blocknotinspire.blogspot.com berisi Kumpulan Business Ethics, Business Tips, Inspire Spirit, Leadership and Culture , Love and Life, Management HR, Motivasi Spirit, Smart Emotion, Success Story, Tips Keuangan, Tips Marketing dan Tips Sehat Semoga Bisa Menjadikan Anda lebih SUKSES dari hari kemarin.
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://blocknotinspire.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Kencani Rekan Kerja Memicu Konflik di Kantor?

Kantor sering dianggap sebagai tempat paling tepat untuk mencari kekasih atau teman kencan. Menurut Dr Eyler dan A.P. Baridon dalam tulisannya yang berjudul 'More Than Just Friends' di majalah Psychology Today, "Kantor tempat yang sempurna untuk mencari pasangan. Di kantor kita bertemu dengan orang-orang seumuran, pendidikan satu level, punya pandangan dan menganut nilai-nilai yang sama."

Namun sebuah survei yang baru-baru ini dilakukan justru menunjukkan keadaan sebaliknya. Sekarang ini, orang cenderung berpikir dua kali untuk mengencani rekan sekantornya. Dikutip dari NY Dailynews, 7 dari 10 karyawan yakin berkencan dengan rekan kerja secara terbuka bisa membawa pengaruh negatif untuk keamanan posisinya di kantor. Mereka juga menganggap berpacaran sekantor bisa menyulitkan pengajuan promosi jabatan.

Survei yang dilakukan SFN Group, Inc., agensi penyalur kerja di Florida, Amerika menemukan, sebanyak 68 persen karyawan merasa percintaan yang terjalin di lingkungan kerja bisa menyebabkan konflik di kantor. Sementara 61 persen menilai kemesraan di kantor sangat mengganggu.

Sekitar 48 persen responden mengatakan, mereka tidak pernah berpikir untuk terlibat dalam hubungan asmara di kantor dan menganggap hal tersebut sebagai sebuah kecerobohan. Hanya 10 persen responden yang mau mengencani atasan mereka, dan hanya 8 persen atasan yang ingin berkencan dengan bawahannya.

Jumlah ini ini meningkat drastis dari survei yang pernah dilakukan pada tahun 2008. Saat itu, hanya satu dari tiga karyawan yang ragu-ragu mengencani teman kantornya.

John Heins, Senior Vice President SFN Group, Inc. mengatakan, kondisi ini bisa disebabkan karena tuntutan hidup dan keadaan yang bertambah sulit. Sehingga mereka takut akan mengorbankan pekerjaannya demi cinta.

"Kondisi ekonomi yang tidak menentu dan PHK di sana-sini, serta pengangguran yang semakin bertambah membuat orang tidak mau mengambil risiko kehilangan pekerjaannya karena cinta," ujar Heins.

Sumber : wolipop.com


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More