blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Memberi dan Menerima

Tuhan memberi kita dua tangan, untuk menerima dan memberi.
Kita bukan waduk penimbunan tetapi saluran untuk berbagi.
Jadi berilah maka kau akan menerima.

Pada umumnya orang bila ditanya “Mana yang anda pilih : memberi atau menerima?”, akan menjawab :”Ya menerima dong ...”, karena dengan menerima tidak ada resiko untuk kehilangan apa-apa. Tetapi bila dilihat pada kondisi saat itu, sebenarnya orang yang dapat memberi berarti ia memiliki kelimpahan, sedangkan bila ia hanya dapat menerima, artinya ia tidak memiliki apa-apa, sehingga hanya dapat menunggu pemberian orang lain.


Nah sekarang silahkan anda pilih: mau jadi orang yang dapat memberi atau yang hanya menerima? Jadi sebenarnya orang yang dapat memberi itu berbahagia, karena ia memiliki kelimpahan dan dapat membantu orang lain agar juga menjadi bahagia. Orang yang memberi lebih beruntung daripada orang yang hanya menerima.

Tetapi tentu saja membaginya harus dengan tulus hati dan tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Jangan pakai syarat berikut :”Tuhan saya memberi orang lain sejuta, tetapi Engkau nanti beri saya kelimpahan sepuluh atau seratus kali lipat, ya ...”. Kalau pakai syarat berarti kita memberi tidak dengan tulus.

Walaupun saat ini kita tidak hidup berlimpahan, atau malah kekurangan; itu bukan berarti kita tidak dapat memberi; ingat dengan memberi kita merasa berkelimpahan, dan hal ini membuat kita mampu mengucap syukur dan berbahagia selalu. Hal ini menunjukkan bahwa kita bermental kaya, dengan selalu berpikir “saya kaya”, maka dengan perkenaan Tuhan, tidak lama lagi kita pun menjadi kaya. Sebaliknya kita hidup berkecukupan, tetapi hanya mengharapkan pemberian dari orang lain dan tidak mau memberi, maka hal ini berarti kita bermental miskin.

Pada saat kita memberi, sebenarnya otomatis kita sedang menerima. Saat kita menyenangkan orang lain (memberi energi positif), saat itu juga kita mengisi energi sendiri.

Prinsip “give and receive”, lebih baik dari prinsip “give and take” atau “take and give”. Yang diutamakan adalah tindakan memberi (to give), bukan tindakan mengambil (to take) atau menerima (to receive). Beri dulu maka kita akan menerima secara otomatis.

Memang bila kita memberi uang kepada orang lain, kita tidak menerimanya kembali secara langsung, tetapi percayalah perbuatan baik yang kita lakukan pada orang lain akan membuat kita menerima berkat yang berlimpah dari Tuhan.

Hal yang jelas terjadi adalah bila kita telah membantu atau menghibur orang lain, sehingga orang itu berbahagia dan menerima energi yang positif, maka pada saat itu juga kita pun menjadi berbahagia juga, artinya kita pun saat itu menerima dan mengisi energi positif untuk diri kita sendiri. Jadi jelas dengan memberi maka kita pun menerimanya.

Oleh : D. Agus Goenawan


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More