blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Hindari Menyimpan MP-ASI Agar Terhindar dari Kontaminasi E.coli

Setelah berusia 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan padat atau disebut dengan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI). Tapi sebaiknya berikan langsung MP-ASI yang sudah matang untuk menghindari kontaminasiE.coli.

Berbagai hal bisa menjadi sumber kontaminasi untuk MP-ASI seperti air yang terkontaminasi, hewan peliharaan dalam rumah, peralatan masak dan makan yang tidak bersih, kotoran pada tangan, debu serta ekskreta (buangan) manusia dan hewan.

"Faktor yang berhubungan dengan kontaminasi adalah tidak segera menyajikan MP-ASI setelah matang, sebagian besar memiliki rentang waktu yang berisiko tinggi yaitu lebih dari 120 menit setelah matang," ujar Dr Aria Kusuma, dalam sidang promosi Doktor atas dirinya di FKM UI, Depok.

Jika MP-ASI yang sudah matang kontak dengan suhu ruang, maka memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan E.coli di dalam makanan, sehingga menjadi salah satu potensi bahaya.

"Rentang waktu penyajian yang terlalu lama setelah makanan tersebut matang akan menyebabkan penurunan suhu MP-ASI sehingga berada pada suhu yang baik bagi E.coli untuk tumbuh dan berkembang," ungkapnya.

Suhu optimal yang diperlukan E.coli untuk tumbuh dan berkembang adalah suhu 37 derajat celsius, dan akan berhenti pertumbuhannya pada suhu kurang dari 8 derajat celsius atau lebih dari 44,5 derajat celsius.

Pertumbuhan dan perkembangan bakteri bersel satu ini akan 2 kali lipat jumlahnya dalam waktu 15 menit dan menjadi lebih dari seribu bakteri dalam waktu 3 jam.

Dr Aria menuturkan jika ingin menyimpan MP-ASI sebaiknya di suhu kurang dari 5 derajat celsius atau lebih dari 60 derajat celsius. Jika sudah disimpan lebih dari 120 menit sebaiknya makanan dipanasi kembali untuk mengeliminasi mikroorganisme yang sudah tumbuh dan berkembang di dalamnya.

Faktor lain yang harus diperhatikan untuk menghindari kontaminasi E.coli pada MP-ASI adalah dengan mencuci tangan dan mengeringkannya dengan kain atau tisu disposible, mencuci peralatan masak dan makan bayi hingga bersih dan steril serta menggunakan air yang tidak tercemar.

Hal ini diungkapkan Dr Aria Kusuma dalam sidang promosi Doktor untuk dirinya berdasarkan disertasi yang berjudul 'Kontaminasi Escherichia coli pada Penyajian Makanan Pendamping ASI Lokal Bagi Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Selayo'.

Dalam studi ini hasil laboratorium menunjukkan MP-ASI lokal di daerah tersebut yang terkontaminasi E.colisebesar 72,4 persen, alat makan bayi yang terkontaminasi sebesar 74,64 persen dan kontaminasi pada tangan orang yang membuat sebesar 57,9 persen.

Studi ini juga menemukan faktor yang paling berhubungan terhadap kontaminasi E.coli pada penyajian MP-ASI lokal adalah keberadaan hewan yang berkeliaran di dalam rumah, kontaminasi tangan penjamah makanan dan mengeringkan tangan dengan lap yang tidak terjamin kebersihannya.

Ada beberapa prinsip dalam mempersiapkan MP-ASI yang benar yaitu:
1. Memasak makanan dengan benar yaitu menggunakan suhu tinggi atau lebih dari 70 derajat celsius.
2. Usahakan untuk tidak menyimpan makanan matang, tapi jika makanan sudah disimpan maka harus dipanaskan kembali hingga mencapai suhu 70 derajat celsius.
3. Usahakan agar tidak terajdi kontak antara makanan mentah dan matang.
4. Mencuci buah dan sayuran yang akan digunakan, jika memungkinkan sayuran dan buah ini harus dikupas terlebih dahulu.
5. Mencuci tangan sesering mungkin sebelum memulai masak atau menyajikan makanan.
6. Gunakan sendok dan mangkuk untuk memberikan makan pada bayi dan balita lalu segera mencuci setelah digunakan.
7. Melindungi makanan dari kontak dengan serangga, tikus dan binatang lainnya.
8. Memastikan seluruh peralatan dan tempat yang digunakan dalam kondisi bersih.


Sumber : detik.com


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More