blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Pesan Pulang Untuk Pedro

Pesan Pulang Untuk Pedro. Para pendengar yang setia, menurut Anda, apakah krisis terbesar pada abad ini ? Bunda Teresa dari Calcuta punya jawabannya. Menurutnya, krisis terbesar pada abad ini adalah krisis cinta kasih. Lebih lanjut, menurut Bunda Teresa, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan melayani mereka-mereka yang miskin dan terlupakan, ia mengatakan ‘Jauh lebih buruk dari kemiskinan, adalah kehampaan dalam hidup, kosong dan menyadari tidak ada seorangpun yang mengasihi diri kita’. Itulah krisis terbesar abad ini.

Ada sebuah kisah nyata yang terjadi di Amerika Latin. Ada seorang ayah yang membesarkan seoranng anaknya, yang akhirnya ternyata ketika remaja menjadi amat merepotkan. Si ayah itu harus makan hati setiap hari melihat tingkah laku anaknya yang bandel, dan bukan memberontak. Ketika anak itu, yang namanya Pedro, menjadi remaja, pemberontakan dan pembangkangannya semakin menjadi-jadi. Pedro besar dalam lingkungan dengan teman-temannya yang nakal dan tidak lagi peduli dengan sekolah. Belakangan, Pedropun lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya daripada dengan ayahnya yang sudah cukup tua. Suatu ketika, saat Pedro berada di rumah. Ayahnya mencoba menasihati. Namun Pedro dengan keras membalas memaki, yang berakhir dengan ayahnya yang naik pitam. Lalu, ayahnya mulai berteriak marah menyuruh Pedro pergi selamanya dari rumah itu dan berjanji ia tidak akan pernah menyebutnya lagi sebagai anak. Dalam kemarahannya, Pedro pun pergi meninggalkan rumahnya. Dan sejak saat itu, Pedro pun tumbuh dan besar di jalanan sendirian.
Belasan tahun kemudian, ayah Pedro ini semakin tua. Dalam kesendiriannya, ia pun tidak bisa melupakan Pedro, anaknya yang sebenarnya ia kasihi. Sebenranya, sejak ia mengusir anaknya, si Ayah inipun menyesal. Namun, rasa gengsinya membuatnya tidak mau mencari anaknya. Ia pun berharap anaknya akan kembali. Namun, belasan tahun berlalu Pedro tidak pernh muncul. Akhirnya, ayah Pedro pun mulai mencari anaknya. Sahabat dan kerabatnya ditanya, tapi tidak ada seoranpun yang tahu dimana Pedro berada. Dalam keputusaasaannya, ayah Pedro pun membuat suatu iklan di surat kabar, isinya, ‘Pedro, anakku sayang. Pulanglah. Ayah telah memaafkan semua kesalahanmu. Pulanglah ! Dari ayah yang merindukanmu. Bawa iklan ini dan datanglah Minggu ini ke alamat apartemen di bawah ini ! ‘ Pendengar, tahukah Anda apa yang terjadi di rumah ayah Pedro saat hari Minggunya? Ternyata, ada barisan panjang remaja hingga lak-laki dewasa yang berbaris menanti bertemu dengan ayahnya. Mengapa ? Semua laki-laki yang berbaris itu mengaku, bernama ‘Pedro’ !
Pendengar, Anda ketahui saja, Pedro adalah nama yang sangat umum di Amerika Latin. Sungguh mengherankan betapa banyaknya Pedro-pedro yang muncul pada hari itu yang membutuhkan permintaan maaf dari ayahnya. Nah, bagaimana nasib si Pedro yang sebenarnya ? Kita tidak tahu karena dirinya tidak pernah muncul. Diperkirakan, Pedro ini sudah tewas waktu masih hidup di jalanan. Apakah yang bisa dipetik dari kisah ini ? Dua hal terutama, pertama ternyata ada begitu banyak ‘Pedro’ di dunia ini yang haus dan membutuhkan kasih sayang. Cobalah peka dengan ‘Pedro-pedro di sekeliling Anda’ yang membutuhkan kasih dari Anda. Kedua, berilah kasih dan pemaafan Anda sebelum terlambat. Biarkan berlalu apa yang telah lewat. Maafkan dan berikan kata kasih dan cinta Anda, sebelum segalanya terlambat.
Demikian saya Anthony Dio Martin dari HR Excellency. Salam Antusias !
Sumber : hrexcellency.com


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More