blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Bagaimana Meningkatkan Motivasi ?

Kejenuhan, de-motivasi, kelelahan dalam bekerja tentu menjadi momok dalam perusahaan/organisasi yang sangat berdampak pada kinerja dan hasil sebuah perusahaan atau organisasi itu sendiri. Bahkan tidak jarang kita mendengar demonstrasi pekerja menuntut ini dan itu tentunya karena merasa tidak puas dan sudah tidak ada lagi motivasi dalam bekerja.

Motif atau motivasi berasal dari bahasa latin “moreve” yang artinya dorongan dari dalam untuk bertindak atau berperilaku. Pengertian motivasi tidak lepas dari kebutuhan atau “needs” terhadap object di luar diri seseorang tersebut.Kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri manusia yang perlu di tanggapi atau direspons. Karena itu motivasi adalah suatu alasan (reasoning) seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Banyak orang berpendapat bahwa gaji atau uang merupakan alat yang paling ampuh untuk meningkatkan motivasi kerja. Pendapat itu mungkin ada benarnya, tapi juga mungkin tidak sepenuhnya benar, walau pada kenyataannya faktor ini cukup memainkan peranan penting terhadap motivasi karyawan. Tetapi ada beberapa variable dan faktor lain yang juga mempengaruhi motivasi karyawan / pekerja yang akan di bahas saat ini.

Untuk memberikan wawasan atas apa yang dimaksud dengan motivasi ini, baiklah kita simak beberapa teori tentang motivasi.

A. Teori McClelland
Dalam diri manusia ada 2 motivasi, yakni motivasi primer atau motif yang tidak dapat dipelajarim dan motivasi sekunder yang bisa di pelajari melalui pengalaman serta interaksi dengan orang lain.

Kita akan membahas tentang motivasi sekunder yang biasa di sebut juga sebagai motif sosial. Motif ini dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
a.    Motif untuk berprestasi (need for achievement)
b.    Motif untuk berafiliasi (need for affiliation)
c.    Motif untuk berkuasa (need for power)

Rincian dari ke 3 motif diatas :
Motif Berprestasi diwujudkan dalam perilaku kerja yang tinggi, selalu ingin bekerja lebih baik dari sebelumnya atau lebih baik dari orang lain. Pencerminan motif ini dalam dunia kerja antara lain:
1.    Berani mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatannya
2.    Selalu mencari umpan balik terhadap keputusan atau tindakannya yang berkaitan dengan tugasnya
3.    Selalu berusaha melaksanakan pekerjaannya atau tugasnya dengan cara-cara baru atau inovatif
4.    Tidak puas terhadap setiap pencapaian kerja, ingin lebih baik lagi

Motif Berafiliasi di wujudkan dengan bekerjasama dengan orang lain.
Pencerminan motif ini dalam perilaku sehari-hari antara lain :
1.    Senang menjalin pertemanan atau persahabatan dengan orang lain
2.    Dalam melakukan tugas lebih mementingkan team work daripada bekerja sendiri
3.    Setiap pengambilan keputusan cenderung minta persetujuan atau kesepakatan orang lain atau kawan sekerjanya.

Sementara Motif Berkuasa berusaha mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai kepuasan melalui tujuan tertentu, yakni dengan jalan mengontrol orang lain.
Pencerminan motif berkuasa ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
1.    Selalu ingin mendominasi pembicaraan dalam pergaulan dengan orang lain terutama dalam kelompok
2.    Aktif dalam menentukan atau pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan kelompok atau pekerjaan
3.    Senang membantu atau memberikan pendapat kepada pihak lain, meskipun tidak diminta
4.    Senang menjadi anggota suatu organisasi atau perkumpulan yang dapat mencerminkan prestise dan sebagainya

B. Teori McGregor
Berdasarkan penelitiannya, McGregor menyimpulkan teori motivasi itu dalam teori X dan Y. Teori ini didasarkan pada pandangan konvensional/klasik (teori X) dan pandangan baru atau modern (teori Y).
Teori X yang bertolak belakang dari pandangan klasik ini di dasarkan pada :
a.    Pada umumnya manusia itu tidak senang bekerja
b.    Pada umumnya manusia cenderung melakukan aktivitas sesedikit mungkin
c.    Pada umumnya manusia kurang berambisi
d.    Pada umumnya manusia kurang sendang diberi tanggung jawab, melainkan suka di atur dan di arahkan
e.    Pada umumnya manusia kurang acuh pada organisasi, karena itu dalam melakukan pekerjaan harus diawasi supaya tujuan organisasi tercapai
Sedangkan teori Y bertumpu pada pandangan atau pendekatan yang beranggapan bahwa :
a.    Pada dasarnya manusia itu tidak pasif, tetapi aktif
b.    Pada dasarnya manusia itu tidak malas bekerja, tetapi suka bekerja
c.    Pada dasarnya manusia dapat berprestasi dalam menjalankan pekerjaan
d.    Pada dasarnya manusia selalu berusaha mencapai sasaran atau tujuan organisasi
e.    Pada dasarnya manusia itu selalu mengembangkan diri untuk mencapai tujuan atau sasaran
Atas teori ini, para pemimpin organisasi atau manajer perusahaan mempunyai keyakinan bahwa mereka dapat mengarahkan bawahannya untuk mencapai produktivitas atau tujuan-tujuan organisasi mereka. Dengan tercapainya tujuan organisasi, maka tujuan-tujuan perorangan dalam organisasi akan tercapai.

