blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Intuitive Management – Part 2

Bagaimana Melatih Intuisi Bisnis?
Pertanyaan yang lebih mendasar sebenarnya adalah bisakah intuisi bisnis dilatih? Kebanyakan orang yang bergerak di bidang manajemen, yang terlatih menggunakan cara berpikir yang logis dan sistematis akan berkomentar bahwa intuisi itu berbau ‘paranormal’ dan tidak ilmiah. Banyak pula yang mengatakan bahwa intuisi tergantung pada bakat dan tidak bisa dilatih.
Hingga saat inipun, konsorsium EQ international yang mencoba mengkaji penerapan berbagai aspek EQ di tempat kerja, tidak memasukkan intuisi sebagai bagian dari kemampuan kecerdasan otak kanan. Alasannya? tidak ilmiah dan sulit dibuktikan. Namun, beberapa ahli EQ seperti Robert Cooper dan Ayman Sawaf yang terkenal dengan bukunya “Executive EQ” jelas-jelas memasukkan intuisi sebagai salah satu unsur kesadaran emosi yang berpengaruh terhadap keputusan seseorang. Bahkan dalam pengamatan mereka, “berbisnis tidaklah cukup jika hanya melihat dengan kepala, namun juga harus dengan hati.”

Bahwa intuisi tidak bisa dibuktikan bukan lantas berarti intuisi tidak bisa dilatih. Dalam kesempatan memberikan training di HR Excellency mengenai teknik pengambilan keputusan intuitif bagi para manager, biasanya seringkali dilatihkan teknik IPS (Intuitive Problem Solving). Teknik ini biasanya merupakan teknik awal untuk melatih kemampuan berintuisi bagi mereka yang jarang menggunakannya. Untuk teknik dan metode IPS ini, kita harus berterima kasih banyak kepada Dr.Marcia Emery, psikolog dari Amerika yang pertama kali memperkenalkan formula berpikir intuitif ini.
Bagaimana langkahnya? Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk melatih dan mengembangkan Intuitive Problem Solving (IPS):
Langkah 1:
Definisikan masalahnya
Tuliskan dan pikirkan permasalahan yang Anda alami dengan pertanyaan yang menantang diri Anda untuk mencari jawabannya. Misalkan tatkala mengalami kebuntuan ide menciptakan produk baru, tanyakan, “Jika saya memiliki sumber daya tak terbatas, bagaimanakah desain produk baru yang dapat dihasilkan yang lebih akan memuaskan pelanggan saya saat ini?” Atau kepada yang mengalami kebuntuan dan kebingungan karir hidupnya, dapat pula bertanya, “Jika memiliki sumber daya tak terbatas, pekerjaan seperti apakah yang ingin dikerjakan” Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mulai akan mengaktivasikan otak kita untuk mencari jawabannya. Dalam hal ini, hati-hatilah dengan pertanyaan kita. Seperti prinsip “Aladin” yang dikatakan oleh Jack Canfield, penulis buku Chicken Soup for the Soul,  “Apa yang kita tanyakan dalam hidup kita adalah apa yang akan kita dapatkan jawabannya.Hati-hatilah meminta dan bertanya!”
Langkah 2:
Fokuskan perhatian Anda.
Dalam hal ini, Anda bisa melakukan relaksasi atau meditasi untuk menenangkan diri. Teknik-teknik pernafasan dapat dipakai untuk mencapai saat yang hening. Termasuk juga menggunakan musik-musik lembut yang dapat mengarahkan pikiran kita. Seringkali pula, saya menyarankan berdoa dilakukan pada langkah kedua ini, khususnya jika Anda bermaksud mengambil keputusan besar yang terkait dengan diri dan kehidupan saat ini. Dalam hal ini, layaklah kita meminta petunjuk dari Tuhan untuk menuntun intuisi yang akan berbicara pada diri kita. Mintalah dengan rendah hati kepada Tuhan untuk menuntun keputusan kita.
Langkah 3:
Jadikan diri Anda semakin reseptif.
Reseptif berarti Anda semakin merasakan keheningan dan sadar dengan diri dan situasi di sekitar Anda. Juga berarti anda semakin peka dan sensitif dengan setiap sensasi dan penginderaan Anda. Ada baiknya jika ini dilakukan dengan menutup mata dan mencoba lebih dalam lagi mempraktekkan teknik-teknik bernafas serta me-rileks-kan diri. Nelson Mandela, seringkali mengungkapkan bagaimana masa-masa sepi dan hening di penjara menjadi momen-momen yang paling membuatkan semakin yakin. Disitulah ia menyadari dengan jelas tujuan hidupnya untuk membebaskan Afrika Selatan dari sistem pembedaan warna kulit (apartheid) yang menginjak-injak martabat manusia. Ia sangat reseptif dengan tujuan hidupnya.
Langkah 4:
Dapatkan suatu image atau bayangan tertentu.
