“Perubahan Itu Seperti Memindahkan Ikan Air Laut Ke Dalam Air Tawar, Perlu Pengetahuan Tentang Alam Dan Lingkungan Yang Diinginkan.” – Djajendra
Perubahan tidaklah cukup sebatas kata-kata dalam bentuk slogan dan himbauan. Perubahan haruslah diperjuangkan melalui rencana yang terang dan jelas dengan dukungan total dari kerja keras, kerja cerdas, tekad, motivasi, keseriusan, keberanian, kejujuran, konsistensi, kolaborasi, integritas, etika, dan tindakan untuk berubah sesuai keinginan. Bila Anda ingin menjadi sehat, maka berubahlah melalui manajemen kesehatan diri dan perjuangan tanpa henti untuk mengelola semua aspek kehidupan Anda menjadi sehat. Bila Anda ingin sejahtera dan berkecukupan, maka berubahlah melalui manajemen kesejahteraan diri dan perjuangan yang hebat untuk menjadi sejahtera. Bila Anda ingin lingkungan kehidupan Anda bebas dari korupsi, maka berubahlah melalui manajemen politik negara dan perjuangan tanpa henti untuk membebaskan negeri Anda dari bencana korupsi.
Perubahan bukanlah sebuah hadiah atau kata-kata hiburan, tapi perubahan adalah sebuah perjuangan melalui energi dari seluruh stakeholder untuk berlari cepat ke arah cahaya perubahan yang diinginkan bersama. Persoalannya, apakah benar bahwa semua stakeholder ingin berubah? Bila ada sebagian kecil stakeholder dengan kekuatan yang besar tidak ingin perubahan, maka perubahan itu hanya akan menjadi slogan yang terpampang di papan iklan. Dan, tidak seorang pun yang akan merasakan apa itu arti perubahan selain kata-kata yang setiap hari terlihat oleh mata di seluruh pojok kehidupannya.
Gagalnya perubahan karena tidak adanya manajemen perubahan. Perubahan haruslah dikelola secara serius melalui prinsip-prinsip manajemen yang penuh etika dan integritas. Biasanya, di saat perubahan tersebut dikelola untuk tujuan yang diinginkan akan ada kekhawatiran dari pihak-pihak yang tidak senang dengan perubahan. Di sinilah tantangan yang paling besar akan muncul. Oleh karena itu, perubahan memerlukan kepemimpinan yang tangguh dan kokoh integritasnya demi sebuah perubahan yang diinginkan. Peran kepemimpinan yang kuat dan kokoh melalui prinsip-prinsip perubahan yang konsisten dalam komitmen yang tinggi, akan menjadi sebuah awal untuk membuat setiap stakeholder mampu berlari cepat menuju cahaya perubahan yang diinginkan.
Perubahan memerlukan kesadaran diri dan kesadaran sosial melalui pengetahuan, kemampuan, dan tindakan dalam integritas. Sebab, perubahan sifatnya sangat kolektif bukan sangat individu. Misalnya, saya ingin berubah menjadi lebih baik, maka saya harus sadar diri untuk perubahan yang saya inginkan, dan lingkungan sosial saya juga harus sadar sosial untuk mendukung diri saya agar saya mudah berubah. Hal ini disebabkan, karena saya adalah bagian dari energi kehidupan sosial yang ada, dan saya pasti selalu tergantung kepada lingkungan stakeholder saya.
Tantangan terbesar dalam perubahan adalah bahwa setiap orang tidak membutuhkan perubahan pada waktu yang sama; setiap orang tidak memiliki kemampuan untuk mengikuti irama proses perubahan pada kecepatan yang sama; setiap orang tidak memiliki niat yang sama untuk sebuah hasil perubahan yang diinginkan; dan setiap orang selalu memiliki persepsi, logika berpikir, kepentingan, dan asumsi yang berbeda tentang perubahan yang diinginkan. Oleh karena itu, sebuah kepemimpinan yang tegas dengan visi yang terang harus mampu mempengaruhi setiap orang yang berbeda itu, untuk patuh dan berpartisipasi dalam perubahan yang diinginkan. Penegakkan hukum dan etika melalui penghargaan buat yang taat dan patuh pada perubahan adalah salah satu pilihan yang akan membuat orang-orang berdiri dalam satu baris yang sama untuk perubahan.
Kendalikan resistensi terhadap perubahan melalui manajemen perubahan yang penuh etika dan integritas, dengan pencerahan yang terus-menerus kepada orang-orang yang ingin Anda ajak untuk berubah. Pastikan kepemimpinan yang tangguh dan kokoh menjadi alat pemersatu semua perbedaan untuk menuju ke puncak perubahan yang diinginkan. Pastikan perubahan yang direncanakan tersebut tidak terhenti pada satu titik tertentu, tapi memiliki misi yang berkelanjutan. Pastikan manajemen perubahan yang dilakukan memiliki komitmen untuk sebuah perubahan yang tuntas sesuai keinginan. Pastikan perubahan dilakukan melalui komunikasi, pencerahan, pelatihan, sistem pengukuran, dan pemantauan secara terus-menerus dalam disiplin yang sangat tinggi.
Sumber : djajendra-motivator.com