Bagi karyawan yang merayakan Natal, barangkali tahun ini akan menjadi saat yang mengecewakan. Bagaimana tidak? Krisis finansial global telah menjadi alasan yang kuat dan sah bagi banyak perusahaan untuk memangkas berbagai biaya. Termasuk, barangkali, bonus-bonus bagi karyawan berkaitan dengan hari raya.
Ibaratnya, jangankan "mikirin" bonus atau tunjangan. Sedangkan, masih bisa bekerja setiap hari saja sudah bersyukur. Sebab, beberapa perusahaan mulai mem-PHK karyawannya. Namun, kalau toh Anda tetap merasa penasaran dengan bonus Hari Raya Natal, itu tak ada salahnya juga. Artinya, Anda boleh saja mempertanyakan hal itu kepada bos.
Memang, dalam situasi sulit, yang sudah dimaklumi semua pihak, mempertanyakan soal bonus akan menjadi sesuatu yang sensitif, bahkan mungkin kontroversial. Belum-belum Anda sudah membayangkan, bos akan marah dan menuduh Anda tidak peka terhadap kondisi.
Namun, diam saja dan pasrah sementara dalam hati kecil Anda terus-menerus mempertanyakan dan berharap, tentu bukanlah jalan tengah yang bagus juga.
Yang terbaik adalah, tetap bertanya, tapi sambil bersikap "nothing to lose". Berikut tipsnya:
1. Awali dengan pertanyaan yang sangat "umum", yakni, sampai kapan program pengetatan ikat pinggang atas biaya-biaya ini berlangsung? Manajer Anda mungkin juga tidak tahu pasti, tapi pertanyaan seperti ini tidak akan menyinggung siapa pun.
2. Tanyakan, apakah pemangkasan biaya juga berdampak pada program-program benefit lainnya? Misalnya, asuransi perawatan kesehatan dan dana pensiun.
3. Apakah penghematan berlaku untuk semua orang atau hanya (karyawan pada) departemen tertentu saja?
4. Akan seberapa cepat program penghematan itu berpengaruh? Ini akan memberi Anda gambaran untuk membuat rencana-rencana (misalnya perayaan Natal atau Tahun Baru) dengan baik.
Bisa jadi, Anda tidak akan mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memuaskan. Namun, setidaknya, Anda akan mendapatkan gambaran. Seandainya program penghematan atau pemangkasan biaya tersebut hanya sementara, Anda jadi bisa membuat perhitungan dan pertimbangan, misalnya perlukah untuk bertahan atau mulai mencari tempat lain yang lebih menjanjikan.
Sumber : portalhr.com