Tentu
kita pernah merasa kesal dan frustasi melihat kelakuan buruk anak. Kita sudah
menanamkan displin dan aturan-aturan yang harus dipatuhi, tapi mereka koq tetap
melawan atau menentang kita? Disadari atau tidak, perilaku buruk anak banyak
dipengaruhi oleh kebiasaan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anaknya sejak
kecil.
Berikut
beberapa tips agar perilaku buruk anak bisa berubah :
1.
Memberi contoh
kepatuhan
Orang
tua menjadi role model bagi anak, misalnya patuh terhadap peraturan lalu
lintas, patuh terhadap peraturan dilingkungan tempat tinggal dan lainnya. Tentu
diharapkan contoh ini akan membuat anak sadar. Bahwa ketika kita berada dalam
sebuah “otoritas” yang lebih tinggi maka kita harus tunduk kepada otoritas
tersebut.
2.
Berikan perintah
yang jelas
Sering
kita mengungkapkan pernyataan seperti “awas ya, kalau nanti ikut tidak boleh
nakal!” tau “awas, kalau ikut jangan macam-macam!” ungkapan tersebut tidak
memilki maksud yang jelas. Dalam benak anak, mereka akan menafsirkan sendiri
apa yang dimaksud dengan nakal atau macam-macam. Sehingga mereka mencoba-coba
untuk mengetahui yang dimaksud nakal atau macam-macam itu.
3.
Buat batasan
Seorang
anak bisa bersikap keras kepala jikadilarang atau diperintah. Hadapilah
sikapnya dengan tegas, tapi jangan mengomel atau merayunnya. Katakan apa yang
kita inginkan, tegaskan bahwa ia harus melakukan apa yang kita katakan.
4.
Peringatan diawal
Ketika
anak sudah terlalu lama bermain dan sudah waktunya untuk tidur, cobalah untuk
mengingatkan lima atau sepuluh menit diawal. Dengan begitu anak tahu bahwa
sebentar lagi ia harus berhenti bermain.
5.
Ciptakan tujuan
yang terjangkau
Seringkali
orang tua menginginkan perilaku burukanak berhenti seketika dan berhenti
selamanya. Mungkinkah? Kenyataannya, perubahan perilaku adalah proses yang
terjadi selangkah demi selangkah. Kadang perilaku negatif anak berhenti
seketika, tapi muncul lagi di kemudian hari. Jangan mengharapkan perubahan
instan. Perubahan perilaku memerlukan latihan yang terus menerus, baik bagi
anak anda maupun bagi anda sendiri.
6.
Jika anak tidak
berubah
Orang
tua mudah menyerah ketika mereka tidak melihat adanya perubahan pada diri anak,
kemungkinan besar adalah karena tujuannya yang salah. Orang tua yang berharap
anak menjadi penurut 100 % pasti gagal, ingat tujuan kita adalah :perbaikan”.
Amati perubahan kecil yang terjadi pada anak dan katakan padanya yang anda
amati. Mungkin perlu mengubah rutinitas dirumah untuk memudahkan perbaikan
perilaku pada anak, misalnya anda mengubah jam mengerjakan PR dengan
memperhatikan tingkat kesegaran anak atau TV dimatikan selama anak mengerjakan
tugas. Bisa juga anda menetapkan aturan baru, anak boleh bermain setelah PR
selesai.
Sekali
lagi, setiap anak adalah pribadi yang unik. Perhatikan anak secara individu.
Jangan bandingkan dengan anak lain ataupun anak dalam film-film. Jauhkan
cara-cara kekerasan terhadap anak karena yakinlah bahwa itu tidak akan
membuahkan hasil.
Ditulis
Oleh :
Rahman
Arif
Trainer
Indonesia, Family Inspiration
Sumber
: Majalah Yatim Mandiri Edisi Mei 2012