Bethany Meilani Hamilton sudah suka berselancar sejak masih anak-anak. Perempuan muda kelahiran 8 Februari 1990 itu biasa berselancar dengan teman-temannya.
Suatu kali pada 31 Oktober 2003, Bethany berselancar di Tunnels Beach, Kauai, Hawaii. Hidup di negara bagian Amerika Serikat yang berbentuk kepulauan dan berada di lautan Pasifik itu memang harus akrab dengan laut. Pagi itu Bethany berselancar bersama temannya, Alana Blanchard, dan kedua orangtua Alana.
Pagi sekitar pukul 07.30 mereka mulai mengayuh papan selancar menuju tengah lautan untuk menyambut gelombang tinggi. Namun belum sampai ombak datang, tiba-tiba seekor ikan hiu sepanjang 4,3 meter menyerang Bethany. Tanpa ada perlawanan, hiu itu menggigit lengan kiri Bethany.
Bethany yang tak berdaya segera dibawa ke pantai oleh orangtua Alana. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Wilcox Memorial. Uniknya, ia dirawat di kamar yang semula akan digunakan ayahnya yang saat itu dijadwalkan akan menjalani operasi lutut. Namun operasi itu tak jadi karena Bethany mengalami kecelakaan. Bethany sendiri menginap di sana selama sembilan hari.
Apakah ia kapok kembali berselancar? Ternyata, meskipun sekarang ia tak memiliki tangan kiri, sebulan setelah kejadian itu ia kembali berselancar. Ia memulainya dengan agak kikuk, karena jika dulu keseimbangannya bisa diatur dengan dua tangan, sekarang hanya dengan satu tangan. Ia harus berlatih keras dengan kondisi barunya itu.
Banyak orang kagum atas dedikasinya pada cabang olahraga selancar. Karena itu pada July 2004, Bethany mendapat anugerah The Best Comeback Athlete ESPY Award. Ia juga meraih special award pada ajang The 2004 Teen Choice Award.
Prestasinya juga terus meningkat. Pada tahun 2005, ia berhasil menjadi juara di ajang National Scholastic Surfing Association (NSSA) National Championships. Prestasi ini sudah diimpikannya sebelum ia mendapat serangan hiu. Tahun 2008, ia bahkan bisa berkompetisi penuh di ajang profesional ketika ambil bagian dalam Association of Surfing Professionals (ASP) World Qualifying Series (WQS). Di tengah para peselancar profesional, Bethany berhasil menduduki urutan kedua dunia.
Kini Bethany dikenal sebagai peselancar profesional muda Amerika. Ia menyebut dirinya sendiri sebagai "The Soul Surfer", yakni peselancar yang tidak bertujuan utama mengincar kemenangan di berbagai kompetisi namun menikmati olahraga selancar itu sendiri dan peduli pada segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Untuk para atlet, khususnya anak muda, Bethany rutin berbagi melalui berbagai acara/seminar, juga melalui bukunya, "Soul Surfer : A True Story of Faith, Family, and Fighting to Get Back on the Board" (2004) dan film dokumenter yang mengisahkan perjuangannya, "Heart of a Soul Surfer" (2007) & "Soul Surfer" (2011).
Apa yang membuatnya begitu kukuh untuk tetap menekuni olahraga berselancar meski ia sudah diserang hiu dan kehilangan tangan kirinya? "Keberanian, pengorbanan, tekad, komitmen, ketangguhan, cinta, bakat, dan nyali," katanya. Luar biasa!!
Sumber : andriewongso.com