Fenomena GRATIS di abad ke-20 ternyata sangat berbeda dengan abad ke-21. 'Gratis' zaman dahulu kala biasanya diadakan sebagai gimmick marketing. Alias, setiap ada kata 'gratis' selalu ada embel-embel jualan, alias setengah pemaksaan atau sedikit informasi kemudian setengah sesi mulai ada suasana intimidasi penjual...
Abad ke-21, Gratis model ini sudah ditinggal! Sekarang 'gratis' menjadi GRATIS. Artinya, gratis sungguhan.
Kalau Anda tidak percaya, coba cek kuitansi atau tagihan di rekening Anda. Apakah Anda menerima tagihan dari:
• Yahoo! karena menggunakan search engine dan informasi dari mereka?
• Yahoo! Messenger, karena menggunakan fasilitas chat-nya?
• Google, karena memakai mulai dari search engine sederhana hingga google chrome?
• YouTube, karena Anda mengunduh film gratisan?
• Blogger.com, karena Anda ogah bayar 'tukang' untuk buat website?
• Facebook, karena Anda menggunakan bandwidth, database, link dan lain-lain untuk connect dengan teman-teman Anda, sekaligus promosi gratis?
• Twitter, friendster, dll....?
• Yahoo! karena menggunakan search engine dan informasi dari mereka?
• Yahoo! Messenger, karena menggunakan fasilitas chat-nya?
• Google, karena memakai mulai dari search engine sederhana hingga google chrome?
• YouTube, karena Anda mengunduh film gratisan?
• Blogger.com, karena Anda ogah bayar 'tukang' untuk buat website?
• Facebook, karena Anda menggunakan bandwidth, database, link dan lain-lain untuk connect dengan teman-teman Anda, sekaligus promosi gratis?
• Twitter, friendster, dll....?
Kalau Anda tidak menerima tagihan dan tidak pernah membayar sepeser pun, bagaimana Google, Yahoo!, dan lain-lain mendapat income? Aneh?
Ini yang saya sebut ABUNDANCE!
Tuhan itu Maha Adil, Maha Penyayang, dan Maha Penghasih. Dan Tuhan itu ternyata memberi contoh abundance (kelimpahan) secara nyata. Kita mendapat sinar matahari yang sangat berlimpah tanpa pamrih, air, dan lain-lain. Orang jahat dan orang baik tetap mendapat sinar ultraviolet untuk memperkuat tulang. Sementara banyak orang yang pelit ilmu, pelit materi alias tidak suka berbagi akhirnya hidup dalam ketakutan.
Ternyata konsep abundance telah di manfaatkan oleh para perusahaan raksasa hingga menjadi semakin raksasa. Mereka mencari cara untuk MELAYANI dan MEMENUHI kebutuhan sebanyak mungkin orang, baru kebutuhan mereka terpenuhi.
Mari kita lihat Google!
Google yang memberi fasilitas search engine gratis itu, mendapat net income sebesar $4,2 miliar pada tahun 2008. Slogan mereka "Don't be evil".
Mereka memulai bisnis dengan investasi awal $1,1 juta, dengan satu visi, agar pengguna internet dapat menggunakan mesin pencari yang mudah diakses.
Kisah Google yang tidak pelit alias berkelimpahan juga diwujudkan dengan membentuk sebuah sayap filantropis nirlaba, Google.org, dengan dana awal sebesar $1 miliar. Misi organisasi tersebut adalah untuk membantu menyelesaikan masalah seperti perubahan iklim (pemanasan global), kesehatan global, dan kemiskinan global. Proyek pertamanya adalah membuat sebuah kendaraan elektrik plug-in hibrida yang dapat mencapai 100 mpg. Direktur organisasi ini (2007-2009) adalah Dr. Lawrence "Larry" Brilliant. Baru-baru ini, posisinya digantikan oleh Megan Smith.
YouTUBE
Pernah dengar YouTUBE? Pada bulan November 2008, YouTUBE dikecam oleh para penjual DVD karena begitu banyak film yang ditayangkan secara GRATIS oleh para penggunanya. Alhasil, Monty Python (grup komedi dari Inggris) sangat geram dengan anjloknya omset penjualan karya mereka.
Namun, Monty Python bisa melihat dengan jeli ke mana arah market di tahun 2009. Strategi yang ia jalankan:
1. Nggak tanggung-tanggung, bukannya menghambat para pembajak, mereka malah "mengebom" YouTUBE dengan high quality movie yang bisa diunduh di YouTUBE, GRATISSS!!!
2. Mereka meminta komentar dari para pengunduh, dan secara tulus memperbaiki kualitas jika ada komentar negatif.
3. Monty Python mengundang para pengunjung YouTUBE untuk melihat koleksi DVD di website mereka dengan penawaran yang sangat menarik. Mereka melayani pengguna YouTUBE bagai raja.
1. Nggak tanggung-tanggung, bukannya menghambat para pembajak, mereka malah "mengebom" YouTUBE dengan high quality movie yang bisa diunduh di YouTUBE, GRATISSS!!!
2. Mereka meminta komentar dari para pengunduh, dan secara tulus memperbaiki kualitas jika ada komentar negatif.
3. Monty Python mengundang para pengunjung YouTUBE untuk melihat koleksi DVD di website mereka dengan penawaran yang sangat menarik. Mereka melayani pengguna YouTUBE bagai raja.
Tiga bulan kemudian, eksperimen Monty Python membawa mereka ke ranking No.2 di Amazon Movies dengan peningkatan omset 23.000%. Monty Python bersemangat MEMBERI yang TERBAIK, hasil dan kejayaan mengikuti mereka dengan setia.
Nah, apa pelajarannya?
Apa yang bisa Anda berikan secara gratis tapi membuat pelanggan anda sangat setia pada Anda hingga apapun yang Anda jual pasti laku...?
Semoga bermanfaat!
Salam FUNTASTIC!
Salam FUNTASTIC!
Sumber: Tom MC Ifle sebagaimana terdapat di www.andriewongso.com/awartikel-3134-Artikel_Tetap-Gratisssss!!!