blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

3 Tips Menuju “ Self Motivated Team “

Bagaimana caranya kita dapat membangun tim yang efektif dan “self motivated”? 
Serta membangun sebuah organisasi yang “Gung Ho” ?

Menurut Peggy Sinclair dan Andy Longclaw, kita dapat belajar dari tiga hal :

Semangat Sang Tupai : Pekerjaan yang Layak Diupayakan
Cara Para Berang-Berang : Terkendali dalam Mencapai Sasaran
Pemberian Para Angsa : Terus Saling Membangkitkan Semangat

Sebelum Anda memulai apapun, belajarlah dari : Semangat Sang Tupai

“Sepanjang tahun, seekor tupai selalu sibuk mengumpulkan biji kenari, memenuhi sarangnya dengan biji kenari. Mengapa sang tupai mau bersusah payah bekerja, padahal musim panas dan gugur sangat indah, sayang untuk dilewatkan?


Jawabannya datang pada saat musim dingin. “Sang tupai sadar bahwa tanpa persediaan makanan yang cukup, ia tak dapat bertahan hidup. Sang tupai paham bahwa kerja kerasnya selama musim panas sangat layak untuk diupayakan”.
Untuk setiap tindakan atau pilihan, mulai dari hal yang sepele (mau makan siang di mana?) sampai yang luar biasa penting (apakah akuisisi ini perlu?) selalu diperlukan komitmen.

Semakin penting tindakan yang akan kita ambil, maka semakin tinggi komitmen yang diperlukan untuk melaksanakannya. Untuk dapat berkomitmen, maka diri Anda memerlukan suatu justifikasi/pembenaran. Semakin tinggi komitmen yang dituntut dari diri kita, maka harus semakin kuat justifikasi yang disodorkan. Suatu justifikasi yang kuat dapat menjawab pertanyaan “ Mengapa pekerjaan ini layak untuk diupayakan?”

Justifikasi dengan demikian sangatlah penting. Bila kita ingin sukses dalam hidup, kuasailah kemampuan untuk membuat justifikasi yang “tidak mudah dipatahkan”. Justifikasi yang kuat/tidak mudah dipatahkan itu biasanya dilandasi oleh nilai-nilai. Cobalah mencari justifikasi/pembenaran menurut nilai-nilai yang Anda yakini.

Bila Anda harus memotivasi diri Anda sendiri, maka Anda harus mahir mendefinisikan :
1. Sasaran yang berhubungan dengan hasil. Pernyataan yang menunjukkan mau kemana kita menuju.
2. Sasaran yang berhubungan dengan nilai-nilai. Pernyataan yang menunjukkan dampak yang ingin kita punyai terhadap diri kita dan orang disekitar kita.

Ketika Anda mulai mengerjakan suatu hal, belajarlah dari : Cara Para Berang-Berang

“ Ketika musim dingin berakhir, semua salju dan es yang mencair membuat sungai banjir dan ini menyebabkan rumah berang-berang yang terletak di sungai jebol. Berang-berang hidup dalam kelompok, 3-4 ekor. Melihat rumahnya jebol, kelompok berang-berang segera sibuk memperbaiki rumahnya. "

"Tidak ada satu berang-berang pun yang
“mengendalikan”, namun hebatnya keadaan justru “terkendali”. Masing-masing hewan pengerat ini proaktif dan termotivasi dengan sendirinya. Mereka punya persepsi yang sama mengenai sasaran, dan mereka paham bahwa kebebasan juga punya batasannya”

Anggota tim dapat meniru perilaku positif berang-berang : berang-berang ini bekerja sebaik-baiknya bukan karena diperintah. Terpulang pada masing-masing masing individu mengenai bagaimana cara tanggul diperbaiki. Mereka proaktif menggunakan pertimbangan terbaik dan potensi mereka sendiri. Mereka self motivated, bukan karena disuruh-suruh.

Seorang Manager juga dapat mendorong timnya ke arah perilaku positif seperti berang-berang : dengan menetapkan sasaran-sasaran kunci dan nilai-nilai, Anda definisikan lapangan permainannya dan aturan-aturan permainannya. Anda putuskan siapa yang memainkan posisi apa. Lalu Anda harus ke luar dari lapangan dan membiarkan para pemain memainkan bolanya.

Dalam setiap langkah Anda, jalanilah dengan antusias, seperti : Para Angsa

“Setiap tahun, menjelang musim dingin, angsa-angsa bermigrasi dari daerah subtropis mencari tempat yang lebih hangat. Angsa-angsa itu mampu terbang ratusan mil setiap harinya. Mereka mampu, karena mereka saling membangkitkan semangat dalam setiap langkahnya. Apabila temannya lelah, maka angsa lain membantu mengambil alih bebannya. Para Angsa bersinergi. "

"Melihat kelompok angsa ini seperti melihat antusiasme dan sinergi yang tidak ada habis-habisnya”.

Untuk dapat mengadopsi antusiasme Para Angsa, maka ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian :

1. Jangan pernah bosan untuk saling memberikan semangat pada sesama anggota tim
2. Lebih baik memfokuskan perhatian pada pencapaian-pencapaian yang dapat dirayakan sebagai pencapaian tim
3. Rayakan pencapaian yang diraih oleh tim dan anggota tim tanpa harus “menunggu skornya”.

Ketiga tips ini akan mengangkat moral tim, membantu mewujudkan tim yang Gung Ho.

Kesimpulannya : Tupai, Berang-Berang dan Angsa mengajarkan beberapa hal pada kita :

1. Bantulah tim untuk meyakini bahwa pekerjaan yang mereka jalankan itu layak untuk diupayakan.
2. Putuskanlah ke mana Anda dan tim akan menuju.
3. Pastikanlah tim turut memperjuangkan sasaran-sasaran bersama.
4. Bantulah mereka menetapkan nilai-nilai
5. Pastikan sumber daya teralokasi dengan benar
6. Pastikan aturan mengakomodasi berbagai kepentingan
7. Pastikan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan baik di dalam dan di luar organisasi
8. Arahkan pandangan Anda ke masa depan untuk mengusir masalah dan bersiaplah mengubah arah apabila keadaan memerlukannya
9. Anda harus memilih orang-orang yang tepat, kemudian mempercayai mereka untuk menjalankan tugasnya
10. Tugas kita sebagai pemimpin untuk mengetahui ke mana perahu akan menuju, tetapi tugas kita sebagai anggota tim untuk mengantarkan perahu ke sana.

“Dalam setiap hal : tirulah semangat Sang Tupai, metode/cara yang dipakai Para Berang-Berang dan lakukan itu dengan antusiasme Para Angsa”

Sumber : Ken Blanchard, Sheldon Bowles ; Gung Ho! Bangkitkan Semangat Sumber Daya Manusia di Setiap Organisasi; Penerbit Interaksara


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More