Setelah Anda merasakan keheningan, langkah berikutnya adalah untuk mendapat gambaran visual tertentu, suara tertentu, bentuk pikiran tertentu ataupun perasaan tertentu. Dalam hal ini biasanya gambaran tersebut munculnya secara spontan dan mengambil bentuk seperti simbol, kata, frase, gambar, dll. Atau, secara akitf kita dapat mencoba mencari bentuk-bentuk yang dirasakan sesuai dengan situasi yang dipikirkan. Biarkan perasaan yang menuntun kita untuk merasakan apakah simbol atau kata tertentu cocok atau tidak dengan masalah yang sedang kita pikirkan.
Langkah 5:
Intepretasikan image atau bayangan yang didapatkan.
Latihlah untuk mencoba menerjemahkan makna dari image, simbol maupun bentuk yang diperoleh. Kaitkan, gunakan hubungan yang kreatif antara image yang diperoleh serta maknanya dengan masalah yang sedang dipikirkan. Gunakan berbagai pertimbangan dan kemungkinan. Pernah terjadi, suatu ketika ada seorang broker yang menggunakan teknik ini untuk memikirkan saham tertentu. Pada langkah ini dia mendapatkan gambar air terjun yang dari jauh tampak menyenangkan, namun ia pun melihat airnya jatuh dengan curam dan menakutkan. Akhirnya, dia mengartikan bahaya yang mulai mengancam saham tersebut. Lantas, ia memutuskan untuk mulai menjual sebagian besar saham tersebut. Keputusannya dengan mengikuti image tersebut ternyata benar. Ia pun merasa bahagia dengan mengikuti intuisinya tersebut.
Langkah 6:
Istirahatkan.
Jika ternyata image maupun ide yang Anda peroleh tidak jelas, maka istirahatkan. Tetapi sebelumnya, katakan kepada diri Anda sendiri bahwa Anda membutuhkan jawaban atas apa yang sedang Anda pikirkan. Biarkan pikiran Anda ‘mengeram’ pertanyaan yang sudah Anda tanyakan sampai terdapat suatu solusi yang secara spontan muncul bagi diri Anda dengan mengambil bentuk-bentuk seperti di langkah ke-5.
Langkah 7:
Intepretasikan lebih lanjut.
Tatkala Anda mendapatkan lagi image atau solusi tertentu yang spontan diberikan kepada Anda, intepretasikan kembali image tersebut. Pikirkan secara mendalam apa maknanya, apa artinya di baliknya.
Langkah 8:
Aktivasikan solusi.
Jika sudah mantap dengan keputusan tersebut, laksanakan rencanakan langkah-langkah yang konkrit yang akan diambil. Seringkali orang mendapatkan ide-ide intuitif yang menarik namun tidak diwujudkan dalam tindakan nyata. Akibatnya setelah melihat ada orang lain yang sungguh melakukannya, banyak yang lantas berkata, “Lho, yang seperti itu pernah terlintas dalam pikiran saya”.  Maka lakukan follow up yang sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh intuisi anda tersebut.
Bisa Karena Terbiasa
Memang tidak selamanya proses intuisi kita menghasilkan keputusan yang benar. Namun, tak jarang pula intuisi inilah yang menuntun kita pada keputusan tepat, bahkan menyelamatkan hidup kita. Pernahkah Anda mendengar kisah seorang ibu yang berhasil menyelamatkan nyawa anaknya berkat intuisinya. Saat itu, ketika dibawa ke dokter keluarganya, dikatakan anaknya baik-baik saja. Namun, suatu perasaan mengatakan padanya “Ada yang tidak beres. Cari pendapat kedua dari dokter lain”. Tapi logikanya mengatakan, selama ini dokter keluarganya tak pernah salah. Namun, ia mengikuti apa yang dikatakan intuisinya. Dan ternyata, apa yang terjadi pada anaknya adalah simtom-simtom dari suatu penyakit berbahaya yang segera membutuhkan perawatan intensif. Untung saja, ibu itu mengikuti intuisinya.
Sayangnya, seringkali intuisi kita bisa menjadi keliru karena terpengaruh oleh berbagai sebab. Salah satu pengaruh yang membuat bias intuisi kita adalah faktor yang oleh Martha Tilaar disebut sebagai AIDS (singkatan dari Angkuh-Iri-Dengki-Serakah). Karena berbagai faktor ini, intuisi kita pun menjadi tertutup, keliru ataupun dibelokkan oleh kepentingan diri daripada apa yang seharusnya kita lakukan. Karena itulah, seringkali berdoa dan menjernihkan ‘batin’ merupakan langkah yang bijak untuk mendapatkan keputusan intuitif yang lebih tepat.
Selain itu, tetap saja, hukum ‘trial and error’ merupakan langkah permulaan yang baik untuk melatih kemampuan intuisi kita. Belajar-membuat kesalahan-mengambil hikmahnya-belajar-mencoba lagi, itulah siklus kita dalam memahirkan teknik  pengambilan keputusan ini.
Juga sangat disarankan, membuat jurnal intuisi dentang tentang kesan yang kita peroleh, serta keputusan serta hasilnya, Ini merupakan langkah terbaik untuk melihat perkembangan kematangan kemampuan intuisi kita.
Semoga tulisan tentang teknik mempraktekkan intuisi ini menggugah Anda untuk menggali lebih jauh potensi tersembunyi dibalik pikiran Anda. May the Wisdom be with you!
Sumber : hrexcellency.com


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More