By giving your knowledge you will become more knowledgeable. By giving happiness you will be happier. By giving money to others, you become more prosperous. Awalnya saya apriori dengan ungkapan di atas. Di mata banyak orang barangkali klise dan melankolis. Namun semakin saya rasa-rasakan, dari hari ke hari, tahun ke tahun, saya semakin menemukan keindahan dari ungkapan tersebut.
Saya memercayai bahwa "giving is receiving", ketika dalam banyak lapangan kehidupan yang saya jalani rumus aneh bin ajaib itu terjadi. Coba kita telusuri berbagai aktivitas keseharian yang saya jalani berikut ini.
Teaching
Setiap kali mengajar, selalu saja muncul "nafsu" saya untuksecara total memberikan apa pun informasi, pengetahuan,pengalaman yang saya miliki kepada orang lain. Saya tak peduli apakah dengan begitu kemudianilmu saya berkurang. Saya jugatak peduli apakah dengan begituorang lain menjadi sepintar ataubahkan lebih pintar dari saya. Pokoknya total:giving, giving, giving.
Dan rupanya, rumus "giving is receiving" benar adanya. Semakin saya banyak memberi informasi, pengetahuan, dan pengalaman, semakin saya kaya informasi, pengetahuan, dan pengalaman.Dalam sesi tanya jawab atausaatngobrol pada waktu break,saya mendapatkan wawasan-wawasan baru dari mereka yangkian memperkaya informasi, pengetahuan, dan pengalamanyang saya miliki. Kenapa saya cinta mengajar? Karena dari waktu ke waktu saya makin pintar oleh mereka-mereka. Giving is receiving.
Blogging
Saya rajin menulis di blogsaya: www.yuswohady.com. Menulis apa pun yang saya suka mengenai tip-tip marketing: strategimarketing, social media, perilaku konsumen, dll. Idenya saya dapat dari mana saja: dari jalan-jalan di mal; dari ngobrol dengan klien; dari baca buku; dari merenung di pesawat sambil menunggu sampai ke kota tujuan. Dan begitu tulisan jadi, spirit yang menggelora untuk giving itu muncul. Dariblog, buah pikiran tersebut saya salurkan melalui Twitter,update Facebook, Notes Facebook, Google+, Blog Detik.
Semakin saya men-share buah pikiran tersebut, semakin saya mendapatkan komentaranfeedbackyang kaya luar biasa. Komentar danfeedbackyang kaya itu kemudian menjadi ide-ide tulisan saya berikutnya. Itu manfaat langsung, manfaat tidak langsung lebih banyak lagi.
Selling
Resep yang saya pakai untuk jualan mungkin agak beda dengan salesman lain. Karena salesmanpada umumnya melakukan jualan untuk mengejar omzet dan mencapai target. Saya beda, justru memajukan giving-nya dulu ketimbang receiving. Saya cenderung lebih fokus untuk memberikan solusi masalah kepada si konsumen ketimbang sibuk menghitung omzet yang bakal saya dapatkan dari konsumen tersebut.
Bukannya saya tidak butuh omzet; prinsip itu saya jalankan karena sayaberkeyakinan 1000% bahwa kalau saya mampu memberikan solusicesplengatas persoalan si konsumen (giving) pastilah saya akan mendapatkan omzet tersebut (receiving ). Sekali lagi: "Give, and then you will receive".
Leading
Sebagaileaders, ketika Anda mendapatkan trust dari anak buah, maka apa pun yang Anda minta dan perintahkan akan dengan suka ria mereka jalankan. Saya memercayai bahwa trustitu akan kita peroleh jika kita (dengan keikhlasan dan kejujuran) mendedikasikan dirikita untuk kebaikan mereka. "Deserving ourself for our followers". Dan hal itu bisa kita wujudkan jika spirit of giving selalu menguasai pikiran dan tindakan kita. Giving is amazing.
Sumber : andriewongso.com