Apa yang terbayang kalau Anda melihat anak masuk sekolah? Pasti: uang sekolah. Dan meski ramai-ramai isu tentang masuk sekolah telah lama berlalu, dana untuk persiapan pendidikan anak toh tetap harus Anda siapkan. Jangan sampai ketika sudah waktunya anak masuk sekolah, baru Anda kaget ketika mengetahui dana Anda ternyata tidak cukup. Ada 3 faktor penting agar Anda bisa sukses dalam mempersiapkan dana pendidikan untuk anak.
1. Jangka Waktu
Jangka Waktu adalah berapa lama waktu yang Anda miliki untuk bisa mempersiapkan dana pendidikan anak Anda. Apakah 5 tahun? 10 tahun? Atau justru hanya 1 tahun? Jangan lupa, semakin panjang jangka waktu yang Anda miliki, biasanya akan semakin ringan beban Anda.
Jangka Waktu adalah berapa lama waktu yang Anda miliki untuk bisa mempersiapkan dana pendidikan anak Anda. Apakah 5 tahun? 10 tahun? Atau justru hanya 1 tahun? Jangan lupa, semakin panjang jangka waktu yang Anda miliki, biasanya akan semakin ringan beban Anda.
Contoh sederhana, andai anak masuk sekolah sekitar 10 tahun lagi. Dia butuh uang untuk masuk sekolah sekitar katakan saja Rp 50 juta pada tahun itu. Nah, kalau Anda menabung dari sekarang, maka jumlah yang harus Anda tabung biasanya tidak seberapa. Lain halnya kalau Anda mulai menabung pada tahun ke-5, atau pada tahun ke-7. Jumlahnya pasti jauh lebih besar. Kalau Anda tidak mempersiapkan dana sama sekali, dan baru melakukannya pada bulan terakhir sebelum anak Anda masuk sekolah, wah berat.
Artinya, kalaupun Anda sekarang memiliki dana cukup, bukan berarti itu merupakan jaminan bahwa Anda pasti akan memiliki dana yang cukup juga ketika anak Anda masuk sekolah, karena risiko apa pun bisa terjadi dalam perjalanan Anda nanti. Iya kan?
Hanya ada dua hal yang bisa Anda lakukan: siapkan dari sekarang, dan kalau Anda sudah memiliki sebagian dananya sekarang pisahkan saja dana pendidikan itu dalam pos terpisah. Ingat, mempersiapkan dana untuk masuk sekolah berbeda dengan mempersiapkan dana untuk beli mobil. Kalau beli mobil, dana tidak cukup, Anda bisa menunda rencana tersebut. Tapi kalau untuk sekolah anak, masak Anda harus memundurkan waktu masuk sekolah?
2. Produk Investasi
Kebanyakan orang memilih produk Asuransi Pendidikan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak-anak mereka. Ada juga yang memilih Tabungan Pendidikan. Asuransi Pendidikan dikeluarkan oleh perusahaan asuransi, sementara Tabungan Pendidikan dikeluarkan oleh Bank.
Kebanyakan orang memilih produk Asuransi Pendidikan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak-anak mereka. Ada juga yang memilih Tabungan Pendidikan. Asuransi Pendidikan dikeluarkan oleh perusahaan asuransi, sementara Tabungan Pendidikan dikeluarkan oleh Bank.
Alternatif produk investasi lain adalah emas. Tentu, emas memiliki sifat yang berbeda karena keuntungan yang akan Anda dapatkan adalah harganya yang bisa naik- turun. Selain itu, keuntungan baru akan didapatkan bila Anda berhasil menjual kembali emas Anda. Kalau belum, ya keuntungannya belum di tangan. Masih di atas kertas.
Alternatif lain cukup banyak, seperti saham atau reksadana. Bedanya, pada saham atau reksadana, umumnya risiko Anda bisa jadi lebih besar. Dan lagi, kebanyakan orang juga belum paham tentang apa itu reksadana.
Prinsipnya, semua produk investasi yang memiliki kemungkinan untuk bisa memberikan bunga (seperti tabungan atau deposito) atau naik nilainya (seperti saham atau reksa dana) bisa dipakai sebagai alternatif investasi untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Tentu saja, setiap produk investasi memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri, serta risiko yang berbeda-beda. Yang penting, berusaha mengenali produk sebelum masuk ke dalamnya. Jangan sampai Anda tidak mengerti produk, tetapi langsung masuk ke dalamnya. Bisa-bisa uang Anda habis.
3. Proteksi
Hal ketiga yang harus diperhatikan adalah apakah produk investasi Anda memiliki proteksi. Artinya, apabila terjadi sesuatu hal pada Anda (seperti kematian, kecelakaan, sakit dan semacamnya), maka produk investasi Anda bisa tetap memberikan hasil dan menguntungkan buat Anda.
Hal ketiga yang harus diperhatikan adalah apakah produk investasi Anda memiliki proteksi. Artinya, apabila terjadi sesuatu hal pada Anda (seperti kematian, kecelakaan, sakit dan semacamnya), maka produk investasi Anda bisa tetap memberikan hasil dan menguntungkan buat Anda.
Terutama buat Anda yang menabung uang tersebut dengan mengambilnya dari penghasilan yang Anda dapatkan secara fisik.
Contohnya, saat ini Anda bekerja dengan gaji Rp 2 juta per bulan. Dari jumlah tersebut, Anda mengambil sekitar Rp 300 ribu per bulan untuk ditabungkan. Tapi, ketika sesuatu terjadi pada Anda, kematian misalnya, maka ada kemungkinan Anda tidak bisa lagi bekerja. Dengan sendirinya, gaji yang Anda dapatkan juga berhenti kan? Lalu, darimana pasangan Anda bisa mengambil uang Rp 300 ribu yang biasa ditabung per bulan?
Di sinilah gunanya Anda memiliki proteksi. Arti proteksi di sini adalah bila terjadi sesuatu pada Anda, maka akan ada pihak ketiga yang akan tetap 'menabung'-kan uang Rp 300 ribu itu buat Anda, sehingga otomatis dana untuk pendidikan anak Anda kelak bisa tetap terkumpul.
Jika Anda sudah memiliki produk investasi untuk persiapan dana pendidikan anak, dan Anda menabungkannya dari gaji bulanan, Anda tinggal menambahkannya dengan proteksi yang bisa ambil dari sebuah perusahaan asuransi. Tapi, bila Anda belum memiliki produk investasinya, tidak ada kata lain, Anda harus menyiapkannya. Dan sebagai alternatif, produk-produk seperti tabungan pendidikan atau asuransi pendidikan sudah langsung memiliki unsur proteksi didalamnya. Selamat mempersiapkan dana pendidikan anak.
Oleh: Safir Senduk
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 811/XVI