Tentu kita pernah
merasa kesal dan frustasi melihat kelakuan buruk anak. Kita sudah menanamkan
displin dan aturan-aturan yang harus dipatuhi, tapi mereka koq tetap melawan
atau menentang kita? Disadari atau tidak, perilaku buruk anak banyak
dipengaruhi oleh kebiasaan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anaknya sejak
kecil.
Berikut beberapa
tips agar perilaku buruk anak bisa berubah :
- Memberi contoh kepatuhan
Orang tua menjadi
role model bagi anak, misalnya patuh terhadap peraturan lalu lintas, patuh
terhadap peraturan dilingkungan tempat tinggal dan lainnya. Tentu diharapkan
contoh ini akan membuat anak sadar. Bahwa ketika kita berada dalam sebuah
“otoritas” yang lebih tinggi maka kita harus tunduk kepada otoritas tersebut.
- Berikan perintah yang jelas
Sering kita
mengungkapkan pernyataan seperti “awas ya, kalau nanti ikut tidak boleh nakal!”
tau “awas, kalau ikut jangan macam-macam!” ungkapan tersebut tidak memilki
maksud yang jelas. Dalam benak anak, mereka akan menafsirkan sendiri apa yang
dimaksud dengan nakal atau macam-macam. Sehingga mereka mencoba-coba untuk
mengetahui yang dimaksud nakal atau macam-macam itu.
- Buat batasan
Seorang anak bisa
bersikap keras kepala jikadilarang atau diperintah. Hadapilah sikapnya dengan
tegas, tapi jangan mengomel atau merayunnya. Katakan apa yang kita inginkan,
tegaskan bahwa ia harus melakukan apa yang kita katakan.
- Peringatan diawal
Ketika anak sudah
terlalu lama bermain dan sudah waktunya untuk tidur, cobalah untuk mengingatkan
lima atau
sepuluh menit diawal. Dengan begitu anak tahu bahwa sebentar lagi ia harus
berhenti bermain.
- Ciptakan tujuan yang terjangkau
Seringkali orang tua
menginginkan perilaku burukanak berhenti seketika dan berhenti selamanya.
Mungkinkah? Kenyataannya, perubahan perilaku adalah proses yang terjadi
selangkah demi selangkah. Kadang perilaku negatif anak berhenti seketika, tapi
muncul lagi di kemudian hari. Jangan mengharapkan perubahan instan. Perubahan
perilaku memerlukan latihan yang terus menerus, baik bagi anak anda maupun bagi
anda sendiri.
- Jika anak tidak berubah
Orang tua mudah
menyerah ketika mereka tidak melihat adanya perubahan pada diri anak,
kemungkinan besar adalah karena tujuannya yang salah. Orang tua yang berharap
anak menjadi penurut 100 % pasti gagal, ingat tujuan kita adalah :perbaikan”.
Amati perubahan kecil yang terjadi pada anak dan katakan padanya yang anda
amati. Mungkin perlu mengubah rutinitas dirumah untuk memudahkan perbaikan
perilaku pada anak, misalnya anda mengubah jam mengerjakan PR dengan
memperhatikan tingkat kesegaran anak atau TV dimatikan selama anak mengerjakan
tugas. Bisa juga anda menetapkan aturan baru, anak boleh bermain setelah PR
selesai.
Sekali lagi, setiap
anak adalah pribadi yang unik. Perhatikan anak secara individu. Jangan
bandingkan dengan anak lain ataupun anak dalam film-film. Jauhkan cara-cara
kekerasan terhadap anak karena yakinlah bahwa itu tidak akan membuahkan hasil.
Oleh :
Rahman Arif
Trainer Indonesia ,
Family Inspiration
Sumber : Majalah
Yatim Mandiri Edisi Mei 2012