blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Sekali Lagi Tentang Meyalani

Suatu hari bos Mercedez Benz mempunyai masalah dengan kran air dirumahnya. Kran itu selalu bocor hingga dia kawatir anaknya terpeleset jatuh. Atas rekomendasi seorang temannya, Tuan Benz menelpon seorang tukang ledeng untuk memperbaiki kran miliknya. Perjanjian perbaikan ditentukan dua hari kemudian karena si tukang ledeng rupanya cukup sibuk. Si tukang ledeng diceritakan sama sekali tidak tahu bahwa si penelpon adalah bos pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman.

Satu hari setelah ditelpon Tuan Benz, tukang ledeng menghubungi Tuan Benz untuk menyampaikan terima kasih karena sudah bersedia menunggu satu hari lagi. Bos Mercy pun kagum atas pelayanan dan cara berbicara si tukang ledeng.

Pada hari yang telah disepakati, si tukang ledeng datang ke rumah Tuan Benz untuk memperbaiki kran yang bocor. Setelah beberapa saat kemudian kranpun selesai diperbaiki dan si tukang ledeng permisi pulang setelah menerima pembayaran atas jasanya.
Sekitar 2 minggu setelah hari itu , si tukang ledeng menghubungi Tuan Benz untuk menanyakan apakah kran yang diperbaiki sudah benar-benar beres atau masih timbul masalah. Dalam hal ini Tuan Benz merasa sangat terhibur dan berpikir pasti orang ini orang hebat walaupun cuma tukang ledeng. Tuan Benz menjawab di telepon bahwa kran dirumahnya sudah benar-benar beres dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan pak tukang ledeng.

Diceritakan dalam kisah itu bahwa beberapa bulan kemudian Tuan Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya. Nama si tukang ledang tadi adalah Christopher L. Jr. Konon salah satu jabatan yang pernah ia duduki adalah General manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz. Sebuah jabatan yang sangat penting dan strategis dalam jajaran perusahaan raksasa itu.

Saya melakukan beberapa survey internet untuk mengetahui kepastian kisah ini. Saya menemukan kisah yang sama persis di tuliskan dibeberapa blog tanpa menyebutkan sumber asal penulisnya. Saya juga belum mendapatkan jawaban dari pihak mercedes bens atas surat saya yang menanyakan apakah si tukang ledeng tersebut benar sekarang menjadi salah satu eksekutif disana.
Namun, benar dan tidaknya kisah diatas, saya meyakini bahwa segala pelayanan yang dilakukan dengan ketulusan, biasanya akan menghasilkan sesuatu yang berlipat ganda dari yang mampu difikirkan oleh si pelaku.



Memilih
Berentet dengan pesan berantai itu, ada juga pesan yang senyawa dengan topik ini; Banyak orang di sekitar kita yang menggerutu mengenai hal-hal di pekerjaan, seperti gaji, fasilitas, bos, pelanggan, rekan kerja, dan lain-lain. Ada pula berapa yang lain yang tetap terlihat dengan gembira dan antusias di dalam kondisi apapun.

Kedua sisi ini tercipta sesuai PILIHAN dari jalur yang benar-benar diinginkan. Orang yang benar-benar MEMILIH untuk melalui jalur melayani orang lain, akan lebih mampu mengatasi tantangan di bidangnya dibanding orang-orang yang terpaksa memilih pilihan yang tidak ingin dipilihnya.
Melalui seleksi alampun akan terlihat dan terasakan siapa yang bener-benar ingin MEMILIH jalur melayani. Secara khusus di bidang melayani, jalurnya dipenuhi oleh berbagai hal yang berhubungan dengan mendahulukan dan mengutamakan orang yang di layani, di antaranya tantangan pengorbanan waktu, tenaga, uang, tantangan kesabaran dan kerendahan hati, tantangan kompromi keinginan, dan lain-lain.

Saat kita MEMILIH jalur layanan sebagai jalur yang benar-benar kita inginkan, kita pun tahu bahwa hal-hal tersebut lebih sering akan mampu kita lalui dengan lebih baik dibanding orang yang MEMILIH jalur ini karena merasa tidak punya PILIHAN.

Dan karena tidak semua orang dilengkapi teknologi berpikir yang efektif, tidak semua orang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi, tidak semua orang mempunyai pengetahuan dan skil yang cukup untuk bisa berpikir dan bersikap secara efektif dalam setiap situasi, maka PILIHAN yang anjurkan adalah bersikaplah baik saat melayani.

Setiap orang mempunyai tantangan sendiri-sendiri. Setiap orang memerangi tantangannya masing-masing, sehingga bersikap baik terhadap meraka adalah sebuah sikap yang baik. kadangkala orang yang berprofesi dibidang pelayananan pelanggan tidak mau memahami keadaan ini, dan saat mereka melayani, mereka malah ingin pelanggan yang memahami situasi atau tantangan mereka. Pelanggan datang dengan berbagai tantangannya, dan sekarang petugas layanan ingin menambahkan dengan tantangan lain pula.

Martabat
Mendahulukan atau berorientasi mengutamakan orang yang dilayani adalah budaya yang paling mendasar dalam kerangka pelayanan. Filosofi ini sangatlah positif tidak saja sekadar untuk memudahkan bisnis, tetapi juga sebagai media cerminan sejauh mana kita mampu mengendalikan batin.
Seperti sering saya katakan, melayani adalah sebuah aksi kongkrit atas sebuah keadaan dimana kita menempatkan diri sebagai pihak yang lebih rendah dari pihak yang kita layani.

Dalam hal ini kita dengan sengaja merendahkan diri bukan karena kita rendah, tetapi karena kita memiliki kartabat yang terhormat. Ingat, hanya orang tinggi yang bisa merendah dan hanya orang rendah yang bisa-nya meninggi.
Belasan tahun saya menjalani bisnis yang menuntut pelayanan memberikan sebuah kenyakinan yang sulit saya jelaskan bahwa berusaha memudahkan urusan orang akan berbuah kebaikan dan kemudahan yang lebih besar lagi. Lalu, menyulitkan orang lain adalah papan terjun bebas ke bebatuan keras tanpa parasut.



Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More