Dikutip dari Tabloid NOVA No. 814/XVI
Setelah menulis di NOVA sekitar tiga setengah tahun, saya sering menerima "protes" dari yang masih lajang. Katanya, tulisan di rubrik ini lebih banyak untuk yang berkeluarga. Oke kali ini, tulisan untuk Anda yang masih lajang. Namun bagi yang sudah berkeluarga pun tak salah untuk membacanya.Cara mengelola keuangan bagi para lajang sebenarnya tak jauh beda dengan yang sudah berkeluarga. Hanya kondisinya dan perilaku saja yang beda. Misalnya, perilaku belanja. Para
lajang tak perlu pertimbangan kiri-kanan jika ingin membeli sesuatu. Namun bagi yang sudah berkeluarga pasti akan minta pertimbangan pasangannya dulu. Apalagi jika uang yang dikeluarkan cukup banyak. Selain itu, ketika sudah berkeluarga, seseorang akan lebih barhati-hati membelanjakan uangnya lantaran ada yang mengingatkan.
Perilaku tersebut juga mempengaruhi bagaimana mencari uang dan cara berinvestasi. Bagi yang lajang, mereka tentu punya waktu yang lebih banyak dibanding yang sudah berkeluarga.
Ada tiga langkah yang harus dilakukan bagi para lajang dalam mengelola uang:
lajang tak perlu pertimbangan kiri-kanan jika ingin membeli sesuatu. Namun bagi yang sudah berkeluarga pasti akan minta pertimbangan pasangannya dulu. Apalagi jika uang yang dikeluarkan cukup banyak. Selain itu, ketika sudah berkeluarga, seseorang akan lebih barhati-hati membelanjakan uangnya lantaran ada yang mengingatkan.
Perilaku tersebut juga mempengaruhi bagaimana mencari uang dan cara berinvestasi. Bagi yang lajang, mereka tentu punya waktu yang lebih banyak dibanding yang sudah berkeluarga.
1. Kendalikan Jumlah Pengeluaran Anda
Pos pengeluaran para lajang lebih sedikit dibanding yang sudah menikah. Maklum,kan belum punya tanggungan. Tapi tunggu dulu, banyak lho, kaum lajang yang sudah punya tanggungan. Misalnya, untuk membantu orang tua atau adik-adiknya. Tapi umumnya tanggungan tersebut tak sebanyak jika sudah berkeluarga.
Walau pos pengeluarannya masih sedikit, tapi cobalah kendalikan diri setiap pengeluaran Anda. Jangan merasa sebagai lajang, Anda bebas mengeluarkan uang berapa pun. Jangan punya pikiran, "mumpung masih lajang" seperti yang sering kita dengar selama ini. Justru karena Anda masih lajang, Anda harus banyak menabung demi masa depan.
Pos pengeluaran para lajang lebih sedikit dibanding yang sudah menikah. Maklum,
Walau pos pengeluarannya masih sedikit, tapi cobalah kendalikan diri setiap pengeluaran Anda. Jangan merasa sebagai lajang, Anda bebas mengeluarkan uang berapa pun. Jangan punya pikiran, "mumpung masih lajang" seperti yang sering kita dengar selama ini. Justru karena Anda masih lajang, Anda harus banyak menabung demi masa depan.
2. Belajarlah Berinvestasi di Berbagai Tempat
Saran saya yang berikutnya untuk Anda yang masih lajang adalah dengan mencoba belajar berinvestasi di berbagai tempat mulai sekarang. Ini menjadi sangat penting mengingat saya sering sekali melihat orang-orang memiliki penghasilan lebih baik ketika sudah berkeluarga, tetapi seringkali dana investasi mereka tidak terlalu berkembang karena mereka takut untuk berinvestasi ke berbagai tempat. Setelah diselidiki, ternyata ketika mereka masih lajang, mereka tidak menyempatkan diri untuk mau belajar berinvestasi ke tempat-tempat lain diluar tempat investasi yang sudah mereka kenal.
Padahal, saat Anda masih lajang, beban yang Anda miliki biasanya lebih ringan sehingga kalaupun mengalami kerugian dalam berinvestasi, efeknya mungkin tidak akan terlalu mengganggu karena yang mengalami kerugian toh hanya Anda sendiri kan? Beda dengan kalau Anda sudah berkeluarga, dimana kalau Anda mengalami kerugian dalam berinvestasi, yang ikut terkena getah dari kerugian itu adalah keluarga Anda.
Jadi sekali lagi, mumpung Anda masih lajang, belum memiliki banyak tanggungan, belajarlah sejak sekarang. Dalam dunia kerja, Anda mungkin sudah berpengalaman dan pintar mencari uang. Tapi ketika Anda harus menginvestasikan sebagian dari gaji Anda, anggap saja Anda anak kecil yang masih harus banyak belajar.