C. Teori Herzberg
Herzberg mengembangkan teori motivasi Dua Faktor.
Menurut teori ini, ada 2 faktor yang mempengaruhi seseorang dalam tugas atau pekerjaannya, yaitu :
1.    Faktor-faktor penyebab kepuasan (satisfierr) atau faktor motivasional
Apabila kepuasan kerja di capai dalam pekerjaan, maka akan menggerakan tingkat motivasi yang kuat bagi seorang pekerja, dan akhirnya dapat menghasilkan kinerja yang tinggi. Faktor ini mencakup :
a.    Prestasi (achievement)
b.    Penghargaan (recognation)
c.    Tanggung jawab (responsibility)
d.    Kesempatan untuk maju (posibility of growth)
e.    Pekerjaan itu sendiri (work)
2.    Faktor-faktor penyebab ketidakpuasan (dissatisfaction) atau faktor higiene
Faktor-faktor ini menyangkut kebutuhan akan pemeliharaan atau maintenance factor yang merupakan hakikat manusia yang ingin memperoleh kesehatan. Hilangnya faktor ini akan menimbulkan ketidakpuasan bekerja antara lain :
a.    Kondisi kerja fisik (physical environtment)
b.    Hubungan interpersonal (interpersonal relationship)
c.    Kebijakan dan administrasi perusahaan (companu and administration policy)
d.    Pengawasan (supervision)
e.    Gaji (salary)
f.    Keamanan kerja (job security)

Dari teori ini dapat di lihat bahwa :
a.    Faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya adalah kelompok faktor motivasional (satisfiers)
b.    Perbaikan gaji, kondisi kerja, kebijakan organisasi dan administrasi tidak akan menimbulkan kepuasan, melainkan ketidakpuasan. Sedangkan faktor yang menimbulkan kepuasan adalah hasil kerja itu sendiri
c.    Perbaikan faktor higiene kurang dapat mempengaruhi terhadap sikap kerja yang positif

Berdasarkan sumbernya, ada dua jenis motivasi yaitu :
1.    Motivasi Internal : motivasi  dari dalam diri sendiri , biasanya berupa tekad dan keinginan untuk berhasil
2.    Motivasi Eksternal : motivasi dari luar, contoh : insentif, reward, juga bisa berupa tekanan misalnya teguran yang membuat karyawan atau pekerja berusaha untuk lebih baik dan tetap dapat bekerja
Untuk jangka pendek motivasi eksternal sangat membantu, namun tidak berlangsung lama. Motivasi internal adalah yang terbaik karena digerakkan oleh keinginan /desire yang sifatnya lebih permanen atau jangka panjang.

Karena itu perlu sekali mencintai pekerjaan supaya kita bisa loyal dan lebih produktif dalam bekerja. Saya mungkin bisa share kan mengenai mencintai atau menghargai pekerjaan ini.  Di perusahaan tempat saya bekerja, ada banyak satpam, rata-rata saya nilai cukup baik, tetapi memang ada 1 yang cukup menonjol dan agak beda. Satpam tersebut punya senyum paling lebar, kalau sedang bertugas posisi jarang duduk, kalau ada lift terbuka dia menyapa orang yang keluar lift. Begitu juga kalau kita berjalan menuju lift, maka dia menawarkan untuk memencet tombol di depan lift dengan bertanya “mau ke mana mba?” dan dia langsung sigap sehabis kita menjawab, misal ke Lt.16 mas, maka di akan tekan tombol naik. Begitu juga kalau kita minta tolong hal-hal lain maka dia bersikap “helpful” dan sigap, terlihat sekali dia melakukan dengan tulus. Ternyata bukan saya saja yang memperhatikan hal itu, hampis sebagian besar penghuni lantai saya membicarakan hal yang sama, sampai akhirnya hanya dalam waktu belum setahun menjadi satpam di perusahaan saya, dia di tawarkan oleh seorang rekan, pemimpin unit kerja untuk menjadi anak buahnya sebagai bagian gudang. Ini batu loncatan yang luar biasa, kesempatan datang karena motivasi yang kuat dan tulis dari seorang satpam. Ada motivasi internal yang cukup kuat dimana dia mencintai perkejaannya, sampai orang melihat dan memberikan pengakuan dan penghargaan kepadanya.

Berikut beberapa indikator untuk menemukan hasrat dalam diri anda :
1.    Merasa senang melakukan pekerjaan Anda, bahkan dalam keadaan terburuk sekalipun
2.    Tidak semata-mata fokus pada hasil tetapi lebih memperhatikan proses kemajuan diri Anda
3.    Tidak mencari jalan pintas dalam menjalankan tugas, namun Anda akan mencari jalan terbaik untuk meningkatkan hasil yang Anda inginkan
4.    Melakukan pekerjaan tanpa beban atau keluh kesah (just do it)
5.    Selalu memiliki prinsip melakukan lebih baik dari sebelumnya

10 Strategi untuk meningkatkan motivasi :
1.   Bersikap optimis dalam menghadapi tantangan hidup
2.   Ciptakan kebiasaan untuk berpikir dan melakukan hal positif terus menerus
3.    Gunakan kata-kata positif, misal kata rintangan menjadi tantangan, kata mungkin menjadi mampu, dll
4.    Penuhi waktu dan pikiran dengan bacaan positif, seminar motivasi, pengembangan diri dan musik yang    menambah motivasi
5.    Buat target yang jelas, terinci, realistis, terukur dan punya batas waktu
6.    Ambil tindakan tiap hari untuk mencapai target atau tujuan (konsisten)
7.    Lakukan visualisasi terhadap apa yang ingin di capai, misal cari gambar yang dapat menunjang motivasi anda untuk mewujudkannya
8.    Lakukan olahraga rutin min 15 karena olahraga membuat badan lebih sehat, segar dan aktif
9.    Berani mengambil resiko dan berani menjalani sesuatu yang baru
10.    Menjaga penampilan diri dan selalu bersemangat

Sumber : vibizmanagement.com


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More