Kita sebenarnya memiliki DNA sukses yang menjadi bagian dari kesempurnaan adikarya Sang Mahakuasa. Semua tercipta dengan potensi yang jika digali, dikembangkan, dimaksimalkan, mampu jadi kekuatan luar biasa, sesuai dengan bidang yang digeluti. Minimal, seseorang akan bisa memenuhi "tugas" hidupnya, yakni menjadi "puzzle" alias keping pelengkap peran yang tak bisa dilakukan orang lain. Seperti seorang yang tak bisa memotong rambutnya sendiri, ia butuh tukang cukur untuk membantunya. Itulah mengapa sejatinya, hanya dengan bergerak, kita sebenarnya sudah memberi arti bagi hidup dan sekeliling kita. Ya, kuncinya terletak pada "gerak" alias "tindakan". Tentu, bukan sekadar tindakan apa adanya yang tanpa makna. Tapi, tindakan yang mampu memberi kontribusi bagi diri dan sekeliling kita.
Dalam bahasa Jawa, sejak kecil, saat hendak melakukan sesuatu, saya kadang mendengar ucapan orangtua: temandang nyambut gawe atau arti harfiahnya segeralah berkarya. Kata temandang sendiri mengandung kata "bersegeralah"-dalam konteks ini-untuk berkarya. Maka, ketika kita temandang untuk melakukan apa pun, di sanalah kita didorong untuk mulai memutarkan "roda" karya guna mengeluarkan potensi dalam diri.
Di sinilah kunci dasar untuk mengeluarkan segenap potensi dalam diri. Dengan temandang, kita akan memicu tubuh untuk bereaksi terhadap gerak yang kita lakukan. Sehingga, gerakan pertama itu akan memicu otot-otot yang lainnya untuk ikut terpacu bergerak sesuai dengan tenaga yang kita kerahkan. Ibarat seorang pelari di arena atletik, start pertama itulah yang konon menentukan kemenangannya.
Untuk itu, jika ingin mencapai sukses yang kita damba, mari biasakan diri untuk temandang nyambut gawe, untuk tidak menunda pekerjaan. Sehingga, pintu-pintu sukses pun akan temandang terbuka untuk kita masuki.
Sumber : andriewongso.com