekerjanya. "Aku pusing", katanya.
Dia ingin menunjukkan kepada bahwa dirinya punya dedikasi tinggi. Walau kondisi physiknya kurang sehat, dia masuk kerja. Pada suatu ketika dia juga menunjukkan bahwa dirinya sangat capai. Masih agak ngantuk merupakan salah satu "kebanggan" baginya.


A-an tidak menyadari bahwa dia menunjukkan kelemahan yang paling hakiki pada diri manusia. Dia tidak dapat mengendalikan physiknya agar bugar dan sehat.
Setiap hari dia mengeluh punya penyakit, dengan harapan agar rekan sekerjanya berdecak kagum. A-an perlu mendapat bintang kehadiran, karena dalam keadaan sakit "punya dedikasi" masuk kerja. Itulah harapan yang diinginkan terhadap dirinya.

Kalau diumpamakan kendaraan yang wajib dilakukan "uji kelayakan beroperasi", mungkin A-an juga perlu mendapat perlakuan yang sama. Jadi, kalau ada "wajib uji physik" , maka A-an ada kemungkinan sudah "tidak layak bekerja" karena setiap hari dia mengeluh sakit.

Alasan sakit agar punya legalitas tidak masuk kerja banyak dilakukan oleh karyawan yang malas. Etos kerja tidak menjadi bagian dari hidupnya, karena dia bekerja asal-asalan, menghabiskan waktu masuk pagi pulang sore untuk memenuhi kebutuhan hidup memperoleh upah. Sifat ini merupakan "warisan" jaman kolonial yang tidak memberi kesempatan karyawan mempunyai inisiatif, namun hanya memdapat perintah untuk dikerjakan. Kalau hal ini terus terjadi, industri di negeri kita "berjalan di tempat". Kita wajib menyadari dan mengubah, karena masa kini setiap karyawan perlu kreativitas.

Kalau diri anda merasa sering tidak sehat, maka langkah yang harus dilakukan adalah menjadikan sehat. Gunakan fasilitas asuransi kesehatan untuk memelihara kesehatan, bukannya berobat ketika kesehatannya terganggu. Dengan demikian andaikata ada "uji kelayakan bekerja", kita akan masuk dalam kategori yang layak.

Kalau ada 25 % orang yang tidak layak kerja dalam satu perusahaan, maka perusahaan tersebut telah mempekerjakan 25 % penganggur tidak ketara. Dengan demikian, nilai kerugian bisa diperhitungkan dalam Neraca dan Rugi Laba. Kalau karyawan tetap memelihara "penyakit menahun" tanpa usaha untuk memyembuhkannya, maka etos kerja juga jadi "pusing" dan pembangunan seluruh segi kehidupan dalam negara juga "pusing".

Kebanggaan akan "dedikasi semu" merupakan "kebanggan semu" yang wajib dimusnahkan dalam dunia tenaga kerja. Setiap karyawan wajib memahami metode kerja, memahami disiplin kerja serta memelihara kesehatan jasmaninya. Sudah cukup lama pemerintah mencanangan budaya sehat dengan melaksanakan aktivitas senam pagi pada hari Jumat, demikian juga penyediaan fasilitas olahraga di tempat kerja (dengan catatan aktivitasnya di luar jam kerja tentunya).

Bila efektivitas tenaga kerja dalam dunia industri tercapai, perolehan gaji setiap karyawan juga dapat memadai, sehingga ketenangan kerja akan tercapai. "Janganlah dunia tenaga kerja dihiasi dengan budaya pusing. Hiasilah dengan budaya sehat !" Dengan kondisi sehat, setiap individu akan dapat mengerjakan aktivitas kerja secara baik dan benar. Membudayakan hidup sehat, aktivitas karyawan tidak selayaknya menyediakan kudapan di atas meja tulis. Tidak disadari hal ini menunjukkan lemahnya disiplin kerja. Disiplin merupakan salah satu sikap pribadi yang menunjang sukses.

Sukses untuk anda yang bekerja tanpa "pusing" !

Sumber : andriewongso.com


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More