Saran saya yang berikutnya untuk Anda yang masih lajang adalah dengan mencoba belajar berinvestasi di berbagai tempat mulai sekarang. Ini menjadi sangat penting mengingat saya sering sekali melihat orang-orang memiliki penghasilan lebih baik ketika sudah berkeluarga, tetapi seringkali dana investasi mereka tidak terlalu berkembang karena mereka takut untuk berinvestasi ke berbagai tempat. Setelah diselidiki, ternyata ketika mereka masih lajang, mereka tidak menyempatkan diri untuk mau belajar berinvestasi ke tempat-tempat lain diluar tempat investasi yang sudah mereka kenal.
Padahal, saat Anda masih lajang, beban yang Anda miliki biasanya lebih ringan sehingga kalaupun mengalami kerugian dalam berinvestasi, efeknya mungkin tidak akan terlalu mengganggu karena yang mengalami kerugian toh hanya Anda sendiri kan? Beda dengan kalau Anda sudah berkeluarga, dimana kalau Anda mengalami kerugian dalam berinvestasi, yang ikut terkena getah dari kerugian itu adalah keluarga Anda.
Jadi sekali lagi, mumpung Anda masih lajang, belum memiliki banyak tanggungan, belajarlah sejak sekarang. Dalam dunia kerja, Anda mungkin sudah berpengalaman dan pintar mencari uang. Tapi ketika Anda harus menginvestasikan sebagian dari gaji Anda, anggap saja Anda anak kecil yang masih harus banyak belajar.
3. Mencari Penghasilan Tambahan sejak sekarang
Seorang lajang umumnya memiliki jumlah penghasilan yang tidak sebesar mereka yang sudah berkeluarga. Maklum mereka belum mencapai di puncak karier. Itu sebabnya, saya menyarankan, mumpung masih lajang, belajar mencari penghasilan tambahan di luar penghasilan utama Anda.
Persoalan ini penting mengingat pada beberapa kasus, ketika sudah berkeluarga dan perlu mencari uang tambahan, seseorang jadi bingung lantaran waktu lajang tak punya pengalaman apa-apa soal mencari penghasilan tambahan.
Jadi, mumpung Anda masih lajang, masih memiliki cukup banyak waktu luang, masih bebas menentukan arah dan tujuan Anda ke depan, cobalah untuk memanfaatkan waktu untuk membangun masa depan Anda. Salah satunya lewat bekerja menambah penghasilan diluar pekerjaan utama Anda. Percayalah, walaupun saat ini Anda merasa penghasilan utama masih mencukupi, tetapi penghasilan tersebut belum tentu mencukupi ketika Anda menikah nanti kan? Sebaliknya, kalau Anda mau mencari penghasilan tambahan sejak sekarang, Anda seperti membangun sumber penghasilan cadangan, sehingga ketika menikah nanti, penghasilan Anda diharapkan akan lebih mencukupi. Bukan begitu yang diinginkan oleh setiap orang?
Seorang lajang umumnya memiliki jumlah penghasilan yang tidak sebesar mereka yang sudah berkeluarga. Maklum mereka belum mencapai di puncak karier. Itu sebabnya, saya menyarankan, mumpung masih lajang, belajar mencari penghasilan tambahan di luar penghasilan utama Anda.
Persoalan ini penting mengingat pada beberapa kasus, ketika sudah berkeluarga dan perlu mencari uang tambahan, seseorang jadi bingung lantaran waktu lajang tak punya pengalaman apa-apa soal mencari penghasilan tambahan.
Jadi, mumpung Anda masih lajang, masih memiliki cukup banyak waktu luang, masih bebas menentukan arah dan tujuan Anda ke depan, cobalah untuk memanfaatkan waktu untuk membangun masa depan Anda. Salah satunya lewat bekerja menambah penghasilan diluar pekerjaan utama Anda. Percayalah, walaupun saat ini Anda merasa penghasilan utama masih mencukupi, tetapi penghasilan tersebut belum tentu mencukupi ketika Anda menikah nanti kan? Sebaliknya, kalau Anda mau mencari penghasilan tambahan sejak sekarang, Anda seperti membangun sumber penghasilan cadangan, sehingga ketika menikah nanti, penghasilan Anda diharapkan akan lebih mencukupi. Bukan begitu yang diinginkan oleh setiap orang?
Itu saja dari saya kali ini. Mudah-mudahan ketiga tips diatas bisa membantu Anda yang masih lajang untuk bisa lebih baik dalam mengelola keuangan. Salam.