blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Panganan Pengekang Nafsu Makan

Kesehatan memang bukan segala-galanya, tapi tanpa kesehatan segala-galanya juga tak berarti apa-apa. Karena itu, menjaga kesehatan amatlah perlu. Kegemukan misalnya, sangat berpotensi memicu penyakit kronis termasuk diabetes. Mereka yang kegemukan berpeluang terkena diabetes 18 kali dibandingkan yang berberat badan normal.
Munculnya kegemukan dan diabetes dapat disebabkan oleh melimpahnya gula darah (glukosa) akibat makan yang berlebihan. Insulin tubuh dapat menurunkan gula darah, memasukkannya ke dalam sel dan mengubahnya menjadi cadangan energi berupa lemak dan tertimbun di dalam tubuh, yang bisa menambah berat dan menyebabkan kegemukan.

Pola lain yang muncul adalah hormon insulin tubuh tidak diproduksi lagi (diabetes tipe 1) atau jumlahnya tidak memadai (diabetes tipe 2, mencakup 90–95% kasus) sehingga gula darah tetap tinggi dan merambah ke mana-mana, termasuk ginjal.
Karena kinerja organ penyaring darah ini terganggu, maka air seni yang dibuang masih mengandung gula. Makanya, penyakit ini sering disebut kencing manis. Dampak diabetes dapat membawa komplikasi ke gangguan fungsi jantung, ginjal, dan sistem saraf, juga stroke, kebutaan, dan tekanan darah tinggi.
Meski demikian, level gula darah tidak boleh kurang dari 40 mg/dL (2.2 mM/L) karena akan berdampak koma, kejang mendadak, hingga kematian. Sebaliknya, jika konsentrasi melebihi 180 mg/dL (10 mM/L) dapat menyebabkan penyakit-penyakit tersebut di atas.
Mengapa kegemukan memicu diabetes? Dengan volume dan berat tubuh melebihi normal, sel-sel pulau Langerhans di dalam pankreas harus bekerja ekstra keras untuk mensintesa insulin guna menurunkan gula darah. Dalam waktu singkat, kompensasi tersebut mungkin masih dapat ditoleransi. Namun dalam jangka panjang, pankreas akan kesulitan memproduksi insulin.
Untuk membantu mengatasi masalah kegemukan dan diabetes, diperlukan manajemen menjaga level gula darah agar berada dalam kondisi normal (60–120 mg/dL). Strategi yang dapat diterapkan adalah mengonsumsi makanan yang paling rendah meningkatkan gula darah, tapi tetap memberikan rasa kenyang. Caranya adalah dengan mengonsumsi produk pangan dengan indeks glisemik (IG) rendah dan indeks kekenyangan (IK) tinggi.


